Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Propam Kalsel Buka Suara soal Perintah Dorong Motor 7Km yang Bikin Pemuda Tewas: Diusut Kalau Keliru

Propam Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) akhirnya buka suara terkait kejadian seorang pemuda di Kalsel yang tewas karena mendorong motor sampai 7 Km.

|
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Tribun Jakarta
Ilustrasi balapan liar di Kalsel yang berakhir tewas karena dihukum polisi 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang pemuda di Kalsel tewas setelah mendapat perintah dari polisi, yakni si pemuda mendorong motor sejauh 7 Kilometer.

Si pemuda terlibat balapan liar yang kemudian ditertibkan oleh Polda Kalsel.

Dalam razia itu, petugas mengamankan 244 pemotor lainnya termasuk korban meninggal dunia.

Pemuda berinisial MA (24) terjaring di lokasi balap liar (Bali) oleh jajaran Polres Banjarbaru, Jumat (10/3/2023).

Namun kemudian, pemuda ini diketahui meninggal setelah mendorong sepeda motornya dari lokasi Bali di kawasan Kantor Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) menuju Kantor Polres Banjarbaru.

Dikutip TribunJatim dari Banjarmasinpost, Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Moch Rifa'i, membenarkannya.

Dia membeberkan, penertiban dilakukan Polres Banjarbaru dikarenakan balap motor liar tersebut sudah begitu meresahkan.

"Polres Banjarbaru sudah banyak sekali menerima keluhan dari masyarakat dan menjelang Ramadhan semakin banyak laporan dan meresahkan. Apalagi juga sering terjadi kecelakaan akibat aktivitas balapan liar ini," ujarnya.

Menindaklanjuti banyak laporan masyarakat, lanjutnya, Polres Banjarbaru melakukan penertiban.

Namun, imbas dari laporan tersebut, kini malah ada korban jiwa.

Baca juga: Pamit Terakhir Mahasiswi UI Sebelum Terjun, Ada 1 Benda Penting di Balkon, Polisi Dalami Keluarga

Kemudian dari penertiban tersebut, petugas menjaring sekitar 246 orang beserta sepeda motor.

Mengingat begitu banyak jumlah yang terjaring, lanjut Rifa'i, peserta pun di antaranya mendorong sepeda motor untuk diamankan di Polres Banjarbaru.

"Karena armada untuk mengangkut juga terbatas saat itu, akhirnya ada yang sambil didorong atau dituntun,"

"Kemudian, seorang di antaranya ada yang pingsan dan dilarikan ke RSUD Idaman Banjarbaru, namun dinyatakan oleh dokter meninggal. Mungkin karena ada penyakit bawaan dan sebagainya," kata Kombes Moch Rifa'i.

Sejumlah orang yang diamankan petugas Polres Banjarbaru dari lokasi Balapan Liar (Bali) di kawasan Kantor Gubernur Kalimantan Selatan, Jumat (10/3/2023).
Sejumlah orang yang diamankan petugas Polres Banjarbaru dari lokasi Balapan Liar (Bali) di kawasan Kantor Gubernur Kalimantan Selatan, Jumat (10/3/2023). (Banjarmasinpost.co.id)

Akibat kasus tersebut, akhirnya tim Propam Polda Kalsel menggelar pengusutan lebih jauh.

Propam Polda Kalimantan Selatan buka suara terkait kasus ini.

Bidang Profesi Pengamanan (Propam) Polda Kalsel pun bakal melakukan pengusutan.

"Tim dari Propam Polda akan turun untuk mengecek kalau memang ada kekeliruan ada kesalahan ada salah prosedur kita akan usut," pungkasnya, dikutip TribunJatim.com dari Banjarmasinpost

Baca juga: Sosok ABG di Madura yang Coba Kabur saat Diperiksa Polisi, Ternyata Jadi Tersangka, Apa Kasusnya?

Sementara itu, dia mengatakan Kantor Sekretariat Provinsi Kalsel memang kerap dijadikan arena balap liar.

Para pelanggar yang bisanya terjaring razia diminta mendorong sepeda motornya ke Polres Banjarbaru yang berjarak sekitar 7 kilometer.

"Jumlah kecelakaan di Banjarbaru banyak terjadi itu karena dipengaruhi kegiatan balapan liar ini," pungkasnya.

Baca juga: Istri Sah Santai Pergoki Suami dan Selingkuhan di Kantor Polisi: Bajunya Couple, Malah Memuji Cantik

Sebelumnya, seorang pemuda berinisial MMA (24) di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) meninggal dunia diduga karena kelelahan mendorong sepeda motor.

Sebelum meninggal dunia, korban sebelumnya terjaring razia balap liar yang dilakukan petugas Polres Banjarbaru di Kompleks Kantor Sekretariat Daerah Kalsel pada Jumat (10/3/2023) sore.

Dalam razia itu, petugas mengamankan 244 pemotor lainnya termasuk korban meninggal dunia.

Baru-baru ini juga tengah viral perbincangan di media sosial terkait sebuah video yang menunjukkan aksi oknum aparat yang memukuli para pemuda.

Dalam video yang viral, para gangster bersorak di perempatan Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur pada Senin (13/3/2023).

Puluhan pemuda yang berboncengan dengan mengendarai sepeda motor terlihat saling berteriak dan mengacung-acungkan kelewang hingga pedang ke arah udara .

Bersamaan dengan aksi mereka yang menarik-narik tuas gas sepeda motor, beberapa orang pemuda lainnya terlihat menyalakan petasan.

Dalam video yang diunggah oleh akun twitter @heraloebs pada Selasa (14/3/2023), sekelompok pemuda itu terlihat sangat berani.

Baca juga: Pamit Terakhir Mahasiswi UI Sebelum Terjun, Ada 1 Benda Penting di Balkon, Polisi Dalami Keluarga

Mereka terlihat gagah menantang siapa saja di sekitar perempatan Wonoayu.

Namun, lantaran tak ada yang menanggapi aksi gaduh mereka, beberapa orang pemuda berteriak untuk segera pulang.

"Mulih, mulih, mulih," teriak seorang pemuda mengingatkan, melansir dari WartaKota ( grup TribunJatim.com ).

Dalam video lainnya yang diunggah @heraloebs, terlihat ditangkap sejumlah anggota TNI.

Mereka terihat bertelanjang dada dengan posisi tiarap di atas aspal.

Baca juga: Pengakuan Gangster Wonoayu yang Dihajar Anggota TNI, Buat Senjata Sendiri: Saat Tawuran Maju Mundur

Satu per satu pemuda itu ditampar, dipukul perutnya dan dtendak hingga terjungkal.

Aksi anggota TNI yang menghukum kawanan gangster ini pun mendapat banyak komentar positif dari netizen.

Hukuman yang diberikan anggota TNI itu disambut positif masyarakat.

Mereka meminta agar aparat TNI memberikan hukuman agar aksi teror serupa tidak terulang kembali.  

Rupanya, anggota gangster di Sidoarjo itu telah ditangkap polisi.

Gangster di Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur yang viral kini telah ditangkap.
Gangster di Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur yang viral kini telah ditangkap. (Twitter @Heraloebss dan TRIBUNJATIM.COM/M TAUFIK)

Dari belasan pemuda yang konvoi sepeda motor sambil membawa senjata tajam itu, dua orang sudah ditetapkan menjadi tersangka oleh penyidik Satreskrim Polresta Sidoarjo.

Pertama adalah pemuda 20 tahun berinisial D yang tinggal di Desa Jeruk Gamping, Kecamatan Krian, Sidoarjo. 

Dia membawa sebilah celurit besar dengan gagang putih seperti terekam dalam video yang beredar luas di media sosial.

“Iya, itu saya. Celurit yang gagangnya putih itu punya saya dan saat itu memang saya bawa,” kata pemuda ini di sela menjalani pemeriksaan di Polresta Sidoarjo, Selasa (14/3/2023).

Baca juga: Ketakutan Tersembunyi Irish Bella setelah Ammar Zoni Ditangkap, Pakar Singgung Sesuatu yang Tertahan

Diakuinya, dia dan rekan-rekannya berjumlah sekira 15 orang adalah anggota geng Warkang (warung belakang).

Pada Senin (13/3/2023) sekira ukul 03.00 WIB itu mereka berkonvoi sambil membawa senjata tajam di sekitaran perempatan Wonoayu, Sidoarjo.

“Akan tawuran dengan kelompok geng lain. Namanya Warjok (warung pojok). Mereka yang menantang,” katanya.

Dia mengaku aksi seperti ini sudah empat kali dilakukan bersama kelompoknya itu. Lokasinya di Surabaya dan Sidoarjo, terakhir di perempatan Wonoayu tersebut.

Pemuda ini mengaku sudah bergabung dengan geng tersebut beberapa bulan belakangan.

Berawal dari ikutan nongkrong dan ngopi-ngopi bersama, kemudian bergabung dalam kelompok gengster yang belakangan banyak meresahkan.

Berita viral lainnya

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved