Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

JATIM TERPOPULER: Mama Muda Bangkalan Dibunuh Selingkuhan - Mahasiswa UM Nyaris Dinodai Pria Asing

4 berita terpopuler Jatim Jumat, 2 Juni 2023: mama muda Bangkalan dibunuh berondong selingkuhannya hingga mahasiswa UM nyaris dinodai pria asing.

Editor: Elma Gloria Stevani
Kompas.com/ Ericssen dan TribunJatim.com/Ahmad Faisol.
4 berita terpopuler Jatim hari ini Jumat, 2 Juni 2023 di TribunJatim.com. 

"Intinya laporan itu sudah ada, kami terima, dan kami masih mendalami dan menyelidiki," kata Bayu pada Kamis (1/6/2023).

Kepolisian juga telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mencari saksi-saksi setelah menerima laporan tersebut.

"Kita mendalami di TKP, dan juga mencari saksi di sekitaran lokasi kejadian," katanya.

Kasus pencabulan lainnya juga terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.

Kasus pencabulan terhadap siswi SMP kembali terjadi di Sidoarjo.

Siswi berusia 15 tahun yang tinggal di Kawasan Kecamatan Waru, Sidoarjo itu dicabuli oleh pria berusia 21 tahun, juga warga Waru, yang merupakan kakak dari teman korban.

Modusnya, pelaku mengajak korban keluar kemudian mencekokinya dengan minuman keras.

Setelah korban mabuk, pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan itu kemudian melancarkan nafsu bejatnya.

Pelajar SMP itu dicabuli di semak-semak dekat tempat pembuangan sampah di kawasan Waru.

Karena dalam kondisi mabuk berat, korban tak kuasa untuk melawan. Apalagi kabur dari perbuatan bejat itu.

“Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke polisi. Dan berdasar laporan itulah petugas melakukan penyelidikan hingga akhirnya menangkap pelakunya,” kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro.

Ceritanya, korban dan pelaku sudah kenal sejak bulan maret lalu. Korban merupakan teman dari adik pelaku, dari sanalah perkenalan itu bermula sampai keduanya akrab.

Hari Minggu sore kemarin, korban ke rumah temannya itu untuk belajar kelompok.

Karena sampai malam tidak pulang dan ponselnya tak bisa dihubungi, orangtua korban pun mencarinya.

Sekira pukul 19.30 WIB, orangtua korban mendatangi rumah teman korban yang juga merupakan tempat tinggal pelaku.

Di sana orangtua korban bertemu dengan pelaku dan menanyakan keberadaan korban.

Disebut bahwa korban berada di sebuah swalayan.

Simak berita selengkapnya

3. Petaka Resep Terang Bulan, Mama Muda Bangkalan Dibunuh Berondong Selingkuhannya, Asusila di Musala

Pemuda berondong bunuh mama muda di Bangkalan, berawal dari resep terang bulan jadi hubungan gelap
Pemuda berondong bunuh mama muda di Bangkalan, berawal dari resep terang bulan jadi hubungan gelap (TribunJatim.com/Ahmad Faisol - Sajian Sedap)

Bermula dari resep terang bulan atau martabak manis, mama muda di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, dibunuh pemuda berondong selingkuhannya.

Korban adalah ibu rumah tangga (IRT) berinisial HH (39), warga Desa Karang Duwek, Kecamatan Arosbaya, Bangkalan.

Ia dibunuh oleh tetangga sekaligus berondong selingkuhannya, SS (25), Senin (29/5/2023), sekitar pukul 01.00 WIB.

HH dibunuh dengan cara sadis, lehernya nyaris putus dan perutnya menderita luka robek.

Baca juga: Suami Kepergok Nikahi Selingkuhannya di Kuburan, Pelakor Malah Lebih Galak ke Istri Sah saat Mediasi

Sebelumnya, ibunda HH, Hanifah (70)  seusai salat subuh bersama anak perempuan HH, AF (16) sempat mencari korban di dalam rumah, namun tidak ditemukan.

Hingga akhirnya tubuh HH ditemukan ibunda, Hanifah (70), dan berinisial AF (16), dalam kondisi tidak bernyawa dengan luka di leher dan perut.

Jasad korban ditemukan di sebuah kebun depan rumahnya pada pukul 04.30 WIB.

Lalu sejumlah personel Satreskrim Polres Bangkalan pimpinan Kanit Pidum Aiptu Sukarno LP menangkap pelaku saat berada di rumahnya, Rabu (31//5/2023) sore.

Sebilah pisau dapur untuk menghabisi nyawa korban disita sebagai barang bukti.

Termasuk sepotong kaos lengan pendek warna hitam yang digunakan tersangka.

Juga sepotong sarung warna coklat tua dengan motif bunga yang digunakan oleh tersangka. 

"Kami menemukan fakta dari penuturan tersangka, ini masuk delik 340 KUHP."

"Atau pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup," ungkap Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya.

Di hadapan penyidik, pelaku SS mengaku sempat berhubungan badan dengan korban di langgar atau musala rumah korban.

SS ternyata juga masih menyempatkan diri ikut tahlilan pada malam pertama dan kedua.

"Keluarga (korban) tahu saya datang tahlilan," ungkap SS menjawab pertanyaan penyidik.

Ia mengaku turut hadir di tengah kerumunan warga saat tubuh korban ditemukan tewas di kebun depan rumahnya.

SS juga sempat menanyakan kepada warga terkait kronologi kematian korban.

Baca juga: Istri Serahkan Diri ke Polisi seusai Bunuh Suami, Pukul Pakai Palu 7 Kali, Nekat daripada Diceraikan

Motif terungkap, ternyata pelaku kesal dan jengah korban selalu berulang meminta pertanggungjawaban atas kehamilannya.

Desakan ini terakhir kali dilontarkan korban beberapa jam sebelum tersangka SS membunuhnya dengan sebilah pisau dapur.

Hal itu seperti diungkapkan Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya.

"Korban hamil di luar nikah dengan tersangka, sejak dua minggu terakhir, korban meminta tersangka untuk bertanggung jawab atas kehamilannya."

"Korban ini masih berstatus menikah dan belum bercerai," ungkap Bangkit.

Satreskrim Polres Bangkalan menangkap pemuda berinisial SS (25), warga Desa Karang Duwek, Kecamatan Arosbaya, Rabu (31//5/2023) sore. Brondong berbadan kurus itu ditangkap atas perkara pembunuhan terhadap ibu rumah tangga berinisial HH (39).
Satreskrim Polres Bangkalan menangkap pemuda berinisial SS (25), warga Desa Karang Duwek, Kecamatan Arosbaya, Rabu (31//5/2023) sore. (TribunJatim.com/Ahmad Faisol)

Ia menjelaskan, sebelum menemui korban, pelaku sudah mempersiapkan pisau dapur yang dibawanya dari rumah.

Keduanya pun bertemu menjelang dini hari di musala rumah korban.

Pisau yang dibawa pelaku diselipkan di pagar di sekitar pekarangan rumah korban.

Maka pada malam kejadian, lanjut Bangkit, tersangka sudah menyiapkan perencanaan untuk melakukan pembunuhan.

Yakni jika pada pertemuan malam itu korban masih menanyakan status hubungan.

"Dan terbukti korban menanyakan lagi dengan nada sedikit marah."

"Sehingga rencana yang ada di dalam hati tersangka diwujudkan dengan pembunuhan," jelas Bangkit.

Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya (tengah) menggali keterangan dari tersangka SS (25), warga Desa Karang Duwek, Kecamatan Arosbaya, Rabu (31/5/2023) malam atas perkara pembunuhan terhadap ibu rumah tangga, HH (39) pada Senin (29/5/2023)
Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya (tengah), menggali keterangan dari tersangka SS (25), warga Desa Karang Duwek, Kecamatan Arosbaya, Rabu (31/5/2023) malam, atas perkara pembunuhan terhadap ibu rumah tangga, HH (39) pada Senin (29/5/2023). (TribunJatim.com/Ahmad Faisol)

Insiden berdarah ini memang berawal dari sebuah hubungan gelap.

Korban yang masih berstatus menikah terjerat asmara terlarang hingga korban hamil.

Benih-benih asmara perlahan mulai hinggap ketika SS masih berjualan terang bulan sekitar tiga tahun lalu.

Simak berita selengkapnya

4. Kisah Pengangon Bebek Naik Haji, Menabung Rp10.000 Tiap Hari Demi Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci

Kesabaran Surip (67) warga Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang usai menabung selama puluhan tahun berbuah manis. Pria yang sehari-hari bekerja angon bebek itu sebentar lagi berangkat menunaikan ibadah haji ke tanah suci.
Kesabaran Surip (67) warga Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang usai menabung selama puluhan tahun berbuah manis. Pria yang sehari-hari bekerja angon bebek itu sebentar lagi berangkat menunaikan ibadah haji ke tanah suci. (tribunjatim.com/Erwin Wicaksono)

Kesabaran Surip (67) warga Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang usai menabung selama puluhan tahun berbuah manis.

Pria yang sehari-hari bekerja angon bebek itu sebentar lagi berangkat menunaikan ibadah haji ke tanah suci. 

Surip berangkat haji bersama istrinya Roidah (64). Keduanya dijadwalkan berangkat pada 10 Juni 2023 dan menjadi bagian dari 800 lebih jemaah haji asal Lumajang yang berangkat ke Arab Saudi.

"Tetap sampai saat ini tidak menyangka bisa berhasil berangkat haji dari hasil menabung selama puluhan tahun. Saya ini sehari-hari cuman angon bebek," ujarnya ketika ditemui di sawah sembari melihat bebek mencari makan, Kamis (1/6/2023).

Surip bercerita sejak puluhan tahun silam ia memang memimpikan dapat pergi haji suatu saat kelak. 

Bermodalkan kesabaran dan hidup hemat, ia menyisihkan uang seadanya untuk ditabung. Pria dengan 5 orang anak ini menabung sedikit demi sedikit, yakni mulai dari Rp 10 ribu per hari.

"Ada saja rejeki untuk menabung buat impian saya naik haji. Saya memang sudah niat untuk bisa berangkat jadi ada saja jalan (untuk meraihnya)," papar pria murah senyum itu.

Baca juga: Sosok Pelukis Difabel Agus Yusuf Endang Kresno, Terlahir Tanpa Tangan, Wujudkan Impian Naik Haji 

Baca juga: Perjuangan Penyandang Tuna Daksa asal Pamekasan yang Menanti 30 Tahun untuk Bisa Berangkat Haji

Pria lanjut usia itu menjelaskan jika ia bersama sang istri akhirnya mendaftar haji pada tahun 2011 dengan uang hasil tabungan. Kala itu, uang pendaftaran pelunasan haji masih Rp 25 juta per orang. 

Selama menabung, ia tidak masalah dengan hidup berhemat. Sejatinya Surip beserta sang istri berangkat pada tahun 2020. Namun karena pandemi melanda, keberangkatannya diundur hingga 2023.

"Saya penghasilan juga tidak menentu, bebek ini saya angon juga untuk dijual telurnya. Sehari ya dapat kira-kira Rp 70 ribu rata-rata segitu. Istri saya ini yang jual telurnya dijadikan telur asin," ungkapnya.

Surip sudah memilihara bebek sejak 50 tahun silam. Pria asli Lumajang ini beternak bebek dengan melepaskannya di sawah. Ia mengenang dahulu bisa memiliki bebek hingga 1.000 ekor.

Kata dia, beternak bebek di sawah lebih mudah. Surip tak perlu memberi makan karena membiarkan bebeknya mencari makan sendiri di sawah.

Baca juga: Tiba di Madinah, Ratusan Jemaah Haji Indonesia Sakit, Mayoritas Derita 3 Penyakit Ini

Terakhir, ia menjual sebagian bebek miliknya untuk menambah uang saku pergi haji. 

"Kini punya sekitar 50 ekor bebek ada yang saya jual. Sebenarnya sama anak-anak sudah dilarang pergi angon bebek suruh istirahat katanya. Namun, saya tidak bisa diam tiap hari masih lihat bebek," ujar pria dengan 6 orang cucu itu.

Kini Surip bersama sang istri sehari-hari berfokus menjalani bimbingan haji yang diseleranggarakan KBIH yang ia ikuti. 

Simak berita selengkapnya

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved