Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Nomer Ponsel Wabup Tulungagung Dibajak, Kirim Pesan ke Banyak Kontak Berisi Aplikasi Phising

Wakil Bupati (Wabup) Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo melapor ke Bareskrim Mabes Polri karena nomor ponselnya dibajak.

Penulis: David Yohanes | Editor: Ndaru Wijayanto
istimewa
Wakil Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo saat melapor ke Bareskrim Mabes Polri. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Wakil Bupati (Wabup) Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo melapor ke Bareskrim Mabes Polri karena nomor ponselnya dibajak.

Nomor pribadi milik Wabup kemudian digunakan untuk menyebarkan aplikasi lewat Whatsapp, yang diduga untuk phising.

Menurut Penasehat Hukum Wabup Bupati, Hery Widodo, pembajakan pada nomor HP terjadi sekitar Selasa (23/5/2023) sore.

“Setelah tahu ada pembajakan, saya sarankan untuk melapor ke polisi. Kebetulan saat itu beliau ada tugas di Jakarta, saya sarankan untuk melapor ke Mabes Polri,” terang Hery Widodo.

Laporan telah diterima oleh Bareskrim Mabes Polri pada Selasa malam.

Namun oleh Bareskrim Gatut Sunu juga disarankan untuk melapor ke Polda Jawa Timur.

Baca juga: Nama Wakil Bupati Tulungagung Dicatut Penipu, Pelakunya Baru Keluar dari Lapas Madiun

Baca juga: Gegara Sebut Pelacur Lebih Mulia dari DPRD Probolinggo, Oknum ASN Dilaporkan ke Polisi

Atas saran itu Gatut Sunu sudah melapor ke Polda Jatim pada Rabu (24/5/2023) sore.

“Nomot telepon Pak Wabup dipakai seseorang untuk mengirim pesan ke banyak kontak. Kondisi ini sudah sangat merugikan,” sambung Hery.

Hery menambahkan, ada banyak macam file yang dikirim dari nomor telepon Wabup.

Semuanya dengan eksistensi APK, sehingga diduga file itu adalah aplikasi dengan tujuan phising.

Bentuknya ada yang berupa undangan, ada juga yang berupa proposal dan penawaran kerja sama.

“Kalau diklik, saya yakin itu aplikasi phising yang akan mengambil data pemilik HP. Jadi sangat membahayakan penerimanya,” ujar Hery.

Saat ini Wabup telah menggunakan nomor telepon lain untuk aplikasi Whatsapp.

Dari semua kontak yang sudah menerima kiriman APK mengaku tidak ada yang mengkliknya.

Mereka mengaku sudah menerima pencerahan dari aparat terkait tentang bahayanya file APK yang dikirim dengan disamarkan sebagai undangan atau bentuk lain.

“Alhamdulillah, sejauh ini mengaku tidak ada yang mengklik file yang dikirim. Sosialisasi dari aparat membuat semua paham bahaya aplikasi ini,” pungkas Hery.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved