Berita Blitar
Kebanjiran Pesanan, Produsen Rengginang di Kota Blitar Ini Sudah Close Order
Yeni Safitri (47), produsen rengginang asal Kelurahan Plosokerep, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, kebanjiran pesanan tiap Ramadan.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Yeni Safitri (47), produsen rengginang asal Kelurahan Plosokerep, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, kebanjiran pesanan tiap Ramadan.
Pesanan rengginang di tempat Yeni, selalu meningkat dua kali lipat tiap memasuki Ramadan.
"Sekarang, saya sudah close (tutup), sudah tidak melayani pesanan, fokus produksi karena waktunya sudah mepet (Lebaran)," kata Yeni, Selasa (28/3/2023).
Sebagai informasi, rengginang merupakan makanan tradisional seperti kerupuk tebal berbahan baku ketan.
Selama ini, rengginang identik dengan makanan khas Lebaran. Maka itu, produsen rengginang seperti Yeni, selalu ramai pesanan tiap Ramadan atau menjelang Lebaran.
Baca juga: Cara Mudah Membuat Rengginang Gurih Enak, Kerupuk untuk Lebaran 2021, Catat Resepnya di Sini!
"Kalau musim seperti ini, produksi meningkat 100 persen. Jika biasanya hanya produksi 10-12 kilo per hari, sekarang bisa lebih 20 kilo per hari," ujar ibu dua anak itu.
Produk rengginang yang sudah siap dikirim ke pelanggan terlihat menumpuk di beberapa sudut rumah Yeni.
Empat pekerja Yeni tampak sibuk memproduksi rengginang. Tangan mereka cekatan mencetak rengginang.
"Pekerja tetap empat, tidak nambah, hanya jam kerjanya yang nambah. Mau tambah pekerja, saya sudah tidak telaten ngajari mulai dari nol lagi," katanya.
Ada dua produk rengginang milik Yeni yang dijual ke pelanggan, yaitu, rengginang sudah dalam bentuk digoreng dan rengginang mentah atau berupa krecek.
Baca juga: Cocok Buat Buka Puasa, Susu Kurma Produksi Mama Muda di Blitar Ini Laris Manis saat Ramadan
Produk rengginang goreng paling banyak dipesan oleh pelanggan lokal Blitar. Sedang produk rengginang mentah, biasanya untuk pelanggan luar kota.
"Pesanan paling ramai untuk rengginang goreng. Soalnya enak, tinggal makan," ujarnya.
Yeni memproduksi rengginang sudah sekitar enam tahun ini. Awalnya, ia memproduksi jajanan koyah dan sagon.
Belakangan, produksi koyah dan sagon miliknya terus menurun karena sepi permintaan dari konsumen.
"Saya mikir harus buat apa lagi, lalu saya ingat ibu saya punya resep buat rengginang. Saya coba buat dan jalan sampai sekarang," katanya.
Baca juga: Tak Hanya Hidangan Khas Ramadan, Begini Arti Kata Takjil yang Sesungguhnya, Berasal dari Bahasa Arab
"Sekarang yang ramai justru pesanan rengginang. Koyah dan sagon tetap produksi, tapi sedikit," lanjutnya.
Yeni menjelaskan, cara produksi rengginang sangat mudah. Bahan baku membuat rengginang juga tidak ribet, hanya ketan.
Cara produksinya, muka-mula ketan direndam satu malam. Setelah itu, ketan ditiriskan lalu dikukus dan diberi bumbu sesuai selera.
Kalau bumbu original rengginang pada umumnya hanya bawang dan garam.
"Kalau ingin rasa terasi tinggal dikasih terasi. Sama dikasih sedikit tepung kanji supaya lebih melekat," katanya.
Ketan yang sudah dikukus dan diberi bumbu itu kemudian dicetak. Yeni menggunakan pipa paralon untuk mencetak rengginang.
Selesai dicetak, proses terakhir produksi rengginang, yaitu, dijemur hingga kering selama dua sampai tiga hari.
"Kendalanya kalau cuaca hujan. Otomatis produksi rengginang kami kurangi. Karena kalau proses penjemuran tidak benar-benar kering, rengginang tidak bisa mekar sempurna saat digoreng," ujarnya.
Yeni menjual produk rengginang mentah berupa krecek dengan harga Rp 30.000 per kilogram.
Sedang rengginang mentah kemasan 400 gram dijual dengan harga Rp 13.000-Rp 14.000 per kemasan.
Untuk rengginang goreng kemasan 200 gram dijual dengan harga Rp 9.500 per kemasan.
"Saya juga kerja sama dengan adik saya ekspor rengginang ke Hongkong. Mulai Agustus 2022 sampai Januari 2023 ini. Produk yang kami ekspor rengginang mentah kemasan 400 gram," katanya
Pemkab Lumajang Siapkan Dana BTT untuk Jika Diminta Dukung Program Makan Siang Gratis |
![]() |
---|
Tebing Sungai di Perum Grand Family Kota Blitar Longsor Satu Rumah dan Musala Terancam |
![]() |
---|
Perumahan Pakunden Permai Kota Blitar Terendam Banjir, Diguyur Hujan Seharian |
![]() |
---|
Kapolda Jatim Luncurkan Benih Jagung Bhayangkara di Blitar, Bisa Hasilkan 10 Ton per Hektar |
![]() |
---|
Kapolda dan Pj Gubernur Jatim Kompak Tanam Jagung Serentak di Lahan 1 Juta Hektare di Blitar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.