Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Penangkapan Terduga Teroris di Surabaya

Sosok Terduga Teroris di Surabaya yang Ditangkap Densus 88, Ternyata Bukan Kasus Pertama

Sosok terduga teroris di Surabaya yang ditangkap Densus 88 di Pabean Cantian, ternyata bukan kasus pertama kali. Terungkap pekerjaannya.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Densus 88 Mabes Polri dikabarkan menangkap seorang terduga teroris berinisial ABU (52) yang bermukim di Jalan Kalimas Madya III Nyamplungan, Pabean Cantian, Surabaya, pada Jumat (2/6/2023).  

Namun, disinggung mengenai langkah hukum yang dilakukan oleh pihak keluarga atas kasus hukum yang menimpa ABU, dirinya memilih pasrah dan berserah diri kepada Tuhan. 

"Gak ada," jelasnya. 

Kasus hukum atas dugaan tindak pidana terorisme kali ini, menurut S merupakan kasus kedua yang menyeret adiknya, ABU. 

Sekitar 17 tahun lalu, tepatnya tahun 2006 silam, adiknya pernah ditangkap atas dugaan keterlibatan aksi terorisme. 

"Dibilang bebas, dimasukno (dimasukkan) di Malang. Enggak tahu menjalani apa. Tapi sudah bebas masih diawasi. Dibilang kasus sama," terangnya. 

S mengaku tidak mengetahui pasti aktivitas apa yang dilakukan sang adik hingga akhirnya terseret kasus hukum dugaan tindak pidana terorisme sebanyak dua kali. 

Baca juga: Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Sumenep Madura, Satu di Antaranya Dikabarkan Kepala SD Negeri

Setahu dia, adiknya memiliki aktivitas berkumpul dan mengaji secara berkala, bertempat di sebuah masjid yang berada dalam kawasan Sidotopo, Kenjeran, Surabaya

Terkadang aktivitas berkumpul dan mengajinya itu berlangsung di luar Kota Surabaya.

S juga tidak tahu, kemana saja tujuan dan lokasi pengajian yang dilakukan sang adik dan kawan-kawannya. 

"Dia memang ngaji. Kadang di Sidotopo (masjid). Kadang-kadang di luar kota. Tapi enggak ngerti. Luar kotanya kita enggak pernah tanya. Enggak tahu," katanya. 

Mengenai pekerjaan dan penghasilan sang adik hingga bisa menghidupi istri dan kelima anaknya, S mengatakan, adiknya diketahui meracik teh herbal yang dijual di beberapa toko yang bersedia menjual produk buatannya.

Kemudian, ada juga produk obat-obatan herbal berbahan minyak zaitun. 

Baca juga: Pemuda Terduga Simpatisan ISIS di Malang Ditangkap Densus 88, Pengelola Rumah Kos Pilih Irit Bicara

Bahkan, kepiawaian meracik obat-obatan herbal itu, membuat sang adik sempat membuat produk cuka berbahan buah yang berkhasiat meningkatkan imunitas tubuh selama pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu. 

Produk herbal cuka buah buatan adiknya itu, ungkap S, dibagi-bagikan gratis pada para tetangga yang sakit ataupun kondisi imunitasnya menurun, pada saat pandemi Covid-19.

"Bikin teh herbal, dikirim. Sama ngajar. Iya teh herbal. Kadang kapsul. Minyak zaitun dicampur apa gitu. Sama jualan cuka. Kalau cuka buah itu, cuma-cuma. Waktu Covid dikasih ke orang cuma-cuma. Iya, kalau ada yang sakit, sembuh," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved