Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Anak Presiden Menangis Diobati Ida Dayak, Jari-jari Diurut, Begini Kondisi Guruh Soekarno Sekarang

Tengah viral aksi Ida Dayak obati anak presiden. Sang anak presiden sampai menangis saat jari-jarinya diurut.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TikTok @17_patria.m
Momen anak Presiden Soekarno, Guruh Soekarnoputra diobati Ida Dayak hingga menangis. 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral aksi Ida Dayak obati anak presiden.

Sang anak presiden sampai menangis saat jari-jarinya diurut wanita asal Kalimantan Timur itu.

Kondisi terbaru anak presiden itu pun terungkap.

Apakah membaik setelah diobati Ida Dayak?

Anak presiden yang dimaksud adalah Guruh Soekarnoputra.

Putra Presiden pertama RI Soekarno itu termasuk tokoh yang diobati Ida Dayak.

Nama Ida Dayak tengah melambung beberapa pekan terakhir.

Ida Dayak disebut bisa mengobati penyakit, di antaranya stroke, tanpa obat-obatan modern dan prosedur medis yang rumit.

Baca juga: Sakit di Dengkul Hendropriyono Sembuh karena Ida Dayak, Eks Kepala BIN: Saya Masih Sulit Pecahkan

Dikutip TribunJatim.com dari TribunJabar, baru-baru ini Guruh Soekarnoputra bertemu Ida Dayak.

Momen tersebut dibagikan di akun TikTok @17_patria.m.

Narasi unggahan tersebut menyatakan Guruh Soekarnoputra memiliki problem antara pergelangan sampai telapak tangan.

Masalah tersebut membuat tangannya sulit ditekuk.

Setelah disentuh Ida Dayak, tangan Guruh membaik.

"Alhamdulillah tangan Mas Guruh yang sudah lama tidak bisa ditekuk akhirnya setelah diobatin Ibu Ida bisa ditekuk, dengan rasa sakit menahan diobatin beliau. Terima kasih Ibu Ida Dayak yang baik dan santun orangnya," tertulis dalam unggahan tersebut.

Baca juga: Ida Dayak Ternyata Tinggal di Rumah Berkayu, Kini Siapkan Penginapan untuk Pasien di Kampung Halaman

Kemudian tangan sang seniman tersebut bisa kembali digerakan setelah disentuh oleh Ida Dayak.

Dalam video yang dibagikan, terlihat Ida Dayak melakukan gerakan mengurut jari-jari Guruh Soekarnoputra.

Terekam pula Guruh Soekarnoputra yang menangis ketika tangannya itu "diobati" oleh Ida Dayak.

Guruh nampak menutupi wajah dengan tangan satunya sembari menangis tersedu-sedu.

Hingga artikel ini ditulis, video viral tersebut telah disaksikan lebih dari 200 ribu kali tayangan.

Putra Presiden Soekarno, Guruh Soekarnoputra terekam turut diobati oleh sosok Ida Dayak yang viral di media sosial.
Putra Presiden Soekarno, Guruh Soekarnoputra terekam turut diobati oleh sosok Ida Dayak yang viral di media sosial. (TikTok @17_patria.m)

Ida Dayak memiliki nama asli Ida Andriyani yang lahir pada 3 Juli 1972.

Ia merupakan warga Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Nama "Ida Dayak" didapatkan karena setiap berkeliling melakukan pengobatan Ida Dayak selalu mengenakan pakaian adat serta aksesoris khas suku Dayak.

Bahkan, ia pernah keliling melakukan Pengobatan hingga ke sejumlah pulau, mulai dari Papua, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera.

Kini, Ida Dayak juga mulai banyak dikenal bahkan mendapat atensi dari beberapa instansi hingga pejabat penting.

Baca juga: Ida Dayak Urut Tangan Kaku Guruh Soekarnoputra, Dioles Minyak Bintang Langsung Bisa Ditekuk, Sakit

Dalam pengobatan itu, Ida Dayak melakukannya tanpa bantuan alat medis.

Ia hanya mengoleskan minyak urut berwarna merah ke pasiennya, kemudian tak lama setelah itu tangan pasien yang diobati itu langsung kembali normal.

Kendati menjalankan ritual, Ida Dayak mengaku tetap melibatkan kuasa Tuhan dalam proses menyembuhkan pasien.

"Sesuai agama saya, saya Islam, saya muslim, saya mulai Pengobatan ini dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, " ujar Ida Dayak dikutip dari Kompas.com.

Menariknya, Ida Dayak sama sekali tidak memungut biaya pengobatan pasien. Dia hanya menjual minyak racikannya sendiri dengan harga Rp 50.000 per botol.

Tak ayal jika pasiennya datang dari mana saja dan ingin bertemu Ida Dayak agar bisa mendapatkan kesembuhan.

Disorot Kemenkes

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) angkat bicara terkait viralnya pengobatan 'sakti' ala Ida Dayak.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya tidak melarang pratik pengobatan yang bersifat non-medis tersebut.

"Bagaimanapun Indonesia memiliki warisan budaya termasuk pengobatan tradisional," kata dia melalui pesan singkat Rabu (5/4/2023).

Meski demikian, pengobatan tradisional perlu didorong memiliki bukti empiris, sebagaimana pengobatan modern yang telah terbukti memiliki manfaat.

"(Pengobatan tradisional) memang masih perlu diteliti dan didukung secara empiris seperti pengobatan modern," jelas Nadia, dikutip TribunJatim.com dari TribunKaltim.


Disampaikan Nadia, peraturan Kementerian Kesehatan menyebut bahwa tenaga penyehat tradisional dibagi berdasarkan modalitas.

 Yaitu, ketrampilan, ramuan dan campuran.

Berdasarkan hal itu, pihaknya melakukan pembinaan agar masyarakat tidak dirugikan.

"Kalau seseorang dengan penyakit kanker jangan sampai terlambat karena berobat tradisional padahal sudah ada metode yang memang bisa menyembuhkan 100 persen kalau dilakukan pengobatan pada stadium dini," terang Siti Nadia.

Ke depan, Kemenkes akan melakukan pembinaan terhadap pengobatan tradisional ataupun tenaga penyehat tradisional (hatra) termasuk bahwa hatra memiliki STPT (surat terdaftar penyehat tradisional).

Baca juga: Asal-usul Minyak Urut yang Dipakai Ida Dayak untuk Mengobati, Anak: Sudah Bertahun-tahun

Berikut rujukan regulasinya :

1. PP Nomor 103 Tahun 2014 ttg Pelayanan Kesehatan Tradisional

2. PERMENKES Nomor 15 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer

3. PERMENKES Nomor 61 Tahun 2016 Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris

4. PERMENKES nomor 37 Tahun 2017 tentang pelayanan Kesehatarn Tradisional Integrasi (SDM dan lntegrasi layanan kesehatan konvenvensional dan kestrad)

5.UU Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved