Berita Viral
Firasat Hotman Paris Yakin Bripka AS Minum Sianida Ada Dalangnya: Aneh, Keluarga Sudah Lama Curiga
Keluarga Bripka AF alias AS yang tewas minum racun sianida itu tidak sengaja bunuh diri, Hotman Paris mengungkap firasatnya.
Penulis: Ignatia | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Kasus Bripka AF alias Bripka Arfan Saragih yang nekat meminum sianida setelah dinyatakan sebagai pelaku penggelapan dana masih misterius.
Banyak kejanggalan yang ternyata juga sudah lama dirasakan keluarga.
Pengacara kontroversial Hotman Paris mengungkapkan apa yang ia curigai selama ini.
Terkait kasus tersebut, Hotman Paris menilai ada hal yang janggal.
Naluri Hotman Paris sebagai pengacara agak berbeda dalam memandang kasus hukum ini.
Kasus kematian Bripka AF, oknum Sat Lantas Polres Samosir yang terlibat penggelapan pajak kendaraan, disebut janggal oleh pihak keluarga.
Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) pun mempersilakan keluarga memberikan penilaian tersebut.
"Silakan aja (melapor), kalau kita kan ada melapor kita terima laporannya, kemudian ada konfirmasi, kan itu mekanismenya. (Belum ada laporan Propam?) saya belum cek. belum tahu saya," ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Selasa (24/3/2023), dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com
Hadi menjelaskan, penyidikan kasus itu sudah sampai pada dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Bahkan, Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman sudah menyampaikan panjang lebar mengenai kasus tersebut.
Baca juga: Ayah Kandung di Soppeng Bunuh Bayinya Lalu Minum Racun, 2 Anak Tertua Selamat, Kondisi Pelaku Miris
"Kemarin polisinya dibilang lamban, sudah dibuka kasusnya, faktor penyebab kematiannya, sekarang keluarganya bilang ganjil, janggal," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Bripka AF ditemukan tewas di tebing curam di Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, 6 Februari 2023.
Tak jauh dari lokasi penemuan jasadnya, polisi menemukan sebotol soft drink berwarna keruh yang diduga telah dicampur dengan racun sianida dan botol diduga berisi serbuk racun.
Polisi juga menemukan tas berwarna hitam merek Asus yang berisi 19 BPKB dan 25 STNK serta plastik bertuliskan Indomaret berisi 1 gulungan tali nilon biru.

Bripka AF diduga terlibat penggelapan uang pajak kendaraan bermotor ratusan warga Samosir yang angkanya mencapai Rp 2,5 miliar.
Pihak keluarga menyatakan kematian Bripka AF janggal.
Kerabat Bripka AF, Tasman Sipayung, mengatakan, sebelum meninggal korban pernah mengaku capek ditekan mengenai kasus pajak dan akan membongkar sindikat penggelapan di Samsat Samosir kepada istrinya.
Tasman mengatakan, yang membuat keluarga tidak yakin korban bunuh diri lantaran yang bersangkutan sudah melunasi sebagian uang yang telah digelapkan.
Menurut Tasman, ada Rp 650 juta uang yang sudah dikembalikan Bripka AF.
Jika dihitung, masih ada Rp 80 juta yang harus dikembalikan.
Baca juga: Sebelum Kades di Banten Tewas Disuntik Racun oleh Mantri, Bu Kades Beri 1 Benda, Lalu Momen Berubah
Melihat kasus ini, Hotman Paris menyampaikan pendapat khususnya.
Ada firasat sang pengacara bahwa kematian Bripka AS atau Bripka Arfan Saragih ini bukan bunuh diri tetapi dibunuh.
Hal itu diperkuat dari jasad Bripka Arfan Saragih saat ditemukan.
"Salam Hotman 911, Hotman 911 mengimbau kepada Bapak Kapolri dan Bapak Kadiv Propam Mabes Polri agar kiranya misteri kematian polisi Bripka AS di tanah batak, di Pulau Samosir dipindahkan pemeriksaannya dari Polda Sumatera Utara ditarik ke Mabes Polri," ungkap Hotman Paris, dikutip TribunJatim.com dari Instagramnya via Wartakotalive.com
Dirinya menduga, pemicu kematian berkaitan dengan masalah yang tengah dihadapi Bripka AS di lingkungan kerjanya.
Dugaan itu menguat merujuk kematian Bripka AS yang janggal, yakni Bripka AS secara tiba-tiba ditemukan tewas setelah meminum racun sianida.
"Karena sepertinya ada keanehan dalam kematiannya tersebut, sepertinya ada kaitannya-ada kaitannya dengan masalah yang dia (korban) hadapi belakangan ini terkait dengan sesama oknum polisi di Kepolisian di mana dia bekerja," ungkapnya.
"Kok tiba-tiba bisa oknum polisi makan racun sianida, aneh bin ajaib," ujarnya.
Terkait hal tersebut, Hotman Paris meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera memindahkan kasus ke Mabes Polri.
Sehingga, penyelidikan kasus dapat berjalan secara objektif, dan membongkar siapa dalang di balik kematian Bripka AS.
"Mohon agar Bapak Kapolri dan Bapak Kadiv Propam Mabes Polri agar pemeriksaannya agar ditarik pemeriksaannya ke Mabes Polri untuk membongkar siapa di belakang dalang kematian tersebut," ungkap Hotman Paris.
"Kalau di Medan rasa-rasanya masih terlalu dekat dengan Kepolisian di Samosir, harus yang lebih objektif di Jakarta, di Mabes Polri. Salam Hotman Paris," jelasnya.
Baca juga: Strategi Hotman Paris untuk Venna Melinda Jelang Sidang Perdana Kasus Dugaan KDRT Ferry Irawan
Kematian Bripka Arfan Saragih atau Bripka AS, anggota Satlantas Polres Samosir yang dituduh melakukan penggelapan pajak kendaraan warga, yang disebut bunuh diri dengan meminum racun sianida, dianggap janggal oleh pihak keluarga.
Sebab Bripka Arfan Saragih mengaku sempat diancam oleh Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman sebelum ditemukan tewas.
Pengancaman Kapolres Samosir kepada Bripka Arfan Saragih, sempat dikatakannya kepada sang istri, Jenni Simorangkir.
Menurut Jenni, pengancaman oleh Kapolres Samosis terjadi sebelum suaminya ditemukan tewas terjadi pada 23 Januari 2023 lalu.
Saat itu, kata Jenni, suaminya mengaku dipanggil Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman.
Ketika dipanggil oleh AKBP Yogie Hardiman, Kapolres Samosir itu mengatakan dirinya tidak takut dengan jenderal bintang satu, ataupun jenderal bintang dua.

Bahkan, Yogie menantang dirinya berani menghadapi jenderal bintang satu dan bintang dua.
Yogie mengaku dirinya hanya takut dengan jenderal bintang tiga.
"Tanggal 23 (Januari 2023) setelah apel, katanya bapak Kapolres menyita handphonenya. Dan bapak Kapolres bilang tidak takut dengan bintang satu dan bintang dua, kalau bintang tiga, barulah dia takut," kata Jenni menirukan ucapan mendiang suaminya Bripka Arfan Saragih, Selasa (21/3/2023) dikutip dari TribunMedan.
Tak cuma menantang, AKBP Yogie Hardiman juga disebut berulang kali menyatakan akan membuat sengsara keluarga Bripka Arfan Saragih.
Bahkan, ancaman inilah yang sedang dirasakan Jenni Simorangkir dan kedua anaknya.
Dia merasa pernyataan Kapolres Samosir itu terbukti saat ini.
"Jadi almarhum bilang, benar apa yang dikatakan bapak Kapolres 'kubuat anak dan istrimu menderita," ucap Jenni.
Hingga saat ini, baik keluarga almarhum dan Jenni merasa janggal jika Bripka Arfan Saragih tewas bunuh diri minum racun sianida.
Padahal, kata Jenni, suaminya sudah membayar kerugian pajak yang digelapkan berkisar Rp 650 juta atau Rp 700 juta.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
Bripka AF
Bripka Arfan Saragih
sianida
penggelapan dana
Hotman Paris
Sumatera Utara
Tindak Pidana Pencucian Uang
Samosir
racun
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita Jatim terkini
berita viral terkini
Sosok Dalang Komplotan Kuras Bandar Judol Rp50 Juta, Sehari Buat 40 Akun Baru |
![]() |
---|
Karyanya Raih Medali Emas, Anak Penjual Soto Kuliah Gratis di UGM, Ortu Pesan Tak Menyerah |
![]() |
---|
Intan Rogoh Rp 1,6 Juta Sebulan hanya Untuk Pulang Pergi Kerja di Ibu Kota, Akses Angkutanpun Susah |
![]() |
---|
Apes Ujang, Angkotnya Kebakaran Ketika Beli Bubur, Nekat Korbankan Diri saat Api Berkobar |
![]() |
---|
2 Anaknya Diterima Kuliah di ITB, Santi Tukang Sepuh Emas Nangis Rektor Datangi Tempat Kerjanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.