Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Malang

Tak Lagi Seram, Makam Warna-warni di TPU Kramat Jati Malang bikin Peziarah Nyaman: Nggak Angker

Jika biasanya makam terkesan menyeramkan, namun berbeda dengan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kramat Jati di Desa Jatiguwi, Sumberpucung, Malang.

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Taufiqur Rohman
Tribun Jatim Network/Lu'lu'ul Isnainiyah
Listyowati (berkerudung) warga Desa Jatiguwi sedang berziarah ke TPU Kramat Jati bersama keluarga, Rabu (31/5/2023) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Jika biasanya makam terkesan menyeramkan, namun berbeda dengan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kramat Jati di Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.

Tak ada kesan menyeramkan dalam makam ini. Melainkan pemandangan warna-warni menghiasi di setiap nisan.

Selain itu, kondisi bersih dari makam ini juga terlihat. Dengan dua pohon rindang yang berada dekat pintu masuk TPU Kramat Jati ini.

Ketika berkunjung ke tempat tersebut, terlihat seorang juru kunci sedang menyapu hingga mencabut rumput di sekeliling makam.

Pria tersebut bernama Tukiman. Kurang lebih lima tahun lamanya ia bekerja sebagai juru kunci.

Baca juga: Berharap Berkah, Warga Berebut Gunungan Tumpeng Hasil Bumi di Kawasan Makam Bung Karno Blitar

Ketika makam dicat dengan macam-macam warna, ia mengaku perubahannya cukup mencolok.

"Sekarang lebih terlihat bersih dan bagus," ucap pria berusia 58 tahun itu.

Tukiman mengatakan, pengecatan makam dengan beraneka ragam warna itu sudah dilakukan sejak pertengahan Ramadhan 2023.

"Sebelum hari raya (Idul Fitri), pengecatan makam sudah selesai," papar Tukiman disela-sela ia mencabut rumput di makam.

Tak berselang lama, datang beberapa warga Desa Jatiguwi untuk berziarah ke TPU Kramat Jati.

Listyowati, warga Desa Jatiguwi sekira pukul 16.00 WIB datang ke makam bersama tiga anggota keluarganya.

"Tahu kuburan warna warni baru tahun ini (2023)," kata perempuan berusia 48 tahun itu.

Dengan adanya perubahan makam dari warna polosan menjadi warna warni dirasakan Listyowati lebih bersih.

Selain itu, ia mengaku lebih nyaman berkunjung ke makam dengan tampilan lebih indah. Jika dibandingkan sebelumnya makam terlihat kumuh, bahkan angker.

"Kalau kaya gini jadi nggak kelihatan angker," tuturnya.

Meskipun makam kini dipoles dengan cat, ia tidak keberatan dengan hal itu. Termasuk makam keluarganya tersebut.

Secara terpisah, Kepala Desa Jatiguwi, Enggar Sriwahyuningtyas mengatakan, keinginan untuk mengecat TPU Jatiguwi sudah terpikir sejak lama. Namun, baru terealisasi tahun ini.

Ia mengatakan, pengecatan makam tersebut merupakan sumbangan dari donatur di desanya.

"Awalnya kita ingin makam terlihat rapi, terus ada donatur yang menyumbang cat serta orang yang membantu pengecatan," sebutnya.

Ia menerima sumbangan tersebut sejak bulan puasa. Dan pada saat lebaran, pengerjaan telah selesai.

Setelah dicat, makam kini terlihat lebih rapi dan jauh dari kesan angker. Bahkan, saat malam hari, makam ini juga diberi penerangan.

Meskipun, awalnya ada beberapa warga yang menolak, dikatakan Enggar mereka sadar jika makam kini terlihat lebih bagus.

"Mungkin ada satu atau dua warga yang protes, tapi lama kelamaan mereka sadar sekarang kelihatan lebih rapi," sambungnya.

Dikatakannya, makam tersebut digunakan untuk tiga dusun di Desa Jatiguwi. Meliputi Dusun Jatimulyo, Dusun Krajan, dan Dusun Mentaraman.

Ikuti berita seputar Malang

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved