Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

FAKTA Fenomena Bintang di Atas Bulan Sabit, Muncul Tiap 25-27 Hari Sekali, Tak Menyebabkan Dampak

Sebuah unggahan mengenai foto adanya bintang di atas bulan sabit, viral di media sosial belakangan ini. Simak faktanya!

KOLASE KOMPAS.com/HADI MAULANA dan TikTok
Sebuah unggahan mengenai foto adanya bintang di atas bulan sabit, viral di media sosial belakangan ini, Minggu (26/3/2023). 

TRIBUNJATIM.COM - Fenomena bintang di atas bulan sabit menjadi perbincangan.

Sebuah unggahan mengenai foto adanya bintang di atas bulan sabit, viral di media sosial belakangan ini.

Sejumlah unggahan bahkan menyebut fenomena langit ini terjadi 100 tahun sekali.

Salah satu unggahan mengenai adanya bintang di atas bulan sabit ini diunggah oleh akun TikTok @junaidinirahmanni1.

"Bulan dan bintang ttanda 100 tahun telah tiba semoga senantiasa kita menjadi manusia yang di dalam keadaan sadar," kata akun tersebut #Bulanbintang #langit #Bulantrendviral ? suara asli - mbe_link - ????????????_????????????????

Sejumlah akun lain juga mengunggah mengenai fenomena bintang di atas bulan sabit ini dan mengaitkannya dengan pertanda tertentu.

Baca juga: Fakta Hujan Cacing di China, Warga Merinding Keluar Pakai Payung, Ada Fenomena Serupa di Florida

"Pertanda apa ini... ada bintang di atas Bulan, 24.03.2023 pukul 19.15 WIB," kata akun @user7837947370428.

Lantas, sebenarnya fenomena munculnya bintang di atas bulan tersebut fenomena apa dan benarkah muncul 100 tahun sekali?

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (26/3/2023), Peneliti Pusat Riset dan Antariksa di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan cahaya di atas bulan dalam unggahan viral tersebut adalah planet Venus.

"Fenomena yang viral adanya bulan sabit dan bintang tersebut itu sebenarnya adalah konjungsi bulan dan Venus," kata Andi kepada Kompas.com (26/3/2023).

Ia menegaskan fenomena ini bukanlah fenomena yang muncul setiap 100 tahun sekali, melainkan setiap antara 25 hingga 27 hari sekali. 

Andi menjelaskan Venus yang terlihat di atas bulan sabit tersebut sudah terjadi pada 24 Maret 2023 kemarin.

Selanjutnya fenomena seperti ini akan bisa disaksikan kembali di 23 April 2023.

Andi menegaskan fenomena Venus di atas bulan sabit tersebut bukanlah pertanda bencana atau fenomena lain.

"Fenomena konjungsi bulan dan venus ini adalah fenomena yang wajar terjadi setiap 25 hingga 27 hari sekali," kata dia. 

Sehingga menurutnya fenomena ini tidak menyebabkan dampak apapun baik ke seismik, vulkanis, atau oseanografis.

Baca juga: Fenomena El Nino, Musim Kemarau 2023 Diprediksi Bakal Lebih Kering dan Berlangsung Lama

Besar kemungkinan fenomena dua bulan sabit ini muncul karena terjadi pantulan lensa pada kamera baik itu kamera ponsel atau pun kamera DSLR.

"Saya sendiri tidak tahu apakah yang mengunggah video tersebut menggunakan kamera ponsel atau kamera DSLR. Akan tetapi kejadian seperti ini juga bisa terjadi ketika kita memotret benda-benda yang cukup terang, seperti matahari," ujar Andi kepada Kompas.com ( grup Tribun Jatim Network ).

Akibatnya, bisa muncul seolah-olah ada dua matahari atau bisa juga muncul dua bulan sabit saat dipotret, yang mana salah satunya adalah bayangan atau pantulan dari kamera lensa.

Andi mengatakan, bulan sebenarnya tetap berjumlah satu, akan tetapi karena dipotret dengan sudut tertentu sehingga mengalami pemantulan sempurna atau total internal reflection. 

Saat mengalami total internal reflection ini, bulan dapat memunculkan bayangannya sehingga seolah-olah tampak sebagai dua bulan sabit, padahal obyeknya hanya satu.

Jadi bulannya tetap terlihat satu, akan tetapi karena diambil dari sudut tertentu sehingga menghasilkan total internal reflection, sehingga menghasilkan pantulan atau glerr.

"Jadi dua sabit itu sebenarnya adalah glerr, salah satu dari dua sabit yang muncul adalah pantulan dari obyek aslinya," jelasnya.

Andi kembali menjelaskan, dalam unggahan video tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi.

Pertama, bisa dikarenakan pantulan lensa optik dan yang kedua adalah editan.

"Hanya ada dua kemungkinan, kalau tidak pantulan lensa ya itu hanya editan saja," ucapnya.

Warganet mengambil foto fenomena Konjungsi Bulan dan Venus pada 24 Maret 2023.
Warganet mengambil foto fenomena Konjungsi Bulan dan Venus pada 24 Maret 2023. (Twitter/@i91ooms)

Andi menyampaikan, masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya dengan video-video yang menghebohkan seperti ini. 

"Kami menegaskan, bulan itu hanya satu dan tidak akan berjumlah dua," jelas Andi.

Diberitakan sebelumnya, pada malam kedua Ramadan 1444 Hijriah, langit Batam, Kepulauan Riau (Kepri) dihiasi fenomena langka. 

Terlihat bulan sejajar dengan Venus, Jumat (24/3/2023).

Tidak saja di Batam, fenomena ini juga terlihat di beberapa wilayah yang ada di Indonesia, bahkan munculnya bulan sabit sejajar dengan Venus seketika viral di media sosial.

Momen ini dapat di saksikan jelas dengan mata telanjang.

Sontak pemandangan ini membuat warga terkesima.

“Subhanallah, indah kali bulan sabit malam ini, seperti ada titik di atasnya,” kata Ghita yang terkagum-kagum.

Seperti diketahui, pada 25 Maret 2023 terjadi fenomena langka, yakni sejajarnya lima planet, bahkan empat dari lima planet tersebut bisa terlihat tanpa bantuan teleskop.

Planet-planet yang terlihat berurutan dari yang terendah hingga tertinggi di cakrawala adalah Merkurius, diikuti oleh Jupiter dan Venus.

Baca juga: Fenomena Kampung Tajir di Madura, Rumah Mewah Berjajar bak Istana, Ternyata Milik Pedagang Kelontong

Setelah Venus, bantuan teleskop diperlukan untuk melihat Uranus, yang kemudian diikuti oleh bulan, yang berukuran kecil dan tidak menghalangi pandangan.  

Setelah bulan, jauh lebih tinggi di langit, akan terlihat titik terang kemerahan yaitu Mars.

Waktu terbaik untuk melihatnya adalah tepat setelah matahari terbenam dari 25 Maret hingga 30 Maret.

Kemudian Jupiter akan menyusul Merkurius dalam posisi semu dan garis virtualnya akan sedikit berantakan.

Namun planet-planet tersebut masih akan terlihat selama beberapa hari setelahnya, sampai Jupiter tenggelam dalam silau Matahari di sekitar.

Untuk mengamati fenomena alam ini, lebih disarankan untuk mengintai melalui situs pengamatan atau menggunakan bantuan teleskop agar terlihat lebih jelas.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved