Lebaran Berujung Maut, 1 Keluarga Terkena Musibah saat Liburan ke Pemandian di Sumbar, 4 Orang Tewas
Lebaran berujung maut, satu keluarga terkena musibah saat liburan ke pemandian di Sumbar.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Lebaran berujung maut, satu keluarga terkena musibah saat liburan ke pemandian di Sumatera Barat.
Satu keluarga tersebut terkena musibah saat ke pemandian Lubuak Cempong IV Koto Kinali, Pasaman Barat, Sumbar.
Empat warga Jambak Timur Jalur 10 tewas tenggelam di pemandian tersebut pada Sabtu (22/4/2023) siang.
Sementara satu orang berhasil selamat dari musibah tersebut.
Baca juga: TKI Hilang Sejak 2021 Ditemukan Tewas dalam Koper di Jepang, Pelakunya Sesama WNI? Keluarga Syok
Korban meninggal merupakan satu keluarga, yakni Zian (11), Rehan (17), Ataya (18), dan Remita (49).
Adapun korban selamat ialah Ali Akbar (54).
Korban satu orang selamat tersebut dirawat di Puskesmas IV Koto Kinali.
Rescue Basarnas Pasaman Barat, Novi Yurandi mengatakan, awalnya korban Zian mandi-mandi di lubuak tersebut dan tenggelam.
Rehan mencoba menolong, namun ia juga turut tenggelam, begitu juga Ataya dan Remita.
Keduanya ikut tenggelam karena mencoba memberi pertolongan.
Di samping itu, Ali Akbar mencoba menolong semua korban, namun kehabisan tenaga dan hampir tenggelam.
Ali Akbar lalu ditolong oleh warga yang berada di kawasan pemandian tersebut.
Kata Novi Yurandi, orang yang menolong ialah rombongan lain yang berkunjung ke sana.
Ali Akbar diselamatkan oleh Hasbullah dan Adiwarman.
"Lubuak itu memang untuk mandi-mandi biasanya, mungkin karena korban tak biasa di situ dan tak bisa berenang mungkin. Lubuak ini dalam," ujar Novi Yurandi.
Kata dia, pemandian alam Lubuak Cempong ini berada di sekitaran kebun sawit.
Novi Yurandi mengatakan, setelah berhasil dievakuasi, semua korban langsung dilarikan ke Puskesmas IV Koto Kinali.
"Empat orang dinyatakan meninggal oleh dokter, dan satu orang yakni Ali Akbar selamat, dan masih dirawat," kata dia.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Mojokerto di Waktu Subuh, Pelajar Tewas di Lokasi, Berawal dari Salip Mobil
Akhir Maret 2023 lalu, seorang pria juga dilaporkan tewas tenggelam di Pasaman Barat.
Namun kejadian ini berbeda lokasi.
Seorang remaja meninggal dunia akibat tenggelam saat berenang bersama temannya di sungai Batang Bayang, Nagari Ujung Gading, Kecamatan Lembah Malintang, Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar.
Kasi Ops Kantor SAR Padang, Mahmud Afandi mengatakan bahwa bahwa informasi adanya seorang anak tenggelam dilaporkan Kapolsek Lembah Malintang pada Kamis (30/3/2023), sekitar pukul 20.50 WIB.
"Untuk kejadiannya terjadi sekitar pukul 17.30 WIB," kata Mahmud Afandi.
"Dimana korban bernama Adam Nasution (15) untuk pergi berenang bersama tiga orang rekannya di Batang Bayang Jorong Tampus, Nagari Ujung Gading."
Kata dia, saat mandi, air sungai mulai membesar, tetapi mereka tetap mandi dan melompat ke aliran sungai.
"Ketika mereka melompat, dan langsung diputar oleh air tersebut sehingga tidak bisa muncul ke permukaan."
"Sekitar pukul 21.05 WIB diturunkan tim Rescue dari Kantor SAR Padang," kata Mahmud Afandi.
Mahmud Afandi menyebutkan, sekitar pukul 01.05 WIB, tim Rescue Kantor SAR Padang baru sampai di Pos SAR Pasaman.
Mereka lalu mendapatkan informasi dari unsur di lapangan bahwa korban sudah ditemukan.
"Korban ditemukan oleh unsur gabungan sekitar pukul 00.30 WIB dengan kondisi meninggal dunia dengan jarak lebih kurang satu kilometer dari lokasi kejadian," kata Mahmud Afandi.
Selanjutnya tim bergerak menuju lokasi penemuan korban, dan sekitar pukul 02.00 WIB, tim bersama-sama melakukan evakuasi jenazah untuk dibawa ke rumah duka.
"Proses evakuasi berlangsung sampai pukul 02.30 WIB. Karena korban telah ditemukan, untuk Operasi SAR resmi ditutup."

Sementara itu di Slawi, Tegal, Jawa Tengah, seorang pemudik malah tewas padahal baru satu jam pulang kampung.
Diketahui korban yang diketahui baru pulang kampung atau mudik jadi korban dari keponakannya sendiri.
Korban rupanya ditusuk oleh keponakannya, padahal baru satu jam pulang kampung.
Padahal akhirnya ketahuan jika pelaku tenyata salah sasaran.
Korban yang ditikam pelaku karena salah sasaran tersebut diketahui bernama Wahyono (32).
Niat Wahyono untuk merayakan Lebaran bersama keluarga tersebut mendadak sirna tatkala dirinya tewas.
Diketahui Wahyono yang baru saja tiba di kampung halamannya tak lebih dari satu jam ini langsung ditusuk oleh keponakannya.
Pemudik yang baru tiba di kampung halamannya di Slawi, Tegal, Jawa Tengah, tersebut harus meregang nyawa.
Tatkala keponakannya berinisial ARP (23) menusuknya dengan belati pada Senin (17/4/2023).
Ternyata pelaku punya masalah sama ayahnya.
Namun malah salah sasaran menikam pamannya.
Korban pun meninggal dunia dikarenakan kehabisan banyak darah.
Sempat dilarikan ke rumah sakit, Wahyono tewas lantaran kehabisan darah di perjalanan.
Di rumah duka pun terlihat tetangga dan beberapa sanak saudara untuk berbelasungkawa atas peristiwa tersebut.
Adapun pihak keluarga korban masih syok dan berduka, sehingga enggan ditemui atau dimintai keterangan awak media.
Namun ayah pelaku yang notabenenya adalah kakak dari korban, Rosichi, berkenan menemui awak media.
Ia pun sedikit menceritakan kronologi pada saat kejadian yang merenggut nyawa adiknya.
Rosichi menjelaskan, anaknya pernah alami beberapa kali kecelakaan yang mengakibatkan luka pada bagian kepala dan cukup parah.
Pada usia enam bulan, pelaku mengalami kecelakaan sampai tempurung otaknya pecah.
Sehingga anaknya sampai usia tiga tahun rutin melakukan kontrol ke spesialis anak.
Baca juga: Curhatan Wanita Soal Mertua saat Lebaran Viral, Tak Betah Menginap, Para Perempuan Bagi Pengalaman
Kemudian pada usia tiga tahun, pelaku kembali alami kecelakaan lalu lintas dan luka di bagian kepala lagi.
Ketiga kalinya mengalami kecelakaan dan kembali mengalami gegar otak hingga hilang ingatan.
Karena kecelakaan yang berulang dan mengenai bagian kepala, pada tahun 2007, syaraf bagian otak pelaku kena, sehingga masuk rumah sakit dan mendapat perawatan.
Kerusakan syaraf tersebut mengakibatkan pelaku menjadi berbeda.
Dalam artian ketika marah maka akan menggebu-gebu dan tidak terkontrol, terlebih jika keinginan tak dipenuhi.
"Jadi anak saya ini kan habis menjual tanah warisan dan rencananya ingin dibuatkan rumah."
"Sehingga saat nanti pulang dari pondok pesantren sudah ada rumah, tapi yang beli ini kan bayarnya nyicil baru setengahnya."
"Nah, sedikit demi sedikit saya belikan material batu bata, besi, dan lain-lain, akhirnya uang habis."
"Nah, anak saya ini marah dan minta uang penjualan tanah Rp40 juta ditarik lagi, dan ingin ia gunakan beli motor baru."
"Tapi kan uang sudah saya belikan material, jadi sisa Rp3 juta."
"Anak saya tidak mau dan akhirnya marah, ngamuk dan mengancam saya."
"Akhirnya saya melarikan diri keluar rumah," ungkap Rosichi.

Bahkan untuk menghindari kejaran dan amukan sang anak, Rosichi kabur sembunyi di makam desa setempat dari subuh sampai malam hari.
Rosichi pun mengaku, ia belum sempat bertemu sang adik yang menjadi korban, karena sejak subuh sibuk kabur dari kejaran anaknya.
Ia tidak berani masuk ke rumah karena mengetahui sang anak masih mencarinya.
"Adik saya ini baru sampai rumah sekitar setangah sampai satu jam, sampai peristiwa penusukan terjadi dilakukan anak saya," ujar Rosichi.
"Seharusnya sasarannya saya, tapi yang kena malah adik saya atau omnya sendiri, ya salah sasaran."
"Adik saya ditusuk di bagian dada pakai pisau belati," tambahnya.
Rosichi menyebut, sang anak pulang ke rumah sekitar satu bulan sebelum Lebaran.
Tapi saat masih di pondok pun, kondisi kejiwaan atau saraf sang anak juga sudah terganggu.
Sehingga puncaknya saat minta sepeda motor baru tapi tidak bisa dipenuhi, hingga akhirnya mengamuk.
Sejak kecil atau tepatnya kelas 1 SD, pelaku tinggal dengan sang ayah karena kedua orang tuanya bercerai.
"Dokter sudah menyampaikan ke saya bahwa akibat luka di bagian kepala ini, ke depannya akan menimbulkan masalah ke anak saya."
"Bahkan dokter mengingatkan untuk menjaga anak ini, obat-obatan untuk saraf juga sampai saat ini masih dikonsumsi anak saya," paparnya.
Adapun saat kejadian, korban yang adalah om dari pelaku sedang ada di belakang.
Kemudian sang paman mengetahui keponakannya datang-datang mengamuk mencari ayahnya.
Pemuda tersebut kemudian ditanya oleh korban ada apa sampai merusak sepeda motor.
Kemudian tiba-tiba pelaku langsung menusuk korban hingga tumbang.
"Saya mau menolong, tapi anak saya ini masih mengincar saya."
"Sempat pisau hendak mengenai bagian leher, tapi saya masih bisa mengelak dan kabur menjauh dari rumah," kata Rosichi.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Tegal, AKP Vonny Farizky mengungkapkan, pelaku langsung berhasil diamankan.
Hal itu dikarenakan, saat kejadian ada anggota Polres Tegal yang sedang ada di sekitar TKP.
Sementara untuk motif dari pelaku, sampai saat ini masih dalam penyelidikan dan pendalaman lebih lanjut.
"Proses autopsi sudah kami lakukan, hasilnya korban meninggal dunia karena mendapat tiga kali tusukan benda tajam di bagian dada," imbuh Kasatreskrim.
Kini proses hukum tengah bergulir dan mengancam pelaku.
Pelaku terancam tak dapat merayakan Lebaran bersama keluarga pada tahun ini.
Lebaran
Sumatera Barat
pemandian Lubuak Cempong IV Koto Kinali
Pasaman Barat
Jambak Timur Jalur 10
tenggelam
Novi Yurandi
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Peluang KAI Daop 9 Permanenkan Operasional Kembali Stasiun Argopuro di Banyuwangi: Dievaluasi |
![]() |
---|
Sekolah Rakyat Bojonegoro Bakal Dibuka pada 15 Agustus, Ada 100 Siswa SMA Tinggal di Asrama |
![]() |
---|
Kisah Pasangan Lansia di Hutan Jombang, Setia Hidup Berdua Selama 50 Tahun, Bertahan dari Hasil Alam |
![]() |
---|
Modus Pasangan Kekasih Culik Bocah Sidoarjo Lalu DIbawa ke Yogyakarta, Sebab Aksi Nekatnya Terkuak |
![]() |
---|
Saran Wali Kota Wahyu Hidayat Soal Hipertensi Jadi Penyakit Dominan di Malang: Perbanyak Guyon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.