Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tabiat Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Sudah Setahun Cueki Istri, Dikenal Tertutup

Ternyata sudah setahun, Mbah Slamet dukun pengganda uang menelantarkan istrinya. Warga mengenalnya orang yang tertutup.

Tribun Jateng
Istri Mbah Slamet, Sanem mengaku tidak mengetahui kasus pembunuhan yang dilakukan suaminya. Sanem mengungkapkan dirinya sudah lebih dari setahun ditelantarkan oleh Mbah Slamet, Rabu (5/4/2023). 

TRIBUNJATIM.COM - Tabiat Mbah Slamet dukun pengganda uang yang membunuh belasan orang lalu dikubur dalam satu lubang dibongkar kepala desa setempat.

Selama ini, Mbah Slamet diketahui jarang berinteraksi dengan warga.

Bahkan, istri sendiri ditelantarkan sudah setahun lebih.

Diketahui, pembunuhan berantai terjadi di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Insiden terbongkar setelah ditemukannya 11 jasad terkubur di dalam hutan, Senin (3/4/2023).

Kepribadian Mbah Slamet disebut kepala desa setempat, Mahbudiono orang yang tertutup.

Baca juga: SOSOK Istri Mbah Slamet, Dukun Pengganda Uang Sadis Banjarnegara, Dulu Jual Kubis, Kades Merinding

Ia bahkan tidak mengetahui pekerjaan Mbah Slamet dan hanya mengetahui pekerjaan istri pelaku.

"Terkait profesinya banyak warga yang tidak tahu persis dan mengetahui akan hal itu."

"Tapi istrinya sempat dagang kubis," paparnya, Senin (3/4/2023), dikutip Tribunnews.com.

Mahbudiono menjelaskan, para warga mengetahui pelaku bekerja sebagai dukun pengganda uang ketika ada tamu dari Palembang.

"Sempat ada yang datang menemui saya adalah seorang warga Palembang bilang ketemu Mbah Slamet ingin menemui keluarganya," lanjutnya.

Lahan tempat para korban dikubur merupakan tanah milik orang tua pelaku.

Para warga juga jarang yang berinteraksi dengan pelaku karena lokasi rumahnya yang jauh.

"Karena jauh dari warga yang lain artinya orang-orang juga cuek," katanya.

Baca juga: Pria di Banjarnegara Minta Anak Bawa Polisi Jika Tak Balik dari Rumah Mbah Slamet, Pembunuh Berantai

Sementara itu, istri Mbah Slamet, Sanem mengaku tidak mengetahui kasus pembunuhan yang dilakukan suaminya.

Sanem mengungkapkan dirinya sudah lebih dari setahun ditelantarkan oleh Mbah Slamet.

"Apa aktivitasnya saya tidak tahu, saya saja ditelantarkan selama satu tahun ini," tandasnya.

Ia juga tidak mengetahui suaminya merupakan dukun pengganda uang karena hanya bertugas membuatkan minuman ketika ada tamu.

Kasus pembunuhan berantai dilakukan Mbah Slamet pertama kali terungkap setelah adanya laporan orang hilang berisial PO yang jasadnya ditemukan terkubur di hutan tersebut.

Polisi dibantu sejumlah relawan kemudian melakukan penggalian di dalam hutan dan menemukan 10 jasad korban lain, Senin (3/4/2023).

Seorang relawan, Wanidi Ahmad Hamdani mengatakan, hutan tempat para korban dikubur jauh dari akses jalan bermotor.

Untuk menuju lokasi, perlu jalan kaki sejauh 100 meter dari jalan raya Kalibening Wanayasa.

Mbah Slamet alias Tohari (45), dukun pengganda uang di Banjarnegara yang membunuh puluhan pasien. Sosok istri dikulik.
Mbah Slamet alias Tohari (45), dukun pengganda uang di Banjarnegara yang membunuh puluhan pasien. (TribunJateng)

Saat proses evakuasi ditemukan sejumlah lubang yang digunakan untuk mengubur para korban pembunuhan.

"Di sini ada empat, yang atas ada dua. Kalau total kurang paham saat itu kita masih di bawah. Saat penggalian kita di bawah," paparnya, Selasa (4/4/2023).

Di dalam satu lubang dapat ditemukan lebih dari satu jasad korban.

