Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Viral H-2 Hari Raya Idul Fitri 2023 Bakal Terjadi Fenomena Gerhana Matahari Total, BRIN Beber Fakta

Peneliti di Pusat Riset Antariksa BRIN mengatakan, 20 April 2023 mendatang akan terjadi gerhana matahari hibrida.

unsplash.com
Ilustrasi Gerhana Matahari Cincin. Fenomena gerhana matahari total bakal terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri tengah viral di media sosial. Ini berawal dari unggahan video di media sosial TikTok, Senin (27/3/2023). 

Sejumlah unggahan bahkan menyebut fenomena langit ini terjadi 100 tahun sekali.

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (26/3/2023), Peneliti Pusat Riset dan Antariksa di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan cahaya di atas bulan dalam unggahan viral tersebut adalah planet Venus.

"Fenomena yang viral adanya bulan sabit dan bintang tersebut itu sebenarnya adalah konjungsi bulan dan Venus," kata Andi kepada Kompas.com (26/3/2023).

Ia menegaskan fenomena ini bukanlah fenomena yang muncul setiap 100 tahun sekali, melainkan setiap antara 25 hingga 27 hari sekali. 

Andi menjelaskan Venus yang terlihat di atas bulan sabit tersebut sudah terjadi pada 24 Maret 2023 kemarin.

Selanjutnya fenomena seperti ini akan bisa disaksikan kembali di 23 April 2023.

Andi menegaskan fenomena Venus di atas bulan sabit tersebut bukanlah pertanda bencana atau fenomena lain.

"Fenomena konjungsi bulan dan venus ini adalah fenomena yang wajar terjadi setiap 25 hingga 27 hari sekali," kata dia. 

Sehingga menurutnya fenomena ini tidak menyebabkan dampak apapun baik ke seismik, vulkanis, atau oseanografis.

Besar kemungkinan fenomena dua bulan sabit ini muncul karena terjadi pantulan lensa pada kamera baik itu kamera ponsel atau pun kamera DSLR.

"Saya sendiri tidak tahu apakah yang mengunggah video tersebut menggunakan kamera ponsel atau kamera DSLR. Akan tetapi kejadian seperti ini juga bisa terjadi ketika kita memotret benda-benda yang cukup terang, seperti matahari," ujar Andi kepada Kompas.com ( grup Tribun Jatim Network ).

Akibatnya, bisa muncul seolah-olah ada dua matahari atau bisa juga muncul dua bulan sabit saat dipotret, yang mana salah satunya adalah bayangan atau pantulan dari kamera lensa.

Andi mengatakan, bulan sebenarnya tetap berjumlah satu, akan tetapi karena dipotret dengan sudut tertentu sehingga mengalami pemantulan sempurna atau total internal reflection. 

Saat mengalami total internal reflection ini, bulan dapat memunculkan bayangannya sehingga seolah-olah tampak sebagai dua bulan sabit, padahal obyeknya hanya satu.

Jadi bulannya tetap terlihat satu, akan tetapi karena diambil dari sudut tertentu sehingga menghasilkan total internal reflection, sehingga menghasilkan pantulan atau glerr.

"Jadi dua sabit itu sebenarnya adalah glerr, salah satu dari dua sabit yang muncul adalah pantulan dari obyek aslinya," jelasnya.

Andi kembali menjelaskan, dalam unggahan video tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi.

Pertama, bisa dikarenakan pantulan lensa optik dan yang kedua adalah editan.

"Hanya ada dua kemungkinan, kalau tidak pantulan lensa ya itu hanya editan saja," ucapnya.

Andi menyampaikan, masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya dengan video-video yang menghebohkan seperti ini. 

"Kami menegaskan, bulan itu hanya satu dan tidak akan berjumlah dua," jelas Andi.

Baca seputar Ramadan 2023 lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved