Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Siswi SMP Majalengka Berbaju Pengantin di Acara Sekolah, Rupanya Berprestasi, Tradisi Tahunan

Terungkap sosok siswi SMP berbaju pengantin di acara perpisahan sekolah. Ternyata orang berprestasi.

TikTok/@shin3yyaa
Terungkap sosok siswi SMP berbaju pengantin di acara perpisahan sekolah ternyata orang pilihan, yakni mereka yang berprestasi. 

"Setiap tahun di sekolah saya daerah Cikijing, Majalengka ketika perpisahan sekolah sudah menjadi tradisi adanya upacara adat mapag panganten. Tentunya dalam acara ini harus ada pengantinnya," kata Alya Fitriyah kepada Kompas.com, Jumat (26/5/2023).

Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia Agus Aris Munandar menjelaskan, tradisi mapag penganten artinya menjemput, menyambut, atau mengelu-elukan dengan penuh kegembiraan kedatangan pangantin. 

Tradisi ini akan diselenggarakan dengan pertunjukkan kesenian rakyat, gamelan, tarian, dan makan-makan.

Agus juga menambahkan, upacara mapag pengantin dalam tradisi Sunda tidak hanya dilakukan pasangan mempelai yang akan menikah.

Baca juga: Datangi Wisuda Kelulusan di Sekolah, Siswi SMP Pakai Baju Pengantin, Videonya Langsung Viral

Namun juga dapat dilakukan pada waktu panen pertama tebu di perkebunan.

Pada saat itu petani akan memilih "tebu jantan dan tebu betina" lalu dihias dan diarak keliling pabrik gula serta permukiman sekitar pabrik.

Di desa-desa yang didominasi pesawahan, saat awal panen padi akan diadakan upacara mapag Dewi Sri di balai desa.

Sri merupakan dewi padi dalam mitologi Hindu sekaligus istri Dewa Wisnu.

"Tradisi mapag panganten itu sudah lama, mungkin sejak zaman Hindu-Buddha di Jawa/Sunda, memasuki zaman kolonial," kata Agus. 

Hingga saat ini, mapag panganten ditujukan untuk mempelai yang akan menikah, wisuda sarjana, melepas kelulusan siswa, menyambut pejabat baru di suatu lingkungan, dan lain-lain.

"Intinya (untuk) menyambut dengan gembira hal-hal yang membahagiakan kehidupan (manusia)," jelasnya.   

Alya Fitriyah menjelaskan, siswa yang dipilih menjadi pengantin dalam prosesi mapag penganten merupakan sepasang siswa-siswi yang berprestasi di bidang akademik atau non-akademik.

Dia mengatakan, selama bersekolah dia aktif di organisasi OSIS dan Pramuka. 

"Nah, kebetulan saya dan teman saya terpilih menjadi siswa yang mewakili teman-teman menjadi pengantinnya," ujar dia.

Pihak sekolah kemudian akan menyediakan kebaya dan make up bagi kedua siswa tersebut.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved