Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ngelamar Pekerjaan Tak Biasa, Pria Langsung Diringkus FBI, Tak Menyangka Malah Kena ‘Jebakan Batman’

Seorang pria melamar pekerjaan tak biasa di sebuah situs yang tersebar di Internet, tak lama setelah mengunggah semua persyaratan, FBI mendatanginya.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com, Tribunnews.com
Viral sebuah tawaran pekerjaan tak biasa di internet, seorang pria AS kena jebakan batman dan kini diringkus oleh FBI. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang pria langsung diringkus FBI setelah mengirimkan lamaran ke sebuah situs internet.

Pria itu ngelamar pekerjaan tak biasa .

Sang pria tertarik dengan tawaran bayaran tinggi dimana dirinya saat ini memang tengah butuh uang.

Setelah melamar pekerjaan di situs tersebut, pria ini malah langsung diringkus oleh FBI.

Apa sebenarnya pekerjaan yang ia lamar?

Dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, nama pria asal Amerika Serikat itu adalah Josiah Garcia . 

Seorang pria AS, Josiah Garcia , ditangkap aparat setelah dijebak oleh agen FBI yang menyamar menjadi pemberi pekerjaan sebagai pembunuh bayaran.

Saat bertemu muka, Josiah sesumbar kepada agen FBI bahwa dirinya sangat piawai membunuh orang karena punya pengalaman militer.

Dia juga, katanya, sedang butuh uang.

Dalam berkas perkara yang telah diajukan di pengadilan federal, disebutkan bahwa Josiah juga mengaku sebagai penembak jitu yang hebat.

Baca juga: Capek Pulang Kerja, Suami Hancur Pria Lain Nongol dari Balik Pintu, Istri Nantang: Ceraikanlah Aku

Ia mengaku menemukan situs website RentAHitman.com di internet untuk pekerjaan tentara bayaran kontrak atas saran rekan kerja sesama penjaga.

Website ini awalnya dibuat pada tahun 2005 untuk mengiklankan perusahaan keamanan siber yang ternyata tidak pernah berjalan.

Namun, menurut berkas perkara, website ini menerima banyak pertanyaan jasa pembunuhan bayaran.

Akhirnya, pengelola website mengubah website ini menjadi situs parodi, lengkap dengan testimoni palsu, formulir untuk klien yang mencari pembunuh bayaran, serta tautan untuk melamar menjadi pembunuh bayaran.

Ilustrasi pria kaget
Ilustrasi pria kaget (Tribunnews.com)

Josiah diketahui mengirimkan lamaran kerja pada 16 Februari lalu dan mengirimkan beberapa surat eketronik susulan pada bulan berikutnya.

Dia memasukkan nama, alamat di Kota Tennessee, nomor telepon, tanggal lahir dan foto SIM-nya.

Dalam salah satu surat itu, dia menambahkan alasannya melamar pekerjaan ini.

"Saya sedang mencari pekerjaan, dengan gaji yang baik, yang terkait dengan pengalaman militer saya (menembak dan membunuh target) supaya saya dapat membiayai anak saya,"

"Saya bisa katakan, saya senang melakukannya, jadi jika saya bisa mendapatkan pekerjaan seperti ini, tempatkan saya sebagai pelatih!" tulisnya.

Ternyata, semua yang ada di situs tersebut merupakan 'jebakan batman' belaka.

Baca juga: Kesal Marak Pencurian, Sejumlah Warga di Jember Sengaja Tak Salat Tarawih, 3 Orang Masuk Jebakan

Pada awal April, seorang agen FBI yang menyamar mengaku sebagai "koordinator lapangan" untuk perusahaan tersebut menghubungi Josiah.

Mereka bertemu dan membahas soal pekerjaan ini, termasuk bayaran untuk Josiah dan apakah dia bersedia menyiksa dengan memotong jari atau telinga orang yang ditargetkan.

Josiah menanggapi positif dan menyatakan siap untuk memulai pekerjaan ini.

Saat agen FBI itu menanyakan mengapa dia ingin melakukan pekerjaan ini, Josiah mengaku sedang menjajaki lowongan kerja sebagai penegak hukum tapi "ingin melakukan sesuatu yang lebih menarik".

Jebakan batman FBI untuk seorang pria yang ternyata ingin menjadi pembunuh bayaran
Jebakan batman FBI untuk seorang pria yang ternyata ingin menjadi pembunuh bayaran (Kompas.com)

Josiah dan agen FBI itu bertemu kembali di sebuah taman untuk memberikan data target yang berisi foto, nama, alamat, dan informasi lain tentang orang palsu yang seharusnya dia bunuh.

Josiah menerima bayaran uang muka sebasar 2.500 dollar AS (Rp 37 juta), dan tak lama kemudian tim aparat langsung menangkapnya.

Saat ditangkap, Josiah sempat mengaku bahwa dirinya tidak bermaksud melakukan pekerjaan ini.

Bahkan, katanya, dia baru saja diterima bekerja di salah satu pusat medis di Nashville.

Baca juga: SOSOK Pemilik Drone yang Alatnya Ditembak Polisi Saat Grebeg Syawal, Menyalahi Aturan Ritual: Ganggu

FBI juga pernah ada cerita menangkap WNI yang tergabung dalam kejahatan yang membuat pemerintah Amerika Serikat rugi uang.

Pelaku adalah dua orang yang melakukan kejahatan lintas negara.

Dua pemuda menjadi tersangka kejahatan lintas negara.

Mereka adalah Shofiansyah Fahrur Rozi dan Michael Zeboth Melki Sedek Boas Purnomo terlibat kejahatan lintas negara. 

Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengatakan modus kedua pelaku menyebarkan scampage atau web palsu menyerupai web resmi untuk mengambil data pribadi. 

ILUSTRASI Narapidana di penjara.
ILUSTRASI Narapidana di penjara. (snopes.com via Tribunnews)

Untuk mendapatkan banyak korban, kedua pelaku membuat sebanyak 14 website palsu.

Warga Amerika akan mendapatkan sms berisi tautan.

Setelah diklik mereka yang tertipu kemudian mengisi identitasnya. 

"Setelah diterima orang-orang ada yang tertipu dan ada yang tidak. Yang tertipu membuka link website dan mengisi data-datanya," paparnya. 

Baca juga: Suami ke Luar Negeri, Wanita Tulungagung Didatangi Pak Kades Malam Hari, Dalih Nengok Lahiran, Geger

Data tersebut kemudian digunakan pelaku untuk mendapatkan dana bantuan Covid-19 dari pemerintah Amerika Serikat. Setiap orang akan mendapatkan 2000 USD. 

"Setiap bulannya pelaku mendapatkan 30 ribu USD," kata Nico. 

Nico menyebutkan untuk bisa mengungkap kasus ini, Polda Jatim bekerja sama dengan FBI melalui Hubinter Mabes Polri.

Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Mulai dari laptop, ponsel hingga beberapa kartu ATM milik pelaku. 

"Sebanyak 30 ribu warga AS tertipu, kerugian pemerintah mencapai 60 juta USD," tandas Nico.

Berita viral lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved