Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

15 Anggota Geng Motor di Bandung Nangis Sujud di Bawah Kaki Ibu, Sangar di Jalan Lembek Depan Ortu

15 anggota geng motor di Bandung nangis sujud di bawah kaki ibu, setelah sangar dan mengerikan di jalan, ketika di hadapkan depan ortu langsung ciut.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunnewsBogor.com
Potret para anggota geng motor yang sujud menangis di kaki ibunya 

TRIBUNJATIM.COM - Aksi menarik dilakukan oleh 15 anggota geng motor di Bandung yang berakhir nangis sujud di bawah kaki para ibunya.

Para anggota geng motor tersebut tampak sangar di jalanan.

Tetapi ketika sudah dihadapkan dengan para ibu, mereka menjadi lembek bahkan ada yang menangis.

Para 15 anggota geng motor di Bandung itu diamankan oleh kepolisian.

Orang tua dari para anak-anak anggota geng motor tersebut tampak dihadirkan dan diminta untuk menemui anak-anak mereka.

Polisi berhasil menangkap belasan geng motor yang meresahkan di wilayah Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Sebanyak 15 geng motor yang ugal-ugalan di jalanan itupun berhasil diamankan oleh Polres Cimahi, pada Jumat (2/6/2023).

Bahkan, setelah ditangkap para anggota geng motor itupun menangis di bawah kaki ibunya.

Momen haru tersebut terjadi di Mapolres Cimahi setelah belasan remaja yang berbeda kelompok itu ditangkap polisi karena ugal-ugalan di Jalan Pesantren, Kota Cimahi dan Jalan Cimareme, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Ada cerita yang menarik dari salah satu anggota yang diamankan kepolisian tersebut.

Baca juga: Gegara Sering Hujat Arie Kriting, Nursyah 7 Bulan Dibenci Suaminya, Suasana Rumah Kacau: Marah

Dari total 15 orang yang bersimpuh sambil menangis di kaki orangtuanya itu,

satu di antaranya yakni RA (17) remaja viral yang mengucapkan kata

"very good, very well sakirana rek ribut tong loba bawel bisi diwelkeun" (kalau mau berkelahi jangan banyak bicara).

Namun, ketika RA dihadapkan dengan ibunya, RA langsung tampak seperti 

Aksi para anggota geng motor bersujud di kaki ibu
Aksi para anggota geng motor bersujud di kaki ibu (TribunJabar.ID)

RA dan ibunya tak kuasa membendung air matanya saat anaknya itu bersimpuh di kaki ibu.

Bahkan sang ibu tak bisa berkata-kata saat ditanya terkait perbuatan anaknya yang melakukan aksi ugal-ugalan hingga viral di sosial media.

Sementara itu Kartika Apriliana (43), orangtua salah seorang remaja mengatakan, mengetahui perbuatan anaknya saat aparat kepolisian datang ke rumahnya, sehingga dia langsung menyerahkan anaknya itu.

"Jujur, saat polisi datang ke rumah, saya enggak sembunyikan anak saya,"

"Saya kooperatif karena biar jadi pelajaran juga buat anak saya," ujarnya saat ditemui di Mapolres Cimahi, Jumat (2/6/2023).

Baca juga: Kemarahan Pria ke Pemandu Karaoke karena Lamarannya Ditolak, Terlanjur Ceraikan Istri, Ending Tragis

Atas adanya kejadian itu, untuk ke depannya Kartika akan lebih memperketat pengawasan terhadap anaknya jika hendak keluar rumah terutama di malam hari agar kejadian yang sama tidak kembali terulang.

"Saya sebetulnya suka miris kalau lihat video anak-anak kebut-kebutan di jalan raya sambil bawa senjata, ternyata ini terjadi sama anak saya. Ke depannya akan memperketat lagi pengawasan buat anak saya," kata Kartika.

Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono mengatakan, setelah diamankan, semua remaja yang merupakan gerombolan motor tersebut dilakukan penanganan sesuai dengan SOP seperti pemeriksaan dan dites urine karena mereka diduga mengkonsumsi obat terlarang dan narkoba.

