Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lumajang

Sosok dan Biodata Eko Adis Prayoga, Anak Petani yang Kini Jadi Ketua DPRD Kabupaten Lumajang

Menjadi wakil rakyat tidak pernah terbayangkan bagi sosok Ketua DPRD Kabupaten Lumajang Eko Adis Prayoga.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/Mochamad Sudarsono
Sosok Ketua DPRD Kabupaten Lumajang Eko Adis Prayoga 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network M Erwin Wicaksono

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Menjadi wakil rakyat tidak pernah terbayangkan bagi sosok Ketua DPRD Kabupaten Lumajang Eko Adis Prayoga.

Putra daerah asli Desa Darungan, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang ini memutuskan jadi politisi karena seusai dengan hobinya yakni nongkrong dan ngopi.

"Menjadi anggota DPRD saja dulu tidak pernah terpikir. Saya tinggal di pedesaan dan pernah sekolah SD muridnya berjumlah 9 orang. Alhasil saya tidak pernah membayangkan pernah di titik ini," ujar Eko ketika dikonfirmasi.

"Atas ajakan beberapa rekan, saya akhirnya berpartisipasi dalam politik praktis. Karena saya ini juga sukanya ngopi, jagongan dan alhasil dimudahkan jadi anggota DPRD," jelasnya menambahkan.

Pria kelahiran 12 April 1983 ini ternyata anak seorang petani sukses di Desa Darungan. Sejak kecil dirinya kenyang pengalaman bertani meskipun akhirnya kuliah jurusan ekonomi.

"Saya ini anak petani. Jadi mulai kecil di pertanian, meskipun saya kuliahnya jurusan ekonomi di Universitas Muhammadiyah Jember. Pasca lulus saya kembali ke pertanian tebu, padi dan tanaman hias," tuturnya.

Baca juga: Sosok Polisi di Jambi Bukakan Pintu Sel Tahanan, Tak Tega Lihat Anak Mau Peluk Terhalang, Iba Hati

Eko bercerita dirinya terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Lumajang pada tahun 2009. Sudah 3 periode pria yang akrab disapa mas Eko ini duduk di kursi legislatif.

Kali ini, Eko mengemban tugas sebagai Ketua DPRD Kabupaten Lumajang menggantikan Anang Ahmad Syaifuddin. Eko mengaku belajar banyak dari Anang.

"Mungkin apa yang sudah terjadi pada saudara saya mas Anang merupakan kealpaan. Tidak ada niatan untuk tidak hafal pancasila. Beliau dengan kebesaran hatinya mengundurkan diri dan menjadi pembelajaran bagi kita bahwa pemimpin itu tidak boleh salah," jelasnya

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved