Nikahi Gadis 19 tahun, Kakek Menyesal 10 Tahun Kemudian Lihat Kehidupannya Sekarang Jadi Miris

TRIBUNJATIM - Seorang kakek menyesal telah nikahi gadis usia 19 tahun sejak 10 tahun atau satu dekade menikah.

Si kakek yang kini berusia 76 tahun tersebut mengaku hidup sengsara bersama istri dan juga anak.

Tahun 2013 silam, sang kakek menikah dengan gadis yang berusia muda tersebut.

Namun setelah 10 tahun menikah, ia mengungkap penyesalannya, ada apa?

Baca juga: Curhat Driver Ojol Selalu Narik Bareng Istri, Dimarahi Jika Tak Ajak hingga Takjub Lewati Perumahan

Melansir TribunTrends.com, kakek tersebut bernama Tuan Ly dan tinggal di Guangdong, China.

Tuan Ly yang tinggal di desa ini menikah dengan seorang gadis muda berusia 19 tahun yang bernama Yang Xiaoping.

Tak lama setelah menikah, mereka dikaruniai seorang putra yang diberi nama Lee Quang Huu.

Namun Tuan Ly mengungkapkan penyesalannya setelah 10 tahun menikah.

Penyesalan ini berkaitan dengan keputusan Tuan Ly yang menikah dan punya anak di usianya yang sudah senja.

Dikarenakan kesehatannya semakin memburuk karena usianya sudah memasuki 76 tahun, Tuan Ly menggali lubang besar di lereng bukti di belakang rumahnya.

Lubang tersebut merupakan kuburan yang ia siapkan sendiri jika kelak ia meninggal nanti.

"Ketika saya meninggal, saya bisa langsung dikubur di sini,."

"Mengurangi beban istri dan anak-anak saya," ujar Tuan Ly, dilansir dari Saostar, Minggu (7/5/2023).

Membagikan ceritanya pada media, Tuan Ly mengeluhkan kehidupan keluarganya yang mengalami kesulitan.

Kondisi kesehatan Tuan Ly sudah sangat lemah, mengingat usianya sudah 76 tahun.

Bukan hanya itu, satu mata Tuan Ly juga buta.

Kendati demikian, Tuan Ly masih melakukan pekerjaan apapun agar bisa memberi makan untuk dirinya sendiri, istri, dan anak.

Mirisnya istri Tuan Ly justru mengalami gangguan mental setelah melahirkan anaknya.

Baru-baru ini penyakit mental yang diderita istri Tuan Ly, Yang Xiaoping, semakin parah.

Yang Xiaoping bahkan menjadi tidak lagi mengingat dirinya sendiri.

Sepanjang hari ia akan berkeliaran dan bicara sendirian.

Ketika mendengar musik, Yang Xiaoping akan menari dan berlari.

Jika sang istri sudah tak bisa dikendalikan, Tuan Ly akan menguncinya di dalam rumah rumah.

Hal ini dikarenakan ia sudah tidak punya pilihan lain.

Tuan Ly juga menyesal karena saat sang istri mengidap gangguan mental, ia tidak langsung membawanya ke rumah sakit jiwa.

Jika ia membawa ke RSJ, Tuan Ly tak perlu mengkhawatirkan kondisinya.

Tuan Ly khawatir jika dia meninggal nanti, tidak ada yang mengurus istri dan anaknya.

Sesal yang menghampiri Tuan Ly tersebut pun dikarenakan nasib keluarganya yang miris.

Di sisa hidupnya, Tuan Ly hanya ingin bisa segera menemukan kerabat sang istri.

Agar ada yang mengurus jika ia nanti meninggal.

Sementara itu kakek berusia 57 tahun menangis saat langsungkan ijab kabul di musala penjara.

Sejak tahun 2014, Khoirul Huda (57) mengagumi janda bernama Sawalin Puji Astuti.

Sembilan tahun menjalani hubungan dekat, tahun ini mereka punya rencana menikah.

Konsep acaranya tidak besar-besar, yang penting keluarga inti dari mereka kumpul di rumah Astuti.

Nahas, 4 April 2023, cinta pasangan ini diuji gelombang.

Khoirul Huda tertangkap jajaran Polsek Tegalsari Surabaya, atas kasus ganja dan judi bola.

Khoirul sejak saat itu dijebloskan ke penjara.

Ternyata meski terpisah jarak dan jaruji besi,tak menyurutkan niat mereka untuk menikah.

Niat Khoirul memperistri Astuti tetap bulat.

Astuti pun tak ragu memilih Khoirul Huda menjadi imam dalam rumah tangga meski saat ini tengah berurusan dengan hukum.

Polsek Tegalsari akhirnya memfasilitasi Khoirul Huda mengucapkan ijab kabul untuk Astuti di Mushala Al-Jabbar, Jumat (28/4/202).

Letak musala terebt berada di sebelah Polsek Tegalsari.

Terlihat kedua pihak keluarga hadir dalam prosesi tersebut.

Saat itu suasana di dalam musala terasa cukup mengharukan.

Khoirul berulang kali terlihat menangis usai dinyatakan penghulu sah menjadi suami Astuti.

Berkali-kali Khoirul mengelus-elus tangan dan punggung Astuti, seakan memberi ucapan untuk tetap kuat.

Kompol Imam Mustholih selaku Kapolsek Tegalsari mengaku cukup terharu melihat pernikahan tersebut.

Menurutnya, hal ini merupakan wujud tindak lanjut atas pesan Kombes Pol Pasma Royce selaku Kapolrestabes Surabaya untuk memberikan pelayanan kepada semua masyarakat tanpa memandang status.

"Jadi meskipun statusnya sebagai tahanan karena menjalani proses hukum hak-haknya harus tetap diberikan."

"Menikah adalah salah satu hak tahanan itu," katanya.