Baca juga: Mimpi Dijodohkan dengan Orang Tak Disuka Pertanda Buruk? Ini Arti Mimpi Dijodohkan Menurut Psikologi

"Berdasarkan hasil tes urine terhadap 15 orang itu, terdapat 12 orang yang positif mengkonsumsi obat keras terlarang dan tembakau sintetis, kemudian Benzodiazepine (Benzo) dan Eximer," katanya.

Dari total 12 orang yang positif itu, satu di antaranya RA very good very well, sedangkan tiga orang lainnya dipastikan negatif, sehingga langsung dipulangkan ke orangtuanya masing-masing.

"Untuk yang positif kami serahkan ke Satnarkoba dan selanjutnya kita rencanakan untuk direhabilitasi agar anak-anak ini bisa lebih baik lagi dan bisa sembuh dari ketergantungan obat-obatan terlarang itu," ucap Aldi.

Foto hanyalah ilustrasi - Tujuh anggota geng motor di Magetan yang meresahkan warga usai ditangkap polisi, saat berada di Mapolres Magetan.
Foto hanyalah ilustrasi - Tujuh anggota geng motor di Magetan yang meresahkan warga usai ditangkap polisi, saat berada di Mapolres Magetan. (SURYA/DONI PRASETYO)

Aksi geng motor di Sukabumi malah menjadi sorotan karena ternyata seorang anak menjadi korban hingga tewas.

Aksi geng motor kembali memakan korban.

Kali ini, aksi geng motor di Sukabumi, Jawa Barat menewaskan bocah SD.

Mereka membacok hingga menewaskan seorang bocah SD yang baru pulang sekolah.

Korban pembacokan hingga tewas ini adalah R.

Dikutip TribunJatim.com dari TribunJabar, R meninggal dunia diduga dibacok gerombolan bermotor saat perjalanan pulang sekolah di jalan raya KH Anwari, tepatnya di depan Taman Bunga (Tenjoresmi), Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sekitar pukul 11.00 WIB, Sabtu (4/3/2023).

Seorang warga yang melihat peristiwa itu, Aji (40) mengatakan, pelajar SDN Sirnagalih itu tengah berjalan kaki untuk pulang ke arah Gunung Butak, Citepus PAM.

"Si korban yang meninggal itu iya setiap hari jalan (sini), pulang sekolah selalu dia lewat sini. Stop ojeknya gak tahu, tapi setahu saya kadang-kadang dia ada yang bantu, yang jemput dianya," kata pedagang somay di sekitar TKP itu.

Baca juga: Bentrok Berdarah Antar Geng Motor Pecah di Surabaya Jelang Subuh, Pemuda NTT Tewas, Lainnya Kritis

Ia mengatakan, dari arah Citepus datang gerombolan bermotor membawa bendera ukuran besar berwarna merah, putih, biru.

Gerombolan pelajar itu diduga membacok korban dengan senjata tajam.

"Dari arah bawah ke atas mau arah pulang. Sebaliknya ada rombongan bawa bendera, soal seragamnya saya gak tahu. Cuma sepengetahuan saya (gerombolan) bajunya itu preman biasa-biasa aja, baju biasa, cuma dalemannya gak tahu soalnya kaya double pakaiannya, ada yang pake switer," kata Aji.

"Mereka bawa bendera merah putih biru kaya Belanda, besarnya 2 meter x 2 meter kayanya, besar sekali soalnya tinggi sih," jelasnya.

Baca juga: Ucapan Terakhir Pemuda Cimahi sebelum Tewas Dibacok Geng Motor, Firasat Nenek Pilu: Memang Ditunggu

Dikonfirmasi terpisah, Kasatreskrim Polres Sukabumi, AKP Dian Purnomo, membenarkan korban merupakan pelajar SD. Saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Anak SD, sudah melakukan penyelidikan, kita masih melakukan penyelidikan, kita sedang proses laporan dari pihak keluarga, kita sudah jalan duluan," jelasnya.

Ia mengatakan, jasad korban saat ini masih di RSUD Palabuhanratu.

"Jasad korban masih di rumah sakit Palabuhanratu," kata Dian.

Baca juga: Kemarahan Pria ke Pemandu Karaoke karena Lamarannya Ditolak, Terlanjur Ceraikan Istri, Ending Tragis

Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede, mengatakan, peristiwa terjadi sekitar pukul 11.30 WIB, Sabtu (4/3/2023).

"Korban pulang sekolah bersama teman-temannya dengan berjalan kaki, tiba-tiba di pinggir jalan tepatnya di depan SMP 3 Palabuhanratu, korban tanpa sebab langsung dibacok ke arah leher korban menggunakan senjata tajam oleh pelaku yang sebelumnya tidak dikenal," kata Maruly dalam keterangan diterima Tribunjabar.id, malam ini.

Maruly menjelaskan, korban mengalami luka di leher hingga mengalami pendarahan cukup parah.

Menurutnya, berdasarkan informasi saksi di TKP, para pelaku melarikan diri ke arah Citepus.

"Korban sempat ditolong oleh warga sekitar untuk dibawa ke rumah sakit dilakukan pertolongan, namun setelah dibawa, dalam perjalanan dan sampai di rumah sakit korban diketahui meninggal dunia," jelasnya.

Saat ini, kata Maruly, pihaknya masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan melakukan pengejaran terhadap pelaku.

"Masih pencarian terhadap terduga pelaku yang kabur," ucapnya.

Sebelumnya, seorang anggota geng motor berinisial AAS (17) yang sempat menjadi buronan setelah membacok remaja bernama Muhammad Rizki Najmudin (20) hingga tewas akhirnya menyerahkan diri ke polisi.

Dia merupakan pelaku utama yang membacok remaja itu di sekitar Gang H Arsad, RT 1/19, Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi pada 5 Februari 2023 lalu saat korban bersama satu temannya baru turun dari angkot.

Aksi brutal tersebut dilakukan oleh AAS bersama lima rekannya yakni MFPU (19), NBR (19), MA (19), RFF (18), dan KAH (17) yang sudah diringkus polisi, bahkan satu orang di antaranya ditembak karena mencoba melarikan diri.

"Untuk tersangka AAS, pelaku utama dalam kasus penganiyaan remaja sudah kami tahan, dia diserahkan orangtuanya ke Mapolres Cimahi," ujar Kasatreskrim Polres Cimahi, AKP Luthfi Olot Gigantara saat dihubungi, Selasa (21/2/2023).

Ia mengatakan, AAS ini diserahkan pada 19 Februari 2023 lalu, tepatnya setelah kabur dan bersembunyi di beberapa tempat yang tak jauh dari tempat tinggalnya yakni di daerah Dago, Kota Bandung.

Baca juga: Tragedi Sahur, Pemain Hadrah di Gresik Dikeroyok Geng Motor, CCTV Jadi Petunjuk, Ungkap Penyebab?

Alasan AAS bersembunyi hingga menjadi buronan polisi itu, kata Luthfi, karena setelah melakukan aksi penganiayaan tersebut dia kaget mendengar korbannya sampai meninggal dunia

Jadi selama menjadi DPO bersembunyi di hutan-hutan dekat rumahnya.

Kadang dia pulang malam harinya kadang enggak pulang juga, lalu pindah-pindah ke rumah keluarganya yang lain," katanya.

Luthfi mengatakan, memang ada peran orangtuanya saat AAS bersembunyi dari kejaran polisi karena saat pihaknya mengejar ke rumahnya, orangtua tersangka selalu bilang tidak mengetahui keberadaan anaknya.

"Akhirnya, paman dia membujuk orangtua AAS supaya anaknya diserahkan biar tidak kenapa-kenapa," ucap Lutfhi.

Baca juga: Miris, Pemuda Mantan Guru Ngaji Bacok Polisi, Gabung Geng Motor Jadi Sering Mabuk dan Brutal

Alasan lain dari orangtua tersangka menyerahkan AAS itu, kata dia, karena ramainya pemberitaan soal ancaman polisi yang akan memberikan tindakan tegas dan terukur terhadap anggota geng motor terlibat aksi kriminal.

"Setelah orangtua tersangka melihat ada anggota geng motor yang ditembak, mereka ini khawatir anaknya akan diberikan tindakan tegas dan terukur juga," katanya.

Setelah itu, kata dia, orangtua dari tersangka merasa khawatir bahwa anaknya akan diberikan tindakan tegas hingga akhirnya AAS diserahkan ke anggota Satreskrim Polres Cimahi dengan diantar oleh paman dan ketua RW setempat.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved