Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sosok dan Biodata Sudharnoto, Pencipta 'Garuda Pancasila' Lagu Wajib Hari Lahir Pancasila 1 Juni

Berikut tersaji sosok dan biodata Sudharnoto, pencipta lagu Garuda Pancasila, lagu wajib yang dinyanyikan saat merayakan Hari Lahir Pancasila 1 Juni.

Editor: Hefty Suud
Kolase Istimewa/TribunJatim.com
Prohar Sudharnoto, pencipta lagu Garuda Pancasila. 

TRIBINJATIM.COM - Inilah sosok dan biodata Sudharnoto, pencipta lagu Garuda Pancasila

Untuk diketahui, hari ini Kamis (1/6/2023) merupakan Hari Lahir Pancasila

Berdasarkan keputusan Presiden Nomor 24 tahun 2016, Hari Lahir Pancasila diperingati setiap 1 Juni. 

Memperingati Hari Lahir Pancasila, tak lengkap tanpa lagu Garuda Pancasila.

Lagu ini bisa dinyanyikan saat merayakan Hari Lahir Pancasila 1 Juni. 

Tahukah Tribunners, pencipta lagu Garuda Pancasila adalah Sudharnoto.

Baca juga: Sambut Hari Lahir Pancasila, Rumah Masa Kecil Bung Karno di Kediri Gelar Doa Bersama

Berikut sosok dan biodata Sudharnoto, melansir dari Wikipedia:

Prohar Sudharnoto memiliki nama lengkap

Sudharnoto, memiliki nama lengkap Prohar Sudharnoto

Ia lahir pada 24 Oktober 1925, di Kabupaten Kendal. 

Sudharnoto meninggal dunia pada 11 Januari 2000, di usia 74 tahun. 

Prohar Sudharnoto (24 Oktober 1925 – 11 Januari 2000) adalah komponis, ilustrator film Indonesia, penggubah Mars Pancasila yang di kemudian hari dikenal sebagai lagu Garuda Pancasila.

Garuda Pancasila adalah salah satu judul lagu wajib nasional.

Lagu ini wajib dinyanyikan saat upacara bendera ataupun upacara kenegaraan.

Pada tahun 1956 ini lagu Garuda Pancasila diciptakan oleh Sudharnoto.

Dan hingga saat ini lagu tersebut terus dinyanyikan.

Lirik lagu ini berisi tentang kesetiaan segenap rakyat Indonesia kepada Pancasila sebagai satu-satunya ideologi atau falsafah Bangsa Indonesia.

Melodi asli lagu ini, dalam notasi angka, berakhir pada nada do rendah.

Namun, karena melodi ini dipandang tidak sesuai dengan liriknya, "maju", maka sejak direkam ulang oleh Addie MS, bagian terakhirnya dibawakan dengan nada tinggi, untuk mengekspresikan sebuah semangat.

Baca juga: Lirik Lagu dan Chord Garuda Pancasila Lagu Nasional Ciptaan Sudharnoto: Rakyat Adil Makmur Sentosa

Pada saat Soekarno berkuasa, ia termasuk salah satu seniman yang tergabung dalam Lekra.

Diketahui Lekra adalah organisasi sayap kiri yang didirikan pemimpin Partai Komunis Indonesia, DN Aidit bersama Nyoto, M.S. Ashar, dan A.S. Dharta pada tanggal 17 Agustus 1950.

Lekra mendorong seniman dan penulis untuk mengikuti doktrin realisme sosialis.

Semakin vokal terhadap anggota non-Lekra, kelompok lain membentuk Manikebu (Manifesto Kebudayaan), akhirnya mengarah ke Presiden Soekarno untuk melarang itu.

Setelah Gerakan 30 September, Lekra dilarang bersama dengan Partai Komunis.

Anggota Lekra lain yang terkenal adalah Pramoedya Ananta Toer, Rivai Apin, dan Hersri Setiawan.

Baca juga: Kumpulan Link Twibbon dan Kata-kata Bijak Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila, Diperingati 1 Juni

Karier

Prohar Sudharnoto belajar di Universitas Indonesia jurusan Kedokteran (hanya sampai tingkat 2).

Ia memiliki ayah seorang dokter pribadi Mangkunegara VII di Surakarta. Ia gemar bermain gitar, suling, dan biola, sedangkan ibunya mahir bermain akordeon.

Ia belajar pada sejumlah seniman, Jos Cleber, Daljono, Soetedjo, dan R.A.J. Soedjasmin.

Bersama Orkes Hawaiian Indonesia Muda pimpinan Maladi, ia ikut mengisi siaran RRI (Radio Republik Indonesia) Sala.

Kemudian sejak tahun 1952, ia bekerja di RRI Jakarta, bahkan sampai menjabat sebagai kepala Seksi Musik, dan pengisi acara tetap Hammond Organ Sudharnoto.

Setelah meninggalkan RRI, ia menjadi penyalur es Petojo, Jakarta, dan menjadi sopir taksi.[1] Pada tahun 1969, Sudharnoto menjadi pianis di restoran LCC dan kemudian Sangrilla.

Baca juga: Arti Kata Pancasila yang akan Diperingati 1 Juni 2023, Punya Makna Mendalam bagi Bangsa Indonesia

pencipta lagu Garuda Pancasila, Sudharnoto
pencipta lagu Garuda Pancasila, Sudharnoto (Istimewa)

Diskografi

Rekaman musik

  • Musik Nostalgia: Mengenang Ismail Marzuki
  • Hidup Indonesia

Lagu

  • "Asia-Afrika Bersatu"
  • "Asmara Dewi"
  • "Bunga Sakura"
  • "Gadis Gunung"
  • "Harum Bunga di Waktu Malam"
  • "Keroncong Kewajiban Pemuda"
  • "Maju Sukarelawan"
  • "Mars Pancasila" (diubah tahun 1956)
  • "Mars Teruna Bangsa"
  • "Melati Pagi"
  • "Pantai Selatan"
  • "Senja Buta"

Filmografi

Beberapa film yang ia isi ilustrasi musiknya:

  • Djuara Sepatu Roda (1958)
  • Notaris Sulami (1961)
  • Di Ambang Fajar (1974)
  • Anak Emas (1976)
  • Cintaku Tergadai (1977)
  • Koboi Cilik (1977)
  • Kabut Sutra Ungu (1979)
  • Kereta Api Terakhir (1981)
  • Pasukan Berani Mati (1982)
  • Baja Membara
  • Sayem

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved