Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ibadah Haji 2023

Kisah Pengangon Bebek Naik Haji, Menabung Rp10.000 Tiap Hari Demi Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci

Kesabaran Surip (67) warga Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang usai menabung selama puluhan tahun berbuah manis.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Erwin Wicaksono
Kesabaran Surip (67) warga Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang usai menabung selama puluhan tahun berbuah manis. Pria yang sehari-hari bekerja angon bebek itu sebentar lagi berangkat menunaikan ibadah haji ke tanah suci. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Kesabaran Surip (67) warga Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang usai menabung selama puluhan tahun berbuah manis.

Pria yang sehari-hari bekerja angon bebek itu sebentar lagi berangkat menunaikan ibadah haji ke tanah suci. 

Surip berangkat haji bersama istrinya Roidah (64). Keduanya dijadwalkan berangkat pada 10 Juni 2023 dan menjadi bagian dari 800 lebih jemaah haji asal Lumajang yang berangkat ke Arab Saudi.

"Tetap sampai saat ini tidak menyangka bisa berhasil berangkat haji dari hasil menabung selama puluhan tahun. Saya ini sehari-hari cuman angon bebek," ujarnya ketika ditemui di sawah sembari melihat bebek mencari makan, Kamis (1/6/2023).

Surip bercerita sejak puluhan tahun silam ia memang memimpikan dapat pergi haji suatu saat kelak. 

Bermodalkan kesabaran dan hidup hemat, ia menyisihkan uang seadanya untuk ditabung. Pria dengan 5 orang anak ini menabung sedikit demi sedikit, yakni mulai dari Rp 10 ribu per hari.

"Ada saja rejeki untuk menabung buat impian saya naik haji. Saya memang sudah niat untuk bisa berangkat jadi ada saja jalan (untuk meraihnya)," papar pria murah senyum itu.

Baca juga: Sosok Pelukis Difabel Agus Yusuf Endang Kresno, Terlahir Tanpa Tangan, Wujudkan Impian Naik Haji 

Baca juga: Perjuangan Penyandang Tuna Daksa asal Pamekasan yang Menanti 30 Tahun untuk Bisa Berangkat Haji

Pria lanjut usia itu menjelaskan jika ia bersama sang istri akhirnya mendaftar haji pada tahun 2011 dengan uang hasil tabungan. Kala itu, uang pendaftaran pelunasan haji masih Rp 25 juta per orang. 

Selama menabung, ia tidak masalah dengan hidup berhemat. Sejatinya Surip beserta sang istri berangkat pada tahun 2020. Namun karena pandemi melanda, keberangkatannya diundur hingga 2023.

"Saya penghasilan juga tidak menentu, bebek ini saya angon juga untuk dijual telurnya. Sehari ya dapat kira-kira Rp 70 ribu rata-rata segitu. Istri saya ini yang jual telurnya dijadikan telur asin," ungkapnya.

Surip sudah memilihara bebek sejak 50 tahun silam. Pria asli Lumajang ini beternak bebek dengan melepaskannya di sawah. Ia mengenang dahulu bisa memiliki bebek hingga 1.000 ekor.

Kata dia, beternak bebek di sawah lebih mudah. Surip tak perlu memberi makan karena membiarkan bebeknya mencari makan sendiri di sawah.

Baca juga: Tiba di Madinah, Ratusan Jemaah Haji Indonesia Sakit, Mayoritas Derita 3 Penyakit Ini

Terakhir, ia menjual sebagian bebek miliknya untuk menambah uang saku pergi haji. 

"Kini punya sekitar 50 ekor bebek ada yang saya jual. Sebenarnya sama anak-anak sudah dilarang pergi angon bebek suruh istirahat katanya. Namun, saya tidak bisa diam tiap hari masih lihat bebek," ujar pria dengan 6 orang cucu itu.

Kini Surip bersama sang istri sehari-hari berfokus menjalani bimbingan haji yang diseleranggarakan KBIH yang ia ikuti. 

Perasaan Surip saat ini sangat senang karena sebentar lagi berangkat haji untuk pertama kalinya.

"Yang penting sabar dan yakin bisa mencapai sesuatu, yang pertama yakin saja insya Allah ada jalan," pesannya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved