Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Malang

Berusia Lebih dari Seabad, Turntable di Stadiun Malang Jadi Saksi Masa Kejayaan Staatsspoorwegen

Kemajuan Kota Malang di usianya yang sudah menginjak usia ke-109 pada 1 April lalu, tidak terlepas dari berbagai faktor. Salah satunya, moda transport

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Kukuh Kurniawan
Turntable yang ada di Stasiun Malang dalam artikel Berusia Lebih dari Seabad, Turntable di Stadiun Malang Jadi Saksi Masa Kejayaan Staatsspoorwegen 

Laporan Wartawan TribunJatim.com Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kemajuan Kota Malang di usianya yang sudah menginjak usia ke-109 pada 1 April lalu, tidak terlepas dari berbagai faktor. Salah satunya, moda transportasi darat yang menunjang faktor ekonomi termasuk kereta api.

Sarana transportasi kereta api, menjadi kunci dalam kemajuan ekonomi dan globalisasi di Kota Malang. Dan membahas sejarah kereta api, tentunya tidak lepas dari peran vital peralatan penunjang, yaitu turntable (alat untuk memutar lokomotif) yang ada di Stasiun Malang.

Pemerhati sejarah kereta api, Tjahjana Indra Kusuma mengatakan, bahwa pemasangan turntable di Stasiun Malang bersamaan dengan dibukanya jalur kereta api Bangil-Malang.

"Terkait turntable itu, biasanya satu paket dengan pembangunan jalur kereta. Pada awalnya, perusahaan kereta api negara Staatsspoorwegen (SS) membuka terlebih dahulu jalur kereta api Surabaya-Bangil- Pasuruan pada tahun 1878. Lalu di tahun 1879, dibuka jalur kereta dari Bangil-Sengon-Lawang-Malang," ujarnya kepada TribunJatim.com, Senin (3/4/2023).

Dirinya menjelaskan, kehadiran turntable di Stasiun Malang tersebut, memiliki peranan vital dalam menunjang perkeretapian SS.

"Jadi, kebutuhan turntable juga disesuaikan dengan jarak dan kebutuhan serta fasilitas kelas stasiun yang dibangun. Dan kehadiran turntable di Stasiun Malang itu, sangat berfungsi dan sangat vital. Karena ketika itu, pada masa kejayaan SS, volume transportasi kereta per hari pulang pergi Malang Surabaya meningkat sampai dengan 14 kali," jelasnya.

Dirinya pun juga mengungkapkan, terkait fungsi asasi dari turntable tersebut.

"Pemasangan turntable, tentunya memiliki spesifikasi disesuaikan dengan lokomotif yang beroperasi di Indonesia. Dan fungsinya adalah, untuk memutar lokomotif,"

"Kenapa lokomotif harus diputar, karena lokomotif itu mempunyai kemampuan yang optimal pada kondisi maju. Meski kereta bisa mundur dan memiliki kekuatan yang sama, tetapi ada beberapa pertimbangan khusus mengapa kereta harus diputar. Salah satunya, yaitu terkait keselamatan," terangnya.

Sementara itu dari pantauan TribunJatim.com di lokasi, turntable yang ada di Stasiun Malang masih terus digunakan hingga saat ini. Dan turntable itu, dikelola dan dirawat dengan baik oleh PT KAI Daop 8 Surabaya.

Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengungkapkan, turntable yang telah berusia satu abad lebih itu digerakkan dengan tenaga manual atau sepenuhnya dikendalilan oleh orang.

"Lokomotif yang akan diputar, masuk terlebih dahulu di turntable. Setelah dipastikan posisinya sudah benar dan terkunci, maka sudah bisa diputar. Diputarnya pakai tenaga orang, dan ada empat orang yang memutar," ungkapnya.

Luqman juga menambahkan, bahwa turntable itu dirawat dengan baik. Sehingga, pelaksanaan memutar lokomotif dapat berjalan dengan lancar dan tidak pernah menemui kendala sama sekali.

"Untuk kegiatan perawatan, selalu rutin dilakukan. Dan setiap harinya, ada lima lokomotif yang memutar di tempat tersebut," tandasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved