Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Magetan

Kepergok Curi Uang, Santri di Magetan Dipukuli Senior dan Pengurus Ponpes, Ayah Lapor Polisi

Seorang santri putra salah satu pondok pesantren di Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, dilaporkan mengalami tindakan kekerasan, Senin (8/5/2023).

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Febrianto Ramadani
Kasi Humas Polres Magetan AKP Budi Kuncahyo ketika ditemui awak media di Mapolres Magetan soal santri yang dipukuli senior dan pengurus pondok pesantren 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN - Seorang santri putra salah satu pondok pesantren di Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, dilaporkan mengalami tindakan kekerasan, Senin (8/5/2023). Diketahui usia korban masih di bawah umur.

Tak terima buah hatinya mendapatkan perlakuan tak pantas, ayah korban yang berinisial HW (46), melaporkan kejadian tersebut ke Polres Magetan, Selasa malam (9/5/2023).

"Saya dapat info kalau anak saya dianiaya setelah mendapatkan telepon dari salah satu pengurus pondok pesantren. Ketika saya angkat, ternyata yang berbicara itu anak saya," ujarnya, Rabu (10/5/2023).

Dalam sambungan telepon itu, Putra HW lantas mengungkapkan bahwa ia mendapatkan banyak luka, usai dipukul oleh kakak kelas (senior) bersama para pengurus pondok.

"Mendengar penuturan anak, saya geram dan kesal. Langsung seketika saya menjemput ia ke pondok pesantrennya," tuturnya.

Baca juga: Bus Angkut Puluhan Guru Pengabdi Masuk Jurang di Sulteng, Ponpes Gontor Tanggung Semua Biaya Korban

Baca juga: Kecelakaan Maut Akibat Jalan Licin, Santri Asal Blitar Tewas Tertabrak Pikap di Tulungagung

"Dari penuturannya, anak saya ini pernah jadi korban pencurian, uangnya hilang. Karena anak saya lagi ada keperluan terdesak dan tidak punya uang, akhirnya ia terpaksa mencuri uang anak lain," imbuhnya.

Pada saat melancarkan aksinya dan ketahuan, lanjut HW, akhirnya dipaksa mengaku hingga dipukuli oleh dua orang senior yang ada di madrasah aliyah dan dua orang pengurus pondok pesantren.

"Dahinya sampai berdarah dan sekujur tubuhnya dipukul. Penganiayaan itu sudah kelewat batas. Uang yang dicuri hanya sekitar Rp 150 ribu," keluhnya.

HW mengaku, tak keberatan mengganti uang itu. Serta memberikan pemahaman pada putranya agar jangan mengulangi perbuatannya. 

Baca juga: Kasus Tewasnya Santri di Bangkalan, Jumlah Tersangka Bertambah, Terungkap Sosoknya

"Jangan pakai kekerasan kalau menghadapi kejadian semacam ini. Kami putuskan melapor ke Polres Magetan agar para pelaku ini bisa jera. Sekaligus, pelaku bisa diproses hukum," pungkasnya.

Terpisah Kasi Humas Polres Magetan AKP Budi Kuncahyo, membenarkan adanya laporan itu. Saat ini masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Korban masih di bawah umur, jadi laporannya tindak pidana kekerasan terhadap anak di bawah umur. Dalam laporan, kekerasan itu dilakukan secara bersama sama. Kami belum bisa menyampaikan detail,"bebernya.

"Kami lakukan pemeriksaan medis. Kami minta visum terhadap korban yang kebetulan pada saat itu juga dihadirkan. Sementara kami memeriksa pelapor dan korban, lebih lanjut akan kami hadirkan pihak terkait lainnya," tutupnya

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved