Berita Mojokerto
Kasus Penyakit Hewan LSD Menyebar di 13 Kecamatan Kabupaten Mojokerto, 37 Ekor Sapi Positif
Kasus penyakit hewan menular lumpy skin disease (LSD) pada ternak sapi telah merebak di 13 kecamatan, Kabupaten Mojokerto.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Kasus penyakit hewan menular lumpy skin disease (LSD) pada ternak sapi telah merebak di 13 kecamatan, Kabupaten Mojokerto.
Setidaknya ada puluhan ternak sapi dinyatakan positif tertular wabah penyakit kulit berbenjol yang disebabkan lumpy skin disease Virus (LSDV) tersebut.
Dari informasi yang dihimpun kasus pertama penyakit kulit infeksius pada hewan ternak sapi yang disebabkan lumpy skin disease virus terdeteksi di Kecamatan Kemlagi, Dawarblandong dan Dlanggu.
Plt.Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, drh Tutik Surjaningdyah menjelaskan petugas mengambil 17 sampel ternak sapi di tiga wilayah yakni Kemlagi, Kecamatan Dawarblandong, Dlanggu yang mulanya diduga tertular LSD, pada 22 Februari 2023 lalu.
Hasil laboratorium dari balai besar venteriner menyatakan 12 sampel ternak sapi positif tertular LSD, pada 2 Maret kemarin.
"Jadi dari 17 sampel di tiga kecamatan Kemlagi, Dawarblandong, Dlanggu itu yang dinyatakan positif (LSD) ada 12," jelasnya saat dikonfirmasi di Diperta Kabupaten Mojokerto, Kamis (16/3).
Ia mengatakan penyakit menular LSD telah merebak di 13 kecamatan Kabupaten Mojokerto.
Baca juga: Avour Sungai Lamong Meluap, Rumah Warga di Mojokerto Terendam, BPBD Antisipasi Banjir Susulan
Paling banyak ternak yang terjangkit
LSD di wilayah Kecamatan Dlanggu 27 ekor sapi, Kemlagi 19 ekor dan Dawarblandong 7 ekor.
Sedangkan, enam kecamatan belum terdeteksi LSD meliputi Kecamatan Sooko, Kecamatan Kutorejo, Kecamatan Mojoanyar, Mojosari dan Pungging.
"Sesuai laporan ya jumlahnya ada 37 ekor sapi dari 13 Kecamatan kalau wilayah yang masih belum melaporkan itu kita anggap belum ada," ungkapnya.
Menurut dia, gejala klinis penyakit LSD yaitu demam pada ternak sapi peningkatan suhu tubuh mencapai 41 derajat Celsius yang disertai penurunan nafsu makan dan kelemahan.
Hipersalivasi ternak akan mengeluarkan liur berlebihan disertai radang mata (Konjungtivitis).
Timbul nodul benjolan pada ternak sapi berukuran 2-5 milimeter dengan bentuk jelas dibawah kulit dan menonjol.
penyakit hewan menular
lumpy skin disease
LSD
sapi
Mojokerto
penyakit kulit
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita Jatim terkini
5 Tahun Lalu Warga Sudah Patungan, Jalan Rusak di Mojokerto Tak Digubris, Pemda: Belum Bisa Akomodir |
![]() |
---|
Sambut Libur Panjang, Ratusan Bus di Terminal Kertajaya Mojokerto Diperiksa |
![]() |
---|
Jadwal Pembelajaran Bulan Ramadan di Mojokerto, Awal Puasa Siswa Belajar di Rumah |
![]() |
---|
Kisah Bripka Muliono, Polisi di Mojokerto yang Nyambi Jadi Petani Setelah Bertugas |
![]() |
---|
Ini Penyebab Program Makan Bergizi Gratis di Kota Mojokerto Ditunda hingga 3 Februari 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.