Berita Viral
Rencana Asli Pelaku Mutilasi di Sleman, Gunakan Kloset hingga Tas, Semua Gagal Total Gegara 1 Hal
Inilah ternyata rencana asli pelaku mutilasi di Sleman Yogyakarta yang ditangkap setelah penemuan jasad wanita dimutilasi.
Penulis: Ignatia | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Rencana asli pelaku mutilasi di Sleman Yogyakarta akhirnya terungkap.
Ternyata rencana pelaku menghilangkan jejak korban adalah dengan menggunakan kloset hingga tas.
Mutilasi yang dilakukan oleh pelaku ternyata dengan tujuan untuk menghilangkan jejak pembunuhan.
Pelaku diketahui menggunakan kloset untuk melarutkan jasad AI (35) korban wanita yang mutilasi itu.
HR (23) juga menggunakan tas untuk menyimpan tulang belulang sang korban.
Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra mengatakan HR nekat membunuh lalu memutilasi AI karena terlilit pinjaman online (pinjol).
Utang HR di tiga aplikasi pinjol mencapai Rp 8 juta.
Hal itulah membuatnya gelap mata lalu berencana menguasai harta teman kencannya itu.
Menurut Nuredy, HR merampas sepeda motor dan ponsel korban seusai melancarkan pembunuhan.
Namun saat ditangkap, HR baru mengantongi uang Rp 600 ribu setelah menjual ponsel korban.
Baca juga: Utang Pinjol Rp8 Juta, Heru Tega Mutilasi Mama Muda Jadi 65 Bagian, Kepala Disimpan di Kamar Mandi
Sedangkan sepeda motor korban belum sempat dijualnya.
“Uang di dompet pelaku ada Rp 300.000,” ujar Nuredy, dikutip dari Tribun Jogja (grup Tribun Jatim Network).
“Sepeda motor (milik korban) belum sempat dijual (oleh pelaku)."
Dikatakan Nuredy, HR nekat memutilasi korban untuk menghilangkan jejak pembunuhan.

Bahkan, HR berencana membuang potongan tubuh korban ke toilet.
“Sedangkan, tulang akan dibawa menggunakan ransel yang sudah dipersiapkan," ujar Nuredy.
"Ransel juga kami temukan di TKP (tempat kejadian perkara) untuk dibuang."
Baca juga: Jadi Trending Twitter dan Tanda Ramadan, Ini Fakta Menarik Cerita Legenda Budaya Pada Iklan Marjan
Seusai melakukan pembunuhan, HR sempat mampir ke warung makan Indomie (warmindo) di dekat penginapan yang menjadi tempat eksekusi.
Lanjut Nuredy, HR sempat mengubah rencana setelah makan dan minum di warmindo tersebut.
"Tersangka berubah pikiran untuk meninggalkan pekerjaannya dan kembali ke wisma dan kemudian melarikan diri."
Baca juga: Sosok Penjual Nasgor Babi di Malang Sejak Tahun 1990, Rejeki Mati Imbas Viral, Satpol PP Buka Suara
Setelah dimintai keterangan, ia lantas dihadirkan dalam jumpa pers di halaman Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda DIY, Rabu (22/3/2023).
Kepada pihak kepolisian, Heru mengaku tega membunuh korban lantaran adanya motif ekonomi.
Pelaku rupanya terlilit utang pinjaman online sehingga berniat untuk menguasai harta korbannya.
"Bahwasanya alasan yang bersangkutan melakukan pembunuhan untuk menguasai harta milik korban, dikarenakan tersangka terlilit hutang pinjol dari tiga aplikasi senilai Rp 8 juta," terang Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra dikutip TribunJogja.com

Untuk menyembunyikan jejaknya, pelaku lantas memotong tubuh korban hingga menjadi 65 bagian.
Rencananya, potongan tubuh tersebut akan dibuang ke dalam toilet penginapan.
Sementara sisa tulang korban akan dibuang menggunakan ransel yang dibawanya ke penginapan tersebut.
"Tulang akan dibawa menggunakan ransel yang sudah dipersiapkan, ransel juga kami temukan di TKP untuk dibuang," ujar Nuredy.
Di tengah pekerjaannya, pelaku sempat beristirahat dan makan di sebuah warmindo pada pukul 20.00 WIB.
Baca juga: Atta Halilintar Alami Musibah saat Umrah Bareng Ameena di Tanah Suci, Suami Aurel Cuma Elus Dada
Setelah berpikir sejenak, ia memutuskan untuk kabur dan tak lagi melanjutkan aksi mutilasi yang sudah dimulai.
"Dikarenakan pekerjaan yang dilakukan oleh tersangka ini membutuhkan waktu yang lama dan pada saat yang bersangkutan makan dan minum di warmindo sekitar pukul 20.00 WIB, tersangka berubah pikiran untuk meninggalkan pekerjaannya dan kembali ke wisma dan kemudian melarikan diri," terang Nuredy dikutip TribunJogja.com.
Pihak kepolisian kemudian mendapatkan fakta pelaku menggasak harta korban yakni sepeda motor Honda Scoppy berwarna putih, dan ponsel yang dijualnya senilai Rp 600 ribu.
"Uang di dompet pelaku ada Rp300 ribu, sepeda motor belum sempat dijual," imbuhnya.
Baca juga: Pengakuan Pelaku Mutilasi Wanita di Sleman, Terbukti Potong 62 Bagian, Tulis Sepucuk Surat: Utang
Karena tak sempat menjual sepeda motor itulah akhirnya pelaku gagal melancarkan aksi selanjutnya.
Akibat perbuatannya, pelaku kini dijerat pasal 340 KUHP mengenai tindak pidana pembunuhan berencana, subsider pasal 338 KUHP dan Pasal 365 KUHP.
"Kami terapkan ancaman hukuman paling berat, hukuman seumur hidup hingga hukuman mati," tegas Nuredy.
Di sisi lain, HR dikenal tertutup di lingkungan tempat kerjanya.
Pelaku sehari-hari bekerja di tempat jasa tenda di Sleman.
Sejak dua tahun lalu, HR terlihat seperti orang yang tertekan hingga tak banyak bicara.
Diduga hal itu disebabkan karena HR terlilit pinjol.

"Betul (Heru) itu karyawan kami. Kerja di tempat kami sudah cukup lama lebih kurang 5 tahun," ujar pemilik jasa tenda, tempat HR bekerja.
"Yang kami tahu, dia pribadi yang baik. Anaknya sopan. Tetapi memang agak tertutup seperti sedang memiliki tekanan sejak dua tahun lalu karena terlilit pinjol."
Menurut pemilik jasa tenda tersebut, HR sudah beberapa hari tak masuk kerja hingga akhirnya melakukan aksi pembunuhan sadis itu.
Rencananya, HR akan keluar dari pekerjaannya.
Berita viral lainnya
Informasi lengka dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
pelaku mutilasi di Sleman
Yogyakarta
pembunuhan
kloset
Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra
pinjaman online
pinjol
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita Jatim terkini
berita viral terkini
Beredar Surat Perjanjian Minta Penerima Manfaat Rahasiakan Kejadian Keracunan MBG, Bupati Kecewa |
![]() |
---|
Imbas Salah Lokasi, Pengendara Bayar Parkir Rp1,2 Juta di Bandara usai Mobil Nginap 4 Hari |
![]() |
---|
Sosok dan Harta Zamroni Aziz, Kakanwil Kemenag NTB Viral Lempar Mikrofon: Saya Hanya Bercanda |
![]() |
---|
Sosok Dokter Gadungan Sragen Tipu Korban Rp538 Juta, Berani Diagnosa HIV dengan Belajar di Internet |
![]() |
---|
Imbas Ngaku Ingin Rampok Uang Negara, Karir Wahyudin Balik dari Nol usai Tak Jadi Angggota DPRD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.