Pembunuhan Bocah di Jember
BREAKING NEWS: Bocah 6 Tahun di Jember Tewas Digorok Ibu Kandungnya, Kamar Tidur Jadi Saksi Bisu
N bocah yang tinggal di Desa Harjomulyo Kecamatan Silo Jember, tewas secara tragis.
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - N bocah yang tinggal di Desa Harjomulyo Kecamatan Silo Jember, tewas secara tragis.
Bocah tewas dibunuh oleh Maimunah ibu kandungnya sendiri, Jumat (9/6/2023) dini hari .
Bocah 6 tahun digorok pakai pisau dapur oleh pelaku.
Saat berada di dalam kamar rumahnya yang berada di Dusun Sumber Panas Timur Desa Harjomulyo Silo Jember.
Feri, tetangga korban mengaku berdasarkan cerita bapak korban.
Baca juga: Pemkab Jember Siagakan Belasan Nakes untuk Dampingi 2.282 Calon Jamaah Haji 2023
Bocah tersebut masih tidur bersamanya saat masih petang di kamar depan.
"Cuma pada jam 10 malam, korban dipindah oleh ibunya di kamar belakang. Nah pada jam 2 malam itu, pak Holip mendengar suara dengkuran keras dari kamar belakang," paparnya.
Mendengar kamar belakang berisik, katanya, suami pelaku ini mendatangi ruang tersebut. Tapi ternyata dikunci oleh istrinya itu.
"Khawatir terjadi sesuatu, pintu didobrak dan melihat anaknya sudah meninggal," kata Feri.
Selain itu, kata Feri, bapaknya korban juga melihat istrinya mencoba bunuh diri.
Bahkan sudah mengalungkan pisau dapur, bekas digunakan untuk menggorok putrinya.
"Saat itu pak Holip melihat istrinya berusaha bunuh diri menggunakan pisau dapur yang dibuat menggorok anaknya, tapi berhasil dicegah, dan hanya mengalami luka-luka, kemudiaan dilarikan ke rumah sakit Kalisat," jelas Feri.
Baca juga: Calon Jemaah Haji Jember 2023 Didominasi Lulusan SD, Kemenag: Perlu Sabar saat Pendampingan
Feri, pelaku memang mengalami gangguan jiwa. katanya, penyakit kejiwaan pelaku ini kadang sering kambuh.
"Sore kemarin masih baik baik saja dan tidak ada gejala ibunya kambuh 'penyakitnya'" ujar Feri.
Sementara Kapolsek Sempolan Silo AKP. M. Na'i, membenarkan hal tersebut.
Kini jasad korban masih dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soebandi Jember.
"Untuk dilakukan Autopisi dan pemeriksaan dari tim medis di sana," katanya.
Informasi yang dihimpun, setelah dilarikan ke Rumah Sakit Kalisat. Pelaku dirujuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soebandi.
Sebelumnya, kasus pembunuhan anak oleh orang tuanya sendiri juga terjadi di Gresik.
AK alias Z, bocah berusia 9 tahun meninggal dunia usai ditusuk pisau oleh ayahnya.
Korban yang masih duduk di bangku kelas 2 SD itu meninggal dunia pada Sabtu (29/4/2023) pagi.
Pelakunya bernama Muhammad Qo'ad Af'aul Kirom yang masih berusia 29 tahun.
Dia bekerja di sebuah tempat konveksi.
Keduanya merupakan warga Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Surabaya, yang ngontrak di Dusun Plampang, Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti, Gresik.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban tewas pada Sabtu (29/4/2023) sekitar pukul 04.30 WIB.
Saat kejadian, korban sedang tertidur di dalam kamar rumah kontrakan yang berada di Dusun Plampang, Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti.
Ibu korban tidak ada di rumah.
Diketahui, kedua orang tua korban sudah pisah ranjang.
"Korban meninggal dengan cara ditusuk dengan pisau di bagian punggung," kata Kasi Humas Polres Gresik, Iptu Mustofa.
Terkait kasus pembunuhan yang dilakukan Muhammad Qo'dad Af'alul Kirom alias Afan (29) pada anaknya sendiri, polisi mengungkap bahwa tersangka melakukan sejumlah persiapan sebelumnya.
AK alias Z (9) meninggal dunia usai ditusuk pisau oleh ayahnya sendiri saat berada di dalam kamar di rumah kontrakannya di Dusun Plampang, Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti, Gresik, Sabtu (29/4/2023) pagi.
Usai azan subuh berkumandang, tersangka Afan menghabisi nyawa putrinya dengan 24 tusukan.
Beberapa di antara tusukan itu tembus sampai ke jantung.
Saat kejadian, sang ibu berinisial D tidak ada di rumah.
Beberapa hari sebelum kejadian, istri tersangka pergi meninggalkan rumah tanpa pamit. Setelah bertengkar hebat dengan tersangka.
Wakapolres Gresik, Kompol Erika Purwana Putra mengatakan, indikasi pembunuhan berencana tidak hanya dari cara tersangka Afan mencari cara membunuh anak di internet (browsing) melalui handphone, namun juga pisau dapur yang sudah disiapkan.
"Pisau dapur sudah diasah oleh tersangka untuk membunuh anaknya sendiri," ujarnya, Rabu (3/5/2023).
Pihaknya juga menemukan selembar kertas di lokasi kejadian.
Ada gambar dan tulisan tangan menggunakan pensil bertuliskan selamat tinggal Airin dan selamat datang pelangi.
Kertas tersebut ditemukan di dalam kamar Z.
Saat ini polisi telah mengirim surat pemanggilan kepada ibu korban berinisial D.
"Sudah kami kirim surat pemanggilan," kata dia.
Tersangka Afan mengaku tak menyesal telah menghabisi nyawa putri kandungnya.
Tidak ada raut penyesalan di wajah pria yang sehari-harinya bekerja di tempat konveksi itu.
Bahkan dia memiliki keyakinan bahwa anaknya yang masih kecil itu akan masuk surga.
Kini tersangka harus menjalani hukuman atas perbuatannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.