Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terkini

Murkanya Presiden Jokowi Tahu Anggaran Stunting Banyak Dipotong untuk Rapat, Sisa Rp 2 M

Presiden Jokowi murka terkait penggunaan anggaran stunting. Menurutnya anggaran stunting banyak dipotong untuk hal lainnya.

Editor: Januar
presidenri.go.id
Presiden Jokowi soroti anggaran stunting 

“Langsung ajalah. Itu untuk modal kerja, untuk beli mesin produksi, untuk marketing, ya kalau pengembangan UMKM kan mestinya itu, untuk pameran, jelas,” katanya.

Selain itu, Jokowi mengungkap, ada pula suatu daerah yang mengalokasikan Rp 1 miliar untuk membangun dan merehabilitasi balai.

Mestinya, kata dia, sebagian besar dana tersebut digunakan untuk rehabilitasi.

Namun, fakranya, sebanyak Ro 734 juta atau 80 persen justru dipakai untuk honor pegawai, rapat, dan perjalanan dinas. “Ini sudah enggak bisa lagi, Bapak Ibu sekalian,” kata kepala negara.

Untuk mengatasi persoalan ini, Jokowi menyebut, dibutuhkan peran Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

BPKP diminta serius mengawasi penganggaran dan penggunaan APBN serta APBD di lingkungan pemerintah pusat maupun daerah. Presiden berpesan agar pengawasan difokuskan pada orientasi hasil.

Dia ingin, alokasi APBN dan APBD lebih tepat guna ke masyarakat, bukan malah fokus ke rapat atau perjalanan dinas.

“Jika tidak diawasi, hati hati, jika tidak cek langsung, jika tidak dilihat dipelototi satu-satu, hati-hati kita lemah di situ. Dipelototi kita turun ke bawah, itu saja masih ada yang bablas, apalagi tidak?” tutur mantan Wali Kota Solo