Berita Viral
Sosok Orangtua Derlin, Siswa yang Jual Kue di Sekolah Sejak SD, Kerja Jadi Buruh Arang dan Bawa Anak
Terungkap sosok orangtua siswa SMA yang jualan kue di sekolah bernama Derlin Ilham Wahyudi (16). Orangtua Derlin siswa SMA yang jualan kue merantau.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Terungkap sosok orangtua siswa SMA yang jualan kue di sekolah bernama Derlin Ilham Wahyudi (16).
Orangtua Derlin siswa SMA yang jualan kue merantau.
Mereka membawa anak kedua mereka, yang merupakan adik Derlin.
Di sisi lain, terkuak pula alasan Derlin berjualan hingga setiap hari bangun jam 1 pagi.
Sosok Derlin viral karena ia membagikan rutinitas kesehariannya di TikTok.
Siswa MAN 4 Pandeglang ini rela bangun jam 01.00 malam setiap harinya demi membuat aneka kue dan jajanan untuk dijual di sekolahnya.
Bukan tanpa alasan, Derlin rela kerja sambil sekolah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Hal itu lantaran, siswa MAN 4 Pandeglang ini tinggal sendirian di rumah lantaran kedua orang tuanya merantau ke Depok.
Saat diwawancara TribunBanten.com, Derlin menceritakan bahwa orang tuanya berprofesi sebagai buruh arang kelapa.
Baca juga: Sosok Derlin Siswa SMA Bikin Kue Usai Salat Jam 1 Pagi Demi Hidup, Viral Mirip Viky Tapi Beda Cerita
Penghasilannya pun tak seberapa, sebatas cukup memenuhi kebutuhan rumah tangga.
"Orangtua saya merantau di Depok, bekerja sebagai buruh arang," kata Derlin, Senin (29/5/2023).
Situasi itu membuatnya memantapkan hati untuk bertahan hidup dengan berjualan kue.
Selain demi diri pribadi, ia juga juga harus membiayai adiknya yang berusia 7 tahun.
"Saya anak pertama, adik saya berusia 7 tahun ikut merantau dengan orangtua, sebagai anak pertama ada rasa ingin bisa bertanggungjawab," katanya.
Baca juga: Tak Seperti Viky, Derlin Siswa SMA Bangun Jam 1 Bikin Kue Buat Dijual, Tak Mau Umbar Kesusahan
Pria kelahiran 2007 ini tetap memandang optimis masa depan meski dihadapkan dengan situasi yang berat.
Dirinya pun menjelaskan bahwa ia ingin mandiri dengan berusaha berjualan sendiri dan tidak bergantung pada orang tua yang merantau.
"Kekuatan motivasi ada pada diri sendiri sebetulnya," sambungnya.
Derlin mengaku tak malu kepada teman-temannya.
Bahkan, dengan kondisi seperti ini membuatnya memiliki cita-cita-citanya menjadi seorang pengusaha.
"Saya bercita-cita menjadi pengusaha, pengen punya usaha baju dan kuliner, ingin mengurangi angka pengangguran," kata Derlin.
Sementara itu, melansir dari TribunJakarta, Derlin ternyata sempat menjadi korban perundungan temannya karena aktivitasnya itu.
Kejadian itu terulang saat dirinya berjualan aneka macam kue di sekolahnya saat ini MAN 4, Pandeglang, Banten.
Bahkan Derlin sempat syok sampai pingsan saat mengetahui dirinya menjadi korban perundungan.
Padahal saat itu, dirinya sedang menggoreng bakso goreng atau basreng untuk dijual.
Derlin siuman lalu dikejutkan dengan kondisi dapur rumahnya yang sudah dipenuhi asap.
Rumah yang ia tinggali sendirian itu nyaris terbakar.
Baca juga: Viky Didatangi Kepsek Setelah Viral, Fakta Disuruh Belajar di Rumah Terjawab: Ramai Tak Bisa Keluar
Derlin, menjual kue sejak duduk di kelas III SD. Dia bersekolah di SDN Ciburial 3.
Dia mengaku sering menjadi bahan ejekan teman-temannya.
Hal ini, karena dia menjual kue.
"Dibully ketika berjulan waktu (SDN) sering," kata Derlin kepada Tribun Banten, Selasa (30/5/2023).
Profesi orang tua yang bekerja sebagai buruh arang tempurung kelapa, menguatkan Derlin untuk teru berjualan hingga dia masuk MTS Negeri 3 Pandeglang.
Di sekolah itu, Derlin masih saja dibully. Namun bullyan itu tak menyurutkan hati Derlin untuk terus ber jualan kue.
"Kalau ada yang ngebully saya selalu bersikap bodo amat, enggak pernah nanggapin omongan orang yang gak penting," ungkapnya.
Baca juga: Si Paman Ternyata Sempat Mau Bikin Konten di Sekolah Viky, Permintaannya Langsung Ditolak Guru
Derlin mengaku sempat berhenti berjualan karena Covid-19 yang mengharuskan pembelajaran secara daring hingga dia lulus sekolah di MTS Negeri 3 Pandeglang.
"Tapi saat mau masuk MAN saya berpikir mau jualan lagi," ujarnya.
Derlin menjelaskan, dia sampai menjual kelinci untuk modal memulai usahanya.
Saat itu Derlin berencana memulai jualan basreng di hari pertama masuk sekolah di MAN 4 Pandeglang.
"Awal masuk MAN itu ada yang ngebully, vidio-vidio tiktok Derlin disebar dikasih caption bencong, cuma karena Derlin enggak bisa main bola dan merokok," ungkapnya.
Dikatakan Derlin, saat vidio tersebut tersebar di media sosial, dia sedang menggoreng basreng di dapur rumahnya pada pukul 23.00 WIB.
Kemudian dia mendapat kabar dari rekanya, yang memberitahu bahwa vidio bullyan dia viral di snap WhatsApp rekan-rekan sekolah.
"Derlin lihat handphone kan, terus mungkin karena kecapean (ngurus bahan jualan) Derlin syok dan pingsan dengan kondisi penggorengan basreng masih menyala," katanya.
Derlin yang tersadar dari pingsan dikagetkan dengan kondisi dapur rumahnya yang sudah dipenuhi asap.
"Derlin lari ke dapur, itu dapur udah gelap semua karena asap untungnya enggak kebakaran, tapi itu basreng hangus semua, hingga Derlin rugi," ungkapnya.
Baca juga: Pengakuan Guru Viky Siswanya Sebut Jalan Kaki 16KM, Kebohongan Terkuak Lagi? ‘Tak Masuk 100 Hari’
Namun diungkapkan Derlin saat ini tidak ada yang membully nya di MAN 4 Pandeglang. Rekan-rekannya begitu menghargai kerja keras Derlin.
"Kalau sekarang mah enggak ada yang bully karena sudah dewasa, malahan mereka merasa terbantu jika Derlin berjualan," terangnya.
Derlin mengaku hanya berjualan di area sekolah, kue yang dia bawa dijual seharga Rp 1000 sampai Rp 2000, jika terjual habis Derlin mendapatkan untuk Rp 50.000,-
"Kadang ada yang pesen juga dari luar, tapi didominasi di sekolah sih. Kue nya dibawa ke kelas kalau masuk, kan enggak banyak," paparnya.
Derlin berkeinginan memiliki warung agar bisa berjualan ketika pulang sekolah.
"Iya pasti repot kalau punya warung, tapi itu mah cuma tentang pengaturan waktu saja. Jadi harus pinter-pinter ngatur waktunya," pungkasnya.
Baca juga: Guru Viky Tertawa Tanggapi Siswanya Jalan Kaki 16 Km, Teman Tak Percaya, Sekolah Aja Bawa Motor
Derlin bercerita bahwa ia belajar masak melalui video YouTube dan diajarkan oleh sang ibu yang kini sedang merantau ke Depok.
"Belajar dari YouTube separuh lagi dari mamah," ucap Derlin kepada Tribun Banten.com.
Harga kue-kue yang dijual Derlin bervariatif, namun terbilang sangat murah.
"Harganya Rp 1.000 sampai Rp 2.000," kata Derlin.
Derlin mengaku mendapat untung per hari Rp 50 ribu jika terjual habis.
Untung tersebut membuatnya sangat bahagia.
Meski begitu, kadang kala dagangannya juga tidak habis atau tidak terjual, ia pernah hanya mendapat uang jualan Rp 30 ribu.
Namun begitu, Derlin tidak berkecil hati dan percaya bahwa rezeki telah ada yang mengatur.
"Demi diri saya sendiri dan keluarga saya berjualan, sudah dari kecil juga, ada turunan juga dari keluarga yang pedagang," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
orangtua siswa SMA yang jualan kue di sekolah
Orangtua Derlin siswa SMA yang jualan kue
Derlin Ilham Wahyudi
MAN 4 Pandeglang
Derlin
viral di media sosial
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Sahroni Mundur Ditantang Salsa Erwina Hutagalung Juara Debat Se-Asia Pasific: Ane Mau Bertapa Dulu |
![]() |
---|
Edi Kaget Istri Beri Akta Cerai saat Mengaji di Rumah Mertua, Tak Tahu Ditalak |
![]() |
---|
Kisah Driver Ojol Riri Terima Pesanan Martabak dari Luar Pulau, Ternyata Salah Orderan |
![]() |
---|
Warga Terdampak Debu Tambang Cuma Diberi Ganti Rugi Sembako Rp200 Ribu, DPRD Tegur Perusahaan |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Kasihan Immanuel Ebenezer Diborgol Pakai Baju Oranye: Mungkin Dia Khilaf |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.