Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ibu Takut Lihat Gambar di Tangan Anak, 'Kata Sandi', Fakta Ngeri Dikuak Polisi, Kesalamatan Terancam

Seorang ibu curiga melihat gambar aneh di tangan anaknya. Fakta mengerikan tentang gambar itu terkuak setelah si ibu lapor polisi.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Shutterstock
ILUSTRASI Berita ibu curiga lihat gambar aneh di tangan aneh. Simpan fakta mengerikan. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang ibu curiga melihat gambar aneh di tangan anaknya.

Fakta mengerikan tentang gambar itu terkuak setelah si ibu lapor polisi.

Rupanya, keselamatan sang anak terancam.

Apa yang terjadi?

Ibu di China itu diketahui bernama bernama Lang Hoa.

Lang Hoa memiliki kebiasaan menanyakan kegiatan sang anak di sekolah.

Putri Lang Hoa sendiri kini baru berusia empat tahun dan duduk di bangku taman kanak-kanak (TK).

Putrinya memiliki paras yang menggemaskan dengan mata bulat besar dan lesung pipi yang indah saat tersebyum.

Sang putri menjadi harta yang tak ternilai harganya bagi Lang Hoa dan suami.

Baca juga: Orang Tua Ngamuk Lihat PR Anaknya yang Masih TK, Langsung Pindahkan Sekolah, Jawaban Guru Dikritik

Dikutip TribunJatim.com dari TribunTrends, suatu malam Lang Hoa melakukan kebiasaan yang selalu ia lakukan yakni memegang tangan sang putri.

Lang Hoa kemudian menarik sang anak ke pangkuannya untuk ditanya mengenai kegiatan sekolah.

 Saat mengelus tangan sang putri, Lang Hoa kaget melihat gambar dengan pola aneh di punggung tangannya.

Lang Hoa pun langsung menanyakan gambar tersebut pada sang anak.

"Apa ini, nak?" tanya Lang Hoa.

"Ini kata sandimu. Dia mengatakan kepadaku untuk tidak memberitahu orangtua," jawab putri Lang Hoa, seperti diberitakan eva.vn, Sabtu (6/5/2023).

Baca juga: Ibu Menangis Anak Sulungnya Hendak Bunuh Adik Bayi, Nenek Tega Menghasut, Sudah Tidak Mencintaiku

Mendengar jawaban sang putri, wanita asal Tiongkok ini malah semakin khawatir.

Dengan penuh kehati-hatian, Lang Hoa mencoba menanyakan lebih lanjut soal artis gambar tersebut kepada sang anak.

Sang putri pun menceritakan bahwa saat perjalanan pulang dari sekolah, ada seorang wanita yang mengaku sebagai guru memilih beberapa siswa untuk ikut kelas dansa aerobik.

Setelah menyelesaikan kelas dansa, wanita itu menggambar bunga di tangan siswa dan menginstruksikan mereka untuk kumpul di gerbang belakang sekolah pada jam yang sudah ditentukan.

Mereka akan diajak untuk makan ayam goreng sebagai hadiah atas tarian yang indah di hari itu.

Wanita yang mengaku sebagai guru ini juga meminta kepada para siswa untuk tidak menceritakan hal tersebut kepada siapapun termasuk orangtua.

Ia mengatakan kalau hal ini merupakan rahasianya dan para murid.

Mendengar keseluruhan cerita sang putri, Lang Hoa semakin ketakutan.

Lang Hoa merasa ada sesuatu yang mencurigakan terkait keselamatan sang anak.

Keesokan harinya, Lang Hoa menghubungi polisi untuk melaporkan kejadian ini.

Baca juga: Anak Girang Beli Cincin Rp 2000 di Sekolah, Ibu Ketakutan Tahu itu Emas Murni: Tak Ingat Penjualnya

Setelah melakukan penyelidikan, polisi menemukan fakta bahwa wanita yang mengaku sebagai guru ini merupakan anggota komunitas perdagangan anak.

Beruntung, sang ibu menyadari ada hal yang mencurigakan sehingga bisa mencegah terjadinya tindakan yang tak diinginkan.

Dengan adanya kasus ini, diharapkan orangtua semakin sadar akan keselamatan anak.

Orangtua juga diimbau untuk mengajari anak agar tidak menerima makanan maupun mainan dari orang asing.

Tidak kalah penting, orangtua juga sebaiknya mengajari anak mengingat informasi dasar keluarga seperti nomor telepon orangtua dan alamat rumah agar jika terjadi keadaan darurat, mereka bisa meminta tolong orang lain untuk menghubungi keluarga.

Ibu Syok Lihat PR Anaknya yang Masih TK

Sebuah tugas pekerjaan rumah berupa survei untuk anak prasekolah berusia 5 tahun telah membuat banyak orang tua - termasuk ibu di China, Truong marah.

Dikutip TribunJatim.com dari TribunStyle, wanita berusia 32 tahun ini tak segan berbagi kisahnya di jejaring sosial tentang PR putrinya.

Ibu Truong berkata bahwa pada tanggal 21 April, setelah menjemput putrinya dari sekolah, dia secara tidak sengaja menemukan gambar di tas putrinya dengan judul "Gambar logo mobil saya" .

Di bawah guru mencantumkan model logo mobil dan anak-anak melihat ke atas untuk menggambar logo mobil keluarga yang sudah dikenal. 

Tugas juga meminta orang tua untuk mengajari anak mereka mengenali logo produsen mobil untuk membantu mereka membedakan jenis perusahaan mobil.

Setelah membaca PR putrinya, Ms. Truong berkonsultasi dalam kelompok kelas juga mendapat informasi serupa dari orang tua lainnya tentang hal ini.

Dia dengan marah bertanya kepada guru, dan menerima jawaban "hanya ingin orang tua mengantar mereka ke sekolah dengan transportasi untuk memastikan keselamatan anak-anak mereka".

Sekolah meminta muridnya untuk menggambarkan logo mobil orang tua mereka.
Jawaban dari wali kelas dengan cepat mendapat reaksi keras dari komunitas online.

Netizen Tiongkok secara bersamaan memprotes latihan "tidak masuk akal" dari guru taman kanak-kanak tersebut, dengan mengatakan bahwa itu sebenarnya adalah survei tentang kondisi ekonomi dan keadaan keluarga para siswa.

Baca juga: Korban Perdagangan Anak di Kota Kediri Dipulangkan ke Daerah Asalnya, Terima Kasih Banyak Bunda Fe

Hal ini bisa dijadikan cara untuk memutuskan memperlakukan setiap anak di kelas seperti apa.

"Anak-anak mungkin tidak tahu apa-apa, tapi tindakan guru dan sekolah tidak bisa diabaikan oleh orang tua ," tulis salah satu pengguna media sosial.

Banyak orang tua berpikir bahwa ini sebenarnya survei tentang keadaan ekonomi dan keluarga siswa di kelas.

“Kenapa bisa dikatakan ini untuk menjamin keselamatan siswa, mungkinkah orang tua yang mengendarai mobil 500.000 yuan akan lebih aman daripada mobil 50.000 yuan, mengendarai mobil lebih aman daripada mengendarai sepeda… belum ...Memberitahu keluarga yang tidak punya mobil, bagaimana anak-anak mereka menghadapi pekerjaan rumah ini?" bantah netizen China.

“Guru memberikan latihan seperti ini, tanpa sengaja membuat anak membandingkan dan memiliki harga diri yang rendah, mengapa tidak mengajarkan anak untuk mengetahui dengan berusaha, daripada melihat hal-hal materi untuk memutuskan sikap seperti ini. Perlakuan guru terhadap setiap anak setelah mengetahui situasi keluarga akan membentuk kepribadian anak yang mirip" , orang lain menganalisis.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved