Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sering Sakit, Bayi Dibuang Ibu ke Dalam Sumur, Ayah Malah Tak Marah dan Ikut Terlibat

Seorang bayi di Jepara bernasib malang. Hanya karena sering sakit-sakitan, dia dibuang ibu kandung ke dalam sumur

Editor: Januar
TribunJatim.com
Ilustrasi bayi dibuang kandung di Jepara 

TRIBUNJATIM.COM- Seorang bayi di Jepara bernasib malang.

Hanya karena sering sakit-sakitan, sang bayi dibuang ibu kandung ke dalam sumur.

Peristiwa itu tejadi saat dini hari.

Dilansir dari Tribunnewsmaker, peristiwa itu bermula saat orangtua bayi geram lantaran sang anak terus menerus sakit.

Sang ibu mengaku sudah tak mampu membawa ke dokter.

Tanpa berfikir panjang, sang ibu langsung membuang bayi ke sumur.

Saat membuang ke sumur, suami mengetahui aksi bejat istrinya.

Namun tak memarahi sang istri ia justru mendukung aksi kriminal istrinya.

Keduanya mengaku tak memiliki uang untuk membesarkan anak tersebut.

Baca juga: Pembuang Bayi di Warung Soto Lamongan Tertangkap, Pelaku Masih Remaja, Malu Lahir di Luar Nikah

Skenario suami istri di Jepara membuang bayi ke sumur lalu lapor kehilangan terbongkar.

Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengungkapkan pelaku pembuangan bayi ke dalam sumur di Desa Balong, Kecamatan Kembang, Jumat (19/5/2023), adalah orangtuanya sendiri.

"Bayi berinisial MHR ini dibuang oleh ibunya ke dalam sumur," kata Kapolres Jepara saat meninjau TKP.


Bayi berjenis kelamin laki-laki itu masih berusia 3 bulan.

Ia adalah anak kedua dari pasangan MR (44) dan S (31).

Kapolres menerangkan motif S tega membuang anaknya ke sumur karena tekanan ekonomi.

Di samping itu juga anaknya sudah lama sakit-sakitan.

"Sehingga ibunya mengambil jalan pintas membuang bayi tersebut," imbuhnya.

Saat ini jasad bayi tersebut sudah dibawa ke RSUD RA Kartini.

Bayi tersebut akan diuotopsi oleh tim forensik Polda Jateng.

Kapolres Jepara mengungkapkan, sebelum mengaku membuang bayi.


Ayah korban sempat melaporkan kehilangan bayi ke Polsek Kembang.

Kapolsek Kembang AKP Slamet Rahajo dalam laporannya menyampaikan, pelapor mengaku bayinya hilang secara tiba-tiba sekira pukul 02.30 WIB.

Kondisi jendela kamar terbuka saat bayi tersebut hilang.

Setelah mengetahui laporan kehilangan bayi ini, tim Satreskrim Polres Jepara bergerak menuju TKP.

Orangtua korban dimintai keterangan.

Kasat Reskrim Polres Jepara AKP Ahmad Masdar Tohari menambahkan, pihaknya meminta keterangan kepada orangtua korban.

Kemudian S mengakui bahwa ia telah membuang bayinya ke dalam sumur.

Sumur itu sendiri diperkirakan memiliki kedalaman 20 meter.

Butuh proses lama untuk mengangkat bayi tersebut dari dalam sumur.

Setelah adanya pengakuan itu, ayah dan ibu korban diamankan ke Polres Jepara.

Mereka tiba di Satreskrim Polres Jepara sekira pukul 16.41 WIB.

MR diperiksa di Unit I Tipidum.

Sementara S diperiksa di Unit IV PPA.


Pasustri tersebut sudah berumah tangga sejak 2014 lalu.

Mereka dikarunia dua anak.

Anak pertama berusia 7 tahun.

Anak kedua yang telah meninggal berusia 3 bulan.

Sehari-hari ayah korban bekerja serabutan.

Penghasilan sehari sekira Rp 70 ribu.

Sebelumnya diberitakan, pasangan pasutri (pasangan suami istri) diamankan Polres Jepara usai penemuan bayi di dalam sumur di Desa Balong, Kecamatan Kembang, Jumat (18/5/2023).

Pasutri tersebut merupakan orang tua dari MHRS, inisial bayi yang ditemukan di sumur.

Bayi tersebut diperkirakan berumur 3 bulan.

Saat ini MR (44), ayah korban telah menjalani pemeriksaan di Unit I Resum Satreskrim Polres Jepara.

Sementara SU (31), ibu korban, diperiksa di Unit IV PPA Satreskrim Polres Jepara.

Mereka langsung diamankan setelah penemuan mayat bayi tersebut.

Sekira pukul 16.41, pasutri itu tiba di Mapolres Jepara dan langsung menjalani pemeriksaan.

Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan ia telah memantau langsung di TKP begitu informasi penemuan bayi tersiar.

"Hasil keterangan sementara dibuang ibunya sendiri," kata Kapolres Jepara saat dikonfirmasi.

Kasus pembuangan bayi lainnya terjadi di tempat lain.

Warga di sekitar Sungai Brantas di Jalan MT Haryono Gang V Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang mendadak heboh.

Pasalnya, sesosok bayi laki-laki yang diduga baru dilahirkan dan tanpa identitas, ditemukan meninggal dan tersangkut di aliran sungai tersebut.

Dari informasi yang didapat TribunJatim.com, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (13/5/2023) petang.

Seorang warga sekitar yang pertama kali menemukan jenazah bayi tersebut, M Effendy (24) mengatakan, saat itu ia sedang mandi di pinggir sungai sekitar pukul 16.45 WIB

"Waktu itu, saya melihat ada sesuatu benda aneh terapung di tepi sungai."

"Saat saya lihat dari dekat, ternyata jenazah bayi."

"Langsung, saya minta tolong ke warga sekitar yang lain dan melapor ke pihak kepolisian," jelasnya.

Mendapat laporan tersebut, petugas Polsek Lowokwaru langsung mendatangi lokasi kejadian.

Kapolsek Lowokwaru, AKP Anton Widodo mengungkapkan, kondisi jenazah bayi itu sudah membiru serta terapung tanpa busana maupun sehelai kain apapun.

"Bila dilihat dari kondisinya, diperkirakan sudah meninggal lebih kurang dua hari. Dan untuk TKP awal bayi ini dibuang, kami masih terus mendalami," terangnya.

Dan sampai saat ini, petugas masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Apabila dilihat dari kontur dan alirannya, hulunya dari arah Kecamatan Dau Kabupaten Malang dan sekitarnya."

"Dan hingga kini, kami masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut," pungkasnya.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatimm.com

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved