Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Tips Website Aman dari Peretasan ala Diskominfo Jatim, Imbas 2 Hacker Website Pemprov Dibekuk Polisi

Kabid Aplikasi dan Informatika Dinas Komunikasi dan Informasi Jatim, A Fadlil Chusni berikan tips aman agar website tak jadi sasaran peretasan.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Sudarma Adi
zoom-inlihat foto Tips Website Aman dari Peretasan ala Diskominfo Jatim, Imbas 2 Hacker Website Pemprov Dibekuk Polisi
TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Kabid Aplikasi dan Informatika Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Jatim, A Fadlil Chusni memberikan tips aman agar website tidak menjadi sasaran peretasan, dalam konferensi pers, di Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Rabu (31/5/2023).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kabid Aplikasi dan Informatika Dinas Komunikasi dan Informasi atau Diskominfo Jatim, A Fadlil Chusni memberikan tips aman agar website tidak menjadi sasaran peretasan, dalam konferensi pers, di Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Rabu (31/5/2023). 

Hal ini menyusul keberhasilan pengungkapan kasus peretasan website OPD Pemprov Jatim, dan kampus negeri, yang berhasil dilakukan Tim Siber Polda Jatim

Pertama, memperbaharui (update) perangkat keamanan website, dengan versi terbaru, secara berkala. 

Cara tersebut, cukup efektif untuk mengatasi celah kebocoran keamanan sistem website yang sangat mungkin terjadi pada semua website. 

Sehingga, bagi Fadlil, semua website milik organisasi atau lembaga manapun sangat mungkin menjadi sasaran peretasan oleh pihak  ataupun kelompok tak bertanggungjawab. 

"Tadi ada pertanyaan Kenapa ITS itu kan kampus canggih. Tapi soal ini bukan persoalan canggihnya. Tapi karena mengelola keamanan dari sisi adalah proses teknologi. Mungkin pada saat ini ada celah atau lubang  sehingga membuat peretas itu bisa masuk," ujarnya. 

Baca juga: Diskominfo Susun Renstra 2024-2026, Tingkatkan Pemanfaatan Teknologi dalam Manajemen Pemerintahan

Kedua. Menjaga keamanan kata sandi (Pasword) milik administrator website. 

Fadlil mengimbau, agar password admin website hanya diketahui oleh petugas atau user yang memang telah ditunjuk sebagai administrator website. 

Sehingga, kerahasiaan password website, dapat tetap terjaga dan aman. Tentunya, tidak dapat diketahui oleh pihak lain yang memiliki niatan jahat. 

"Ini social engineering Jadi mungkin dia pernah memberikan password atau mungkin passwordnya itu tidak diberikan keamanan. Atau mungkin passwordnya itu diletakkan di manapun sehingga dapat diakses," terangnya. 

Baca juga: Tingkatkan Profesionalisme Pers, Diskominfo Magetan Fasilitasi Uji Kompetensi Wartawan

Ketiga. Mewaspadai adanya peretasan saat sedang melakukan pengunggahan (upload) file data. 

Fadlil menerangkan, para user dapat mewaspadai potensi serangan peretasan memanfaatkan celah proses pengunggahan data file. 

"Mungkin pada saat hacker ini masuk memanfaatkan upload file. Upload ini harusnya dibatasi kalau semuanya bisa di upload paling mudah adalah mereka akan memanfaatkan setelah upload file dan situ akhirnya diketikkan adalah backdoor," jelasnya. 

"Sehingga muncul kewaspadaan dan curigai siapa yang melakukan upload tersebut. Apakah itu dari tempat kita atau di tempat servernya," tambahnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved