Kisah Inspiratif Penyandang Disabilitas di Cerme Sukses Berbisnis Susu Kedelai

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Nikmatur Rohmah terlihat cekatan menyiapkan susu kedelai.

Wanita berusia 43 tahun ini sudah menekuni usaha susu kedelai sebelum pandemi Covid-19 melanda.

Meski memiliki keterbatasan dalam pendengaran, ibu dua anak ini memproduksi susu kedelai bersama suaminya, Yudi.

Warga Desa Dungus, Kecamatan Cerme mampu memproduksi sekitar 80 botol minuman susu kedelai.

Setiap pagi mereka memproduksi susu kedelai. Menggunakan kedelai impor, direndam kurang lebih 24 jam.

Lalu dibersihkan kulitnya agar tidak bau. Kemudian diselep atau digiling.

Baca juga: Resep dan Cara Membuat Es Susu Kurma, Andalan Menu Buka Puasa Ramadan 2023, Segar dan Kaya Manfaat

Satu kilo bisa menghasilkan 19 liter atau satu botol galon air minum. Kemudian dicampur gula 2 kilogram.

Lalu digiling atau disaring dan dimasak. Selama 30 menit. Kemudian menunggu dingin atau hangat. Lalu di kemas di dalam botol.

Susu kedelai diberi nama Man Gareng. Nama tersebut, nama kakek di kampung.

Nikmatur mengaku bersyukur hasil penjualan susu kedelai mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Alhamdulilah bisa dapat Rp 100 ribu lebih setiap hari," kata Nikmatur saat ditemui di rumahnya, Kamis (23/3/2023).

Penghasilannya bertambah berkat mengikuti program Nawa Karsa Bantuan untuk Pemberdayaan Perempuan Usaha dan Pendidikan Anak (Bunda Puspa).

Saat mengikuti program Bunda Puspa, Nikmatur mendapatkan banyak pelatihan.

Setiap minggu pelatihan di balai desa. Mendatangkan narasumber untuk kepercayaan diri, karakter. Mendapatkan pembelajaran kemasan pemasaran produk.