Berita Lamongan
Sosok Miftahul Khoiri, Perajin Tenun Ikat Parengan Tetap Eksis, Punya Rumah Produksi & Disukai Artis
Bahkan tenun ikat buatan warga Desa Parengan, Kecamatan Maduran, Lamongan ini bahkan tetap menjadi kegemaran warga timur tengah.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Masih ingat dengan sentra perajin sarung tenun ikat Parengan Lamongan ?
Meski sebagian besar perajin sarung tenun ikat di Lamongan ini tidak lagi berproduksi, ada satu perajin yang tetap bertahan dan pemasarannya sampai ke manca negara, utamanya timur tengah.
Bahkan tenun ikat buatan warga Desa Parengan, Kecamatan Maduran, Lamongan ini bahkan tetap menjadi kegemaran warga timur tengah.
Perajin yang masih bertahan itu adalah H. Miftahul Khoiri. Laki-laki kelahiran Parengan yang mempunya rumah tenun Paradila tak tergoyahkan, meski banyak diantara perajin seperjuangannya gulung tikar.
Baca juga: Diduga Pungli Pengurusan Pembelian Tanah, Kades Sidomukti Lamongan Dilaporkan ke Polisi
Dengan tiga jenis kain tenun yang diproduksinya yakni, tenun ikat, dobi dan tenun songket mampu memenuhi selera pasar.
Dari tiga jenis kain yang ia produksi ini, paling banyak diminati oleh masyarakat adalah jenis kain tenun ikat.
Tenun ini diminati karena harganya yang relatif murah dan cara pembuatannya tidak rumit serta banyak pekerja yang mengerjakan.
Sedangkan untuk tenun dobi dan tenun songket ini pengerjaannya lumayan sulit dan harganya pun lebih mahal dari tenun ikat.
Baca juga: Hendak Beraksi, Maling Motor di Lamongan Malah Kena Karmanya karena Sawah, Berakhir Babak Belur
Tapi dari semua jenis yang dipertahankan Miftah itu, semua laku di pasaran. Yang beda hanya daerah konsumen saja.
"Selagi permintaan dalam negeri masih ada, kita utamakan terlebih dahulu baru kita lakukan impor ke beberapa negara seperti Timur tengah, Somalia dan Malaysia," kata Miftahul Khoiri kepada Tribun Jatim Network, Minggu (2/4/2023).
Jauh hari menjelang Ramadan, ia sudah mempunyai stok kain sarung yang cukup banyak untuk memenuhi pesanan konsumen baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Semua jenis itu diproduksi agar tidak mengecewakan pembeli saat butuh motif yang dibutuhkan. " Pembeli pesan atau datang tidak kecewa, " katanya.
Saat ini ada 200 orang yang bekerja di rumah produksi kain tenun Paradila milik Mif (panggilan akrabnya). Para pekerja itu kini tengah disibukkan dengan banyaknya permintaan kain tenun.
Sebelum datangnya bulan puasa jumlah pengunjung yang datang ke rumah produksi kain tenun Paradila mengalami kenaikan dari 10 orang kini menjadi 35 orang.
Sedangkan untuk kain tenun yang terjual per bulan, terhitung sudah mencapai tiga ribu lembar.
Pemesan tak hanya datang dari wilayah Jawa Timur tapi hampir semua provinsi di Indonesia. Dan sarung hasil produksi Paradila ini meluas di semua wilayah.
Miftah harus bisa menyuguhkan kualitas dan seni sarung tenun ikat hasil produksinya.
"Kalau omsetnya dalam sebulan mencapai ratusan juta dan ini menjelang lebaran ini juga banyak pesanan," ungkapnya.
Diungkapkan, sarung tenun buatannya juga merambah pasar luar negeri. Kain tenun ini sudah dimintai oleh sebagian orang-orang yang berada di negara-negara timur tengah, Somalia dan Malaysia dan Arab Saudi.
Namun ia lebih mengutamakan penjualan di dalam negeri. Setelah permintaan dalam negeri, baru memenuhi kebutuhan ekspor.
"Selagi permintaan dalam negeri masih ada, kita utamakan terlebih dahulu baru kita lakukan impor ke beberapa negara seperti Timur tengah, Somalia dan Malaysia," katanya.
Menurut Miftah, kain tenun Parengan yang semula dikenal hanya untung sarung, sudah berbeda. Sebab kain tenun Parengan ini merambah menjadi bahan baju.
"Kalau dipakai baju, wow sungguh sangat indah. Untuk momen acara apapun pantas dikenakan, " katanya.
Sentra produksi kain tenun Paradila yang kini menjadi ikon kain Parengan Lamongan kerap dikunjungi pejabat.
Kepercayaan masyarakat terhadap kain tenun Parengan ini, menurut Miftah, tidak lepas dari peran dan bimbingan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lamongan.
Disperindag selalu memberi panggung kain tenun Parengan Lamongan pada momen pameran yang digelar di wilayah Indonesia.
"Kita dibina oleh Disperindag Lamongan, " katanya.
Ditambahkan, ada multiplier effec saat perajin ikut dalam sebuah pameran. Itu diantara sekian banyak cara yang dilakukan perajin agar tenun Parengan bertahan dan tetap dikenal.
Banyak kalangan artis Indonesia yang memakai kain perajin Parengan untuk baju.
"Ada Ivan Gunawan, Krisdayanti dan lainnya yang memakai kain tenun yang kami produksi, " katanya.
Perkumpulan asosiasi desainer Jawa Bali, ungkapnya, 90 persen memakai tenun ikat Paradila.
Kadis Perindag Lamongan, Anang Taufik mengakui keunggulan kain tenun Parengan yang sulit disamai oleh produksi lainnya.
"Kalau boleh saya istilahkan, kain tenun Parengan itu jika dipakai terasa sejuk dan indah dipandang, " kata Anang.
Makanya Disperindag selalu mengikut sertakan kain tenun Parengan dalam pameran apapun, selain produk kerajinan dari Lamongan lainnya.
Ini adalah cara agar perekonomian masyarakat terus bergerak dan demi kesejahteraan masyarakat Lamongan.
tenun ikat Parengan
perajin sarung tenun ikat
tenun ikat
Miftahul Khoiri
Lamongan
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Tekan Sebaran PMK, 13 Pasar Hewan Tingkat Desa Ditutup, Bupati Lamongan: Susul 2 Pasar Hewan Besar |
![]() |
---|
Segini Santunan KPU Lamongan pada 5 Petugas Adhoc Meninggal dan Kecelakaan Saat Tugas Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Kecelakaan di Lamongan, Truk Trailer Tabrak Median Jalan, Sopir Diduga Kurang Konsentrasi |
![]() |
---|
Dua Pasar Hewan di Lamongan Masih Ditutup, PD Pasar Tunggu Hasil Evaluasi selama 14 Hari |
![]() |
---|
Cinta Ditolak Bogem Berbicara, Pelajar di Lamongan Tega Habisi Teman Wanita di Warkop, Fakta Terkuak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.