Berita Viral
Husein Tanggapi Pernyataan Kepala BKSDM Pangandaran, Sentil Biaya Transportasi: Kenapa Bapak Diam?
Husein kini menanggapi pernyataan Kepala BKSDM Pangandaran, sentil soal biaya transportasi.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Husein kini tanggapi pernyataan Kepala BKSDM Pangandaran, sentil soal pungutan biaya transportasi.
Husein sendiri adalah guru muda di Pangandaran mendadak viral di media sosial setelah mengaku mundur dari pekerjaan.
Ia curhat pengalamannya saat bekerja di lingkup pendidikan Kabupaten Pangandaran dan harus mengundurkan diri.
Ia mengungkapkannya dalam video berdurasi 5 menit 31 detik yang diunggah di akun TikTok @husein_ar.
Baca juga: Curhat Guru Resign Jadi ASN, Dikepung 12 Orang Perkara Lapor Pungli Latsar, Jengkel Disuruh Bayar
Melansir Tribun Jabar, Husein mengaku sempat mengikuti pelatihan dasar (latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil pada tahun 2020.
"Kenapa saya berani mengundurkan diri, awalnya itu waktu lastar 2020," ujar Husein di video tiktok @husein_ar, Selasa (9/5/2023).
Pada saat itu Husein mengaku mendapatkan surat tugas dengan rincian anggaran yang telah dibiaya oleh negara.
Namun secara tiba-tiba ia disuruh membayar uang transport tersebut.
Husein mengaku kesal karena ikut tidaknya dengan rombongan tetap diharuskan membayar.
Namun pada saat itu dirinya tetap membayar.
Tak sampai di situ, Husein diarahkan untuk membayar lagi pada saat pelatihan berlangsung.
"Yang bikin jengkelnya tuh, ikut engak ikut sama rombongan (harus bayar). Kalau saya kan naik motor, dari Pangandaran ke Bandung," jelasnya.
"Ada juga kan orang yang engak bisa ikut karena lagi hamil atau lagi sakit itu juga disuruh bayar. Makanya, bagi saya jengkel aja gitu."
"Tapi, ya udah saya bayar pada waktu itu. Terus pada waktu lastar, tiba-tiba ditagih lagi uang sebesar Rp 350 ribu."
Husein sangat menyayangkan atas aturan tersebut karena menurutnya bagi beberapa orang, uang tersebut cukup besar.
Bahkan pada saat itu ia belum mendapatkan gaji selama tiga bulan.
"Apalagi pada waktu itu kita digaji selama tiga bulan belum dibayar."
"Benar-benar belum dibayar, dirapel katanya. Ya udah. Tapi, kan jadi berat banget gitu," katanya.
Husein ternyata sosok yang tidak mau bungkam atau berani berbicara akan sesuatu hal yang dirasanya janggal.
Pada saat itu ia bicara dengan si penagih bahwa dirinya sudah memiliki uang lagi.
"Saya kasih screenshot isi rekening saya enggak ada. Di Rp500 ribu saja enggak ada di rekening waktu itu," ucapnya.
Husein pun melaporkan tagihan tersebut setelah diskusi dengan teman-temannya.
"Jadi, saya lapor di lapor.go.id, saya kasih cantumannya, saya kasih screenshot penagihannya, saya kasih bukti transfernya."
"Di situ dengan kata-kata yang baik, dengan kata-kata yang saya pikirkan bersama teman-teman saya."
Setelah melaporkan hal tersebut, Husein mengaku mendapatkan intimidasi dari sejumlah orang.
"Enggak lama dari laporan yang saya kirim, dicari tiba-tiba, dicari siapa yang lapor."
"Karena banyak yang dituding, saya kasihan enggak mau merugikan orang. Saya ngaku saja bahwa itu saya yang ngelapor," kata Husein.
Baca juga: Curhat Guru Resign Jadi ASN, Dikepung 12 Orang Perkara Lapor Pungli Latsar, Jengkel Disuruh Bayar
Tak lama Husein pun langsung menghadap ke kantor BKSDM Pangandaran.
Husein mengaku saat datang, suasananya cukup tidak bersahabat.
Husein mengatakan, dirinya dikelilingi setidaknya 12 orang dan langsung diserbu pertanyaan.
"Saya kan dikepung 12 orang, saya di tengah dilingkari gitu. Terus ditanya-tanya kan, kenapa ngelapor?"
"Saya bilang ya karena saya keberatan, saya enggak bisa bayar uang yang saya enggak tahu ini uang untuk apa. Urgensinya apa gitu."
"Terus, mereka beralibi bahwa sebenarnya uangnya ada cuma di-recofusing untuk Covid-19."
"Tapi ini maaf ya, kan saya walaupun masih muda nih, saya kan gini-gini juga sarjana S1 saya teh."
"Enggak bisa kalau uang negara tuh kalau perpindahan dana tuh pasti ada suratnya."
"Saya mintalah surat perpindahan dananya, mana Bu, biar saya laporin buat nurunin laporan sebelumnya. Masuk akal," katanya.
"Mereka bilang beralasan lagi, katanya sebenarnya uangnya itu enggak ada."
"Jadi karena kamu lastarnya waktu awal online, tiba-tiba offline. Jadi, dananya belum disiapkan dari awal."
"Tuh, malah jadi berbeda argumen dengan sebelumnya. Saya enggak akan nyebut nama orangnya."
"Karena sampai sekarang ini saya belum ada dikontak yang sama pihak Pangandaran," ucapnya.
"Setelah itu disidang, sidang lah, ada sekitar enam jam saya di kantor disidang disuruh nurunin, diancam dipecat."
"Nah ini diancam dipecat juga lucu sih. Kamu katanya kalau laporan ini enggak diturunkan, bisa dipecat karena bisa dianggap merusak nama baik instansi."
"Terus saya bilang, ya udah pak saya minta pemecatannya hari ini juga, kata saya dari situ bingung aja mereka jadi pada ngancam."
"Ngomong ke teman CPNS sata di satu sekolah, harusnya diawasi, misalnya gini-gini. Jadi, merugikan banyak orang. Saya, malah jadi enggak nyaman kan."
"Jadi, saya merasa dirugikan gitu. Maksudnya dirugikan karena ngancamnya ke orang lain, saya enggak bisa tuh."
"Kalau ngancam ke saya, saya enggak masalah, cuma kalau ngancam ke orang lain, itu berat lah bagi saya," ujarnya.
Dari situ, ia mengaku dipanggil lagi pada Minggu depannya untuk menurunkan laporannya.
"Ya, udah lah saya capek karena banyak yang dirugikan. Saya nurunin laporan," ucapnya.

Sampai di bulan Maret 2022, ada lagi kasus di instansi tersebut yakni CPNS yang mengambil uang kas.
"Tapi kok proses persidangannya enggak kayak saya gitu. Saya ini disidang kayak kayak koruptor, kayak saya itu pembunuh gitu, segitunya."
"Pokoknya, saya enggak bisa menerangkan secara detail. Tapi kok yang jelas-jelas ngambil uang kas ini enggak ada sidang kayak saya, enggak ada ramai-ramai kayak saya."
"Dari situ, saya cabut ke Bandung. Sampai Bandung, setahun saya nunggu surat pemecatan enggak keluar-keluar, saya memutuskan untuk mengundurkan diri saja."
"Berat sih, orang tua juga berat, ibu saya nangis-nangis, ayah saya juga bingung harus ngomong apa."
"Cuman ya mudah-mudahan ada rezeki lain," ucap Husein.
Dengan kejadian tersebut, Husein sangat memohon ke Pemerintah Pangandaran untuk tidak lagi menggunakan orang-orang tersebut.
"Sudahlah, orang-orang yang kayak gitu jangan dipakai terus. Masak mau kayak gitu terus, ini sudah tahun 2023."
"Masak harus nyembah-nyembah biar enggak ada lagi kejadian kayak gitu, biar enggak ada lagi orang-orang kayak gitu, malu," tandas Husein.
Kini Husein juga merespons pernyataan Kepala BKSDM Kabupaten Pangandaran yang ada di beberapa berita online.
"Tentang pernyataan BKSDM Pangandaran, saya akan me-react sedikit pernyataan-pernyataan dari beliau."
"Headline-nya seperti ini: Husein Ali Rafsanjani dari awal tidak ingin jadi PNS, cuma disuruh ibunya," ucap Husein.
"Saya tanya kalian, siapa mahasiswa pendidikan atau guru-guru yang tidak ingin bercita-cita atau tidak ingin jadi PNS, siapa?"
"Apakah pernyataan ini, masuk akal atau tidak?" katanya.
"Adapun pernyataan itu, tentu akan keluar dari mulutnya yang mungkin karena posisi Husein atau keadaannya di Pangandaran saat itu. Bukan sebelum itu," ucapnya.
"Lalu pertanyaan dari saya, kenapa daerah lain bisa memberangkatkan CPNS-nya tanpa ada biaya transportasi?" kata Husein.
"Yang kedua, pernyataannya mereka sebagai CPNS mengatur biayanya sendiri. Berarti secara tidak langsung bapak tahu ada pungutan itu kan?"
"Bapak (pihak BKSDM) juga harusnya tahu bahwa ada perkataan ikut tidak ikut rombongan, berangkat sendiri atau bareng-bareng, sakit atau hamil, tetap harus bayar."
"Berarti bapak tahu, terus kenapa bapak diam?" ujarnya.
Sementara kalau ditanya tentang kinerja di Pangandaran, Husein merasa kinerjanya sudah semaksimal mungkin yang sudah dilakukan.
"Mana ada guru yang didatangi muridnya untuk meminta kuota ke saya pribadi?" ujarnya.
"Padahal, saya waktu itu hanya punya uang Rp150 ribu."
"Ada dua murid datang ke saya dan saya ya udah kita bagi tiga 50, 50, 50."
"Saya pegang Rp50 ribu, kalian Rp50, Rp50 ribu," kata Husein.
"Kemudian mana ada guru yang mengemis ke YouTubers-YouTubers nasional, ke influencer-influencer nasional, untuk seragam muridnya, itu mana ada?"
"Saya berhasil mendapatkan Rp1 juta dan saya kasih tanpa saya potong sedikitpun pak," katanya.
"Saya kasih langsung ke murid saya dengan baju dan perangkat sekolah lainnya," tandas Husein.
Husein
guru muda
Pangandaran
viral di media sosial
Calon Pegawai Negeri Sipil
BKSDM Pangandaran
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Arti 'Seal the Deal' pada Baliho Prabowo Berjajar dengan Netanyahu di Israel, Kemlu RI Klarifikasi |
![]() |
---|
2 Cucu Mahfud MD jadi Korban Keracunan MBG hingga Masuk Rumah Sakit: Jangan Menyederhanakan |
![]() |
---|
Janji Setpres usai Viral ID Pers Jurnalis CNN Indonesia Dicabut Lalu Dikembalikan, Bahas Kewenangan |
![]() |
---|
Nasib Guru Jupriadi, Tak Bisa Daftar PPPK usai Dipecat Meski sudah 16 Tahun Mengabdi di Sekolah |
![]() |
---|
Nominal Uang Pensiun yang Diterima oleh Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.