Mengenal Fenomena Gelombang Panas dan Penyebabnya, Perlu Diwaspadai? Efek Bisa Menyebabkan Stres
Negara di Asia Selatan sejak pekan lalu dilanda fenomena gelombang panas. Bahkan dilaporkan telah menewaskan banyak orang.
Dilansir dari Britannica, gelombang panas dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu.
Fenomena ini sering kali menjadi penyebab kematian yang signifikan terkait cuaca, yang sering mempengaruhi negara maju dan berkembang.
Secara global, peningkatan intensitas dan frekuensi kejadian gelombang panas yang diamati sejak 1950-an, telah dikaitkan dengan perubahan iklim planet ini.
Penyebab fenomena gelombang panas
Gelombang panas adalah fenomena cuaca yang tidak biasa dan perlu diwaspadai.
Sejumlah negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara, telah melaporkan kenaikan suhu yang tidak biasa.
Fenomena gelombang panas dicirikan dengan kelembapan rendah, yang dapat memperburuk kekeringan, atau kelembapan tinggi, yang dapat memperburuk efek kesehatan.
Suhu yang tinggi akibat fenomena cuaca ini bisa menyebabkan stres yang berhubungan dengan panas, yang dapat meliputi kelelahan akibat panas, dehidrasi, hingga sengatan panas.
Menurut rilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gelombang panas tidak terjadi di Indonesia.
Namun, dalam rilisnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa suhu panas sepanjang April di wilayah Asia, secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu Matahari.
Baca juga: Fenomena Udara Panas Melanda Indonesia, BMKG Beri Klarifikasi, Dapat Berulang Terjadi
Kendati demikian, lonjakan panas di wilayah sub-kontinen (anak benua) Asia Selatan dan kawasan Indochina serta Asia Timur di tahun ini termasuk yang paling signifikan.
Seperti dikutip dari CNN, dampak perubahan iklim dan krisis iklim, menyebabkan suhu global terus meningkat.
Para ilmuwan iklim pun mengatakan, gelombang panas akan menjadi lebih umum.
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan tahun 2022, gelombang panas yang berbahaya akan terjadi antara 3-10 kali lebih sering pada pergantian abad.
Gelombang panas di negara-negara tropis, yang meliputi sebagian besar Asia, akan mengalami suhu panas yang berbahaya yang dapat terjadi hampir setiap hari dalam setahun.
Fenomena gelombang panas di Asia Selatan dan Asia Tenggara yang terjadi pada April 2023 ini, diperkirakan akan terus berlanjut.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
gelombang panas
fenomena suhu panas
BMKG
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita Jatim terkini
Skandal Naturalisasi Timnas Malaysia, Anggota DPR Minta PSSI Belajar: Jangan sampai Terjadi |
![]() |
---|
Belasan Rumah di Bondowoso Rusak Diterjang Angin Kencang, Genteng Berjatuhan Hingga Pohon Tumbang |
![]() |
---|
APBD Jombang 2026 Defisit Rp 109,5 Miliar, Belanja Daerah Tembus Rp 2,6 Triliun |
![]() |
---|
Kaget Kedatangan Abu Bakar Baasyir, Jokowi Akui Dapat Nasihat Agama: Mengabdi |
![]() |
---|
4 Remaja Terlibat Kerusuhan di Kediri Dituntut Dua Bulan Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.