Istri Hilang Misterius di Sukoharjo, Petunjuk Motor di Parit, Suami sampai Tempuh Jalur Paranormal

TRIBUNJATIM.COM - Rita Margiyanti (42) yang sepeda motornya ditemukan di saluran irigasi persawahan di Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, belum juga berhasil ditemukan.

Rita Margiyanti sendiri adalah warga Desa Baturan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, yang naik kendaraan bernomor polisi AD 4618 TM.

Kini sang suami, Hariyadi Kunto Wibisono, mengaku sampai menempuh jalur paranormal untuk mencari istrinya.

Hariyadi sendiri bingung mengapa Rita hilang, padahal tak ada prahara rumah tangga.

Baca juga: Nasib Istri Konglomerat Ditantang Suami Tak Marah di Rumah, Hadiah Fantastis: Hitung Dalam Sebulan

Haryadi menerangkan, sejak keluar rumah pada Senin (24/4/2023), sampai saat ini keberadaan sang istri belum ditemukan.

Ia pun menginginkan sang istri segera ditemukan.

"Saya tidak begitu butuh motor saya, saya butuh istri saya pulang," ucap Haryadi.

Dari keterangan Hariyadi, sang istri meninggalkan rumah sekitar pukul 09.00 WIB, untuk mengirim paket sembako ke tempat temannya di Mojosongo, Solo.

"Pagi jam 06.00 WIB, saya bangunkan istri saya untuk buatin minum."

"Setelah bangun dia bercerita bahwa sembako di sini (rumah) sudah dikasih-kasihkan."

"Setelah itu masih ada sisa sembako satu," beber Hariyadi.

"'Nanti saya kasihkan ke Mbak Handayani (nama teman Rita)', lokasinya di Mojosongo," kata Hariyadi meniru ucapan Rita.

Tetapi usai meninggalkan rumah, Rita tidak bisa dihubungi.

Hingga keesokan harinya Hariyadi mendapatkan kabar penemuan sepeda motor yang dikendarai oleh istrinya lewat media sosial.

"Setelah saya bangun tidur, saya buka WA grup, dia pamit sama anak perempuan saya nganter sembako, sekitar jam 10-11," ujar Haryadi.

"Sekitar jam 14.00 saya buka WA, kok belum ngasih kabar tak lama kemudian anak perempuan saya bertanya, 'Mama dimana'."

"Setelah itu saya WA, saya telepon enggak bisa, off gitu," imbuh Hariyadi.

Sampai berita ini diturunkan, pengendara sepeda motor yang bernama Rita belum kembali.

Hilangnya Rita dipastikan sang suami Hariyadi bukan karena masalah ekonomi atau prahara rumah tangga.

Hariyadi mengatakan, dirinya menekuni jual beli motor bekas.

Dari usahanya tersebut, ia memastikan mampu mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya.

"Secara ekonomi kami cukup. Mudah-mudahan, boleh dicek, saya tidak pernah punya utang."

"Istri saya juga tidak pernah punya utang," jelasnya saat ditemui TribunSolo.com di rumahnya, Minggu (30/4/2023).

Hariyadi juga memastikan, selama ini tidak ada konflik dalam rumah tangga mereka.

"Sejauh ini rumah tangga kami baik-baik saja. Konflik tidak pernah ada," tuturnya.

Hariyadi menekuni jual beli dan bengkel motor antik dari tahun 1998, sebelum ia menikah.

Mereka menikah pada tahun 2000 lalu dan dikaruniai tiga anak.

"Paling besar kerja, nomor dua SMK kelas dua, nomor tiga perempuan kelas dua SD. Kami semua berlima tinggal di sini," jelasnya.

Istrinya yang hilang selama enam hari ini meninggalkan satu-satunya petunjuk yakni motor yang ditinggalkan di Baki, Sukoharjo.

Sampai saat ini belum jelas alasan Rita meninggalkan suami dan ketiga anaknya tersebut.

Ia pun terus berupaya agar keberadaan istrinya segera diketahui.

"Semua jalan keluar ada di Dia. Kita tinggal yang sabar, yang telaten melakukan usaha untuk menyelesaikan masalah ini," jelasnya.

Hariyadi pun akan menempuh segala cara demi mendapatkan informasi mengenai keberadaan istrinya yang sudah enam hari hilang.

Salah satunya dengan melibatkan paranormal.

"Saya dikabari. Ada teman yang bantu. Secara teknologi juga, supranatural juga."

"Tidak kurang cara juga," jelasnya saat ditemui TribunSolo.com, Minggu (30/4/2023).

Beberapa paranormal sempat ia minta bantuan.

Ada yang memintanya untuk menunggu di Rumah Dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung, sampai menjelang subuh.

Lokasi ini merupakan titik terakhir smartphone milik istrinya aktif.

Ia pun sempat mengikuti apa yang disarankan seorang paranormal tersebut.

Hanya saja hasilnya nihil.

"Tidak ada hasil," ungkapnya.

Berbagai upaya melalui jalur ini belum juga membuahkan hasil.

"Belum ada titik terang juga," ungkapnya.

Menurutnya ini merupakan sebuah upaya yang harus ditempuh untuk mengetahui keberadaan istrinya.

"Sebagai seorang manusia mengalami kebingungan, kesulitan, otomatis segala cara dilakukan," tuturnya.

Di samping itu, jalan lain juga terus ia upayakan.

"Sekarang zaman canggih, teknologi, kita coba jalan itu. Kita punya budaya kita coba jalan budaya. Kita punya agama, kita berdoa," jelas Hariyadi.

Ia berharap, dari berbagai upaya ada satu jalan yang membuahkan hasil.

"Barangkali kepanjangan tangan Tuhan itu ada di salah satu sub-bidang itu, kita enggak tahu. Semua saya serahkan kepada Tuhan," pungkasnya.