Ia mengaku tidak mengetahui alasan pelaku mengubur para korban di dalam hutan.

"Yang sudah ditemukan 10 korban. Kalaupun masih ada masih dalam pencarian. Ada tim sendiri terkait itu," lanjutnya.

Menurutnya jasad para korban ditemukan sudah berupa tulang dan waktu meninggalnya berbeda-beda.

"Ada yang baru satu minggu ada yang utuh. Semuanya utuh enggak ada yang dimutilasi."

"Ada yang sudah dikubur tahunan karena tinggal tulang. Rata-rata orang dewasa semua," pungkasnya.

Baca juga: Hasil Autopsi Ungkap Fakta Penentu Kasus Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara

Jasad korban yang pertama ditemukan yakni seorang warga asal Sukabumi, Jawa Barat berinisial PO (53).

Dilansir TribunJateng.com, penemuan jasad PO membongkar pembunuhan berantai yang dilakukan Mbah Slamet.

Awalnya, anak PO yang berinisial GE melapor kepada polisi bahwa ayahnya hilang pada Senin (27/3/2023).

Saat melaporkan kehilangan ayahnya, GE mengaku pernah menemani ayahnya pergi ke seorang dukun pengganda uang di Banjarnegara pada Juli 2022.

GE menemani PO dari Sukabumi menggunakan bus.

Setiba di tempat Tohari, PO meminta untuk digandakan uangnya dengan memberi sejumlah uang.

Setelah itu keduanya kembali ke Sukabumi.

Pada Kamis (23/3/2023), PO kembali mendatangi rumah Tohari sendirian dengan menggunakan mobil.

Proses evakuasi jasad korban Mbah Slamet yang selama ini disembunyikan di Kebun, ternyata dukun pengganda uang itu merupakan seorang pembunuhan berantai.
Proses evakuasi jasad korban Mbah Slamet yang selama ini disembunyikan di Kebun, ternyata dukun pengganda uang itu merupakan seorang pembunuhan berantai. (TribunJateng.com)

Lantaran merasa ada yang janggal, PO sempat mengirimkan pesan WhatsApp ke anaknya yang berinisial S untuk melaporkan ke polisi jika dirinya tidak ada kabar.

"Ini di rumah Mbah Slamet, buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal tidak ada kabar sampai Minggu langsung hubungi ke aparat," tulis Paryanto sebelum meninggal.

Sehari kemudian atau pada Jumat (24/3/2023), handphone milik PO sudah tidak dapat dihubungi.

Anak korban kemudian melapor dan jasad PO ditemukan terkubur pada Sabtu (1/4/2023).

Kasat Reskrim Polres Banjarnegara, AKP Bintoro Thio Pratama mengatakan, sejumlah jasad yang ditemukan terkubur di dalam satu lubang yang sama.

"Hari ini kami kembali melakukan penggalian di lokasi yang sama dengan lokasi kemarin, lahan milik pelaku," paparnya.

Ia belum dapat memastikan jumlah pasti korban pembunuhan yang dilakukan oleh Mbah Slamet karena proses penyelidikan masih berlangsung.

"Untuk jumlah pastinya belum bisa kami pastikan," imbuhnya.

Pelaku awalnya menjanjikan dapat menggandakan uang korban yang berinisial PO dari Rp 70 juta menjadi Rp 5 miliar.

Namun setelah PO menyetorkan uang Rp 70 juta, pelaku tidak kunjung menggandakan uang sesuai yang sudah disepakati.

Lantaran kesal terus ditagih, pelaku membunuh korban dengan menggunakan air minum yang dicampur dengan potasium.

Pelaku kini telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana.

Dilansir keterangan resmi Kapolres Banjarnegara, sejumlah barang bukti yang diamankan yakni satu tas slempang warna hitam, satu KTP atas nama Paryanto, satu kartu berobat atas nama GE, 9 butir apotas dan 19 butir obat berwarna putih.

Sementara saksi-saksi dalam kasus ini yakni S (anak korban), GE (anak korban), dan S.

Tempat Kejadian Perkara (TKP) berada di jalan setapak menuju hutan turut Desa Balun Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Atas perbuatannya pelaku dapat dijerat dengan Pasal 340 KUHP atau Pasal 338 KUHP dan terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya 20 tahun.

Artikel ini telah tayang di Tribun Sumsel

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved