Terang Bulan Maut Tewaskan Wanita di Mojokerto, Mulut Berbusa Diduga Diracun, sempat Rasakan Pahit
Wanita di Mojokerto tewas makan terang bulan maut, mulut berbusa diduga diracun, sempat rasakan rasa pahit.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Seorang wanita di Mojokerto tewas setelah makan terang bulan maut pemberian pria.
Ia meninggal dalam keadaan mulutnya berbusa, diduga terkena racun dalam terang bulan maut tersebut.
Korban sempat mengaku merasakan rasa pahit saat mencicipi terang bulan tersebut.
Ia juga sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tak terselamatkan.
Baca juga: Tak Diizinkan Nikahi Adik Ipar, Suami di Lampung Racuni Istri, sempat Akting Panik Bawa Korban
Hal itu dialami seorang wanita asal Kediri tewas di Desa Ngimbangan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, berinisial MNW (26).
Diduga korban tewas setelah makan martabak manis atau kue terang bulan yang telah diberi racun.
Kue tersebut dibawa oleh seorang tamu pria ke kos korban di Desa Ngimbangan, Kecamatan Mojosari, Mojokerto.
Setelah dilarikan ke rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia dengan mulut mengeluarkan busa.
Awalnya korban didatangi tamu seorang pria yang masuk ke dalam kamar kos pada Minggu (16/4/2023), sekitar pukul 17.30 WIB.
Pria yang tidak diketahui identitasnya tersebut memberikan terang bulan usai dilayani korban.
Korban sempat makan terang bulan pemberian tamunya tersebut, namun sisanya dikembalikan karena rasanya yang pahit.
Setelah tamunya pulang, korban keluar kos dan bercerita ke saksi INR yang merupakan tetangganya terkait makanan terang bulan tersebut.
Tak berselang lama, korban kembali kedatangan tamu pria yang berbeda sekitar pukul 19.00 WIB.
Setelah itu korban menghampiri saksi dan mengeluh kepala pusing, sakit tenggorokan, badan lemas, dan muntah, sekitar pukul 20.00 WIB.
Saksi lalu membawa korban ke RSUD Soekandar untuk perawatan medis pukul 20.00 WIB.
Korban dinyatakan meninggal dalam kondisi mulut mengeluarkan busa, Senin (17/4/2023), sekitar pukul 03.35 WIB.
Jenazah korban lalu dievakuasi dari RSUD Soekandar menuju RS Pusdik Gasum Porong.
Lantaran jenazah korban akan diautopsi guna memastikan penyebab meninggal.
Baca juga: Demi Tutupi Pembunuhan Berantai, Wowon Tega Racuni Istri hingga Tewas, Anak Ikut Jadi Korban
Kapolsek Mojosari, Kompol Kariono mengatakan, pihaknya mendatangi lokasi kejadian setelah mendapat laporan terkait adanya wanita tewas yang diduga diracun di kamar kos Desa Ngimbangan, Kecamatan Mojosari.
Menurut dia, berdasarkan tanda-tanda yang dialami korban dan dilengkapi dengan hasil identifikasi, korban diduga meninggal akibat diracun.
Racun tersebut diduga dimasukkan ke dalam kue terang bulan atau martabak manis yang dikonsumsi korban.
“Jadi, memang ada dugaan korban diracun. Hasil identifikasi sementara, ada kerusakan organ dalam korban," ungkap dia.
Polisi Polsek Mojosari bersama Satreskrim Polres Mojokerto melakukan penyelidikan dan telah mengetahui identitas para terduga pelaku.
"Yang jelas sudah ada titik terang bukti-bukti awal sebagai petunjuk mengarah ke dua orang," pungkasnya.
Selain itu polisi juga mengamankan barang bukti.
Di antaranya pakaian, selang sonde (bekas selang yang dimasukkan ke dalam lambung), dan handphone korban.

Sebelumnya seorang anak racuni satu keluarga di Magelang sempat jadi sorotan publik.
Korban terdiri Abbas Ashar (58), Heri Riyani (54), dan Dhea Choirunnisa (24) yang merupakan anak sulung perempuan ditemukan tewas.
Satu keluarga tersebut ditemukan tewas di dalam rumahnya sendiri Desa Prajenan, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022).
Awalnya pihak kepolisian memperoleh informasi satu keluarga tersebut meninggal keracunan di dalam rumah.
Belakangan diketahui ketiga orang tersebut tewas diracun oleh DSS alias Dhio, seorang pria berusia 22 tahun.
Dhio ternyata adalah anak kedua dari keluarga tersebut.
Awalnya Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun, mengatakan, informasi diterima pihaknya sekitar pukul 07.30 WIB, dari Polsek Mertoyudan.
"Pagi tadi, saya mendapatkan telpon dari Polsek Mertoyudan bahwasanya ada informasi dari masyarakat yang meninggal dunia sebanyak tiga orang."
"Kebetulan yang meninggal tersebut masih dalam satu keluarga," ujarnya di lokasi pada Senin (28/11/2022).
"Sehingga kami menerjunkan tim untuk melaksanakan dan mengolah TKP, karena ini berkaitan dengan orang meninggal dunia," terangnya.
Ia mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), dugaan awal korban meninggal dunia karena keracunan.
"Dugaan awal korban meninggal karena keracunan, keracunan zat kimia apa, kita masih dalam penyelidikan."
"Di mana, ditemukan minuman yakni dua gelas teh, dan satu gelas es kopi,"ujarnya.

Ia berujar, posisi korban saat ditemukan berada di dalam kamar mandi yang berbeda.
Adapun yang pertama kali menemukan yakni anak kedua yang masih tinggal satu rumah dan pembantu rumah tangga yang setiap hari bekerja di sana.
Melansir Tribunnews.com, namun ternyata diketahui bahwa mereka tewas diracuni oleh anak kedua, Dhio.
Dhio pun mengakui kepada polisi dirinya yang meracuni ayah, ibu dan kakaknya.
"DDS mengakui melakukan pembunuhan dengan cara mencampuri minuman teh hangat dan es kopi dengan racun yang dibeli secara online."
Seperti diungkap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jateng, Kombes Iqbal Alqudusy, dalam keterangannya pada Senin (28/11/2022).
Dhio diketahui menghubungi Sartinah (47) sang ART melalui sambungan telepon.
Ia mengatakan ayah, ibu, serta kakaknya tak sadarkan diri dan tergeletak di kamar mandi.
Sartinah mengungkapkan, ia sampai di rumah keluarga tersebut pada pukul 07.30 WIB, Senin (28/11/2022).
Ia pun telah menemukan Abas, Riyani, dan Dea, telah tergeletak di kamar mandi.
Sartinah mengatakan, Dhio bahkan ikut membantu dirinya mengangkat ketiga korban tersebut dan dibawa ke kamar.
Bahkan Dhio pun tidak kabur dan tetap membantu.
"Itu digotong bertiga, saya sama anak saya, sama anak kedua itu. Gotong semua, terus saya taruh di kasur."
"Ya, tadi kayaknya masih napas tapi saya tidak tahu, ya, badannya masih hangat."
"Sempat saya kasih minyak kayu putih juga," ujar Sartinah .

Terduga pelaku, Dhio, juga telah dimintai keterangan dan mengakui yang meracun keluarganya adalah dirinya.
Sementara berdasarkan hasil identifikasi dan penyelidikan yang dilakukan Polresta Magelang, ditemukan adanya zat sejenis arsenik.
Zat tersebut, kata Sajarod, ditemukan dari dua gelas minuman teh, satu gelas es kopi, dan sendok untuk mengaduk yang menjadi barang bukti.
"Semacam zat arsen (arsenik)," tuturnya.
Mojokerto
terang bulan
Kediri
Desa Ngimbangan
Mojosari
sakit tenggorokan
muntah
RSUD Soekandar
RS Pusdik Gasum Porong
Kompol Kariono
Bakal Ada Puluhan Warga Binaan di Lapas Kelas IIB Mojokerto Bebas Dapat Remisi Hari Kemerdekaan |
![]() |
---|
Reaksi Pengusaha POM Mini di Mojokerto usai Dituntut JPU 5 Bulan Bui dan Denda Rp 10 Juta |
![]() |
---|
BOLA TERPOPULER: Debut Manis Adi Satryo Bersama Arema FC - Leo Navacchio Jadi Player of The Match |
![]() |
---|
Pesan Penyesalan Yusa Pembunuh Satu Keluarga di Kediri usai Divonis Mati: Donorkan Organ Tubuh |
![]() |
---|
BREAKING NEWS - Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri Divonis Hukuman Mati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.