Berita Tulungagung
Uji Sampel Takjil di Tulungagung, Dinkes Temukan Kerupuk dan Es Sirup Mengandung Zat Pewarna Tekstil
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung menguji 41 sampel makanan dari 12 pusat takjil di wilayah Kecamatan Tulungagung dan sekitarnya, Jumat (
Penulis: David Yohanes | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung menguji 41 sampel makanan dari 12 pusat takjil di wilayah Kecamatan Tulungagung dan sekitarnya, Jumat (24/3/2023).
Hasilnya ada dua sampel yang mengandung rhodamin B atau zat pewarna tekstil, yaitu kerupuk singkong dan es sirup.
Temuan ini dianggap menggembirakan, karena dari segi jumlah mengalami penurunan.
“Uji sampel ini bagian upaya perlindungan kesehatan masyarakat. Karena ini produk yang banyak dikonsumsi di Bulan Ramadan,” terang Kasi Kefarmasian Dinkes Tulungagung, Masduki.
Lokasi pengambilan sampel ada di sejumlah sentra takjil, mulai dari Karangrejo, Gendingan, Tapan, Ketanon, Kepatihan, Jepun, Kutoanyar dan Pinka.
Baca juga: Kisah Pedagang Takjil di Banyuwangi Ramadhan Street Food, Ada yang Sehari Dapat Rp1,5 Juta
Semua sampel diuji berdasar kemungkinan penggunaan bahan berbahaya, misalnya kerupuk puli diuji kandungan boraksnya, ikan asin diuji kandungan formalinnya, sirup dan kerupuk berwarna diuji kandungan rhodamin B.
Hasilnya kerupuk singkong dan es sirup yang ada di Kawasan Kutoanyar ditemukan kandungan rhodamin B.
“Temuan ini sebenarnya menurun dibandingkan tahun lalu. Waktu tahun kemarin ada 4 sampel yang mengandung bahan berbahaya,” tutur Masduki.
Lebih jauh Masduki mengungkapkan, pihaknya telah membentuk kader keamanan pangan di desa-desa.
Kader ini bisa menguji kandungan bahan berbahaya yang dicurigai di dalam makanan produksi warga, mulai dari boraks, rhodamin B dan formalin.
Baca juga: Nikmat dan Segar! Ini 10 Jajanan Kekinian Sebagai Menu Takjil untuk Buka Puasa Populer di Tanah Air
Kader ini juga melakukan edukasi kepada produsen makanan untuk menghindari penggunaan bahan kimia berbahaya.
Selama 2022 lalu Dinkes telah melakukan edukasi kepada para produsen makanan sebanyak 11 kali.
Sementara 3 bulan awal di tahun 2023 ini Dinkes telah melakukan 3 kali edukasi.
Segala upaya ini untuk menekan penggunaan bahan kimia berbahaya di dalam produk makanan.
zat pewarna tekstil
Tribun Jatim
berita Tulungagung
kerupuk singkong
rhodamin B
Dinkes Tulungagung
Pasar Ngemplak
Menyusul Kades Suratman, Pemilik Apotek Jadi Tersangka Dugaan Korupsi di Desa Tambakrejo Tulungagung |
![]() |
---|
Gerakan Cabut Paku Warnai Peringatan HUT ke-57 SMA Katolik Tulungagung |
![]() |
---|
Damri Buka Suara Terkait Pengurangan Armada Trayek Tulungagung-Ponorogo dan Potensi Trayek Baru |
![]() |
---|
Pohon Kawasan Hutan di Selatan Tulungagung Sengaja Dimatikan untuk Pertanian, Lahan Diperjualbelikan |
![]() |
---|
Rencana Pembangunan TPST Tulungagung di Dekat Pasar Hewan Terkendala Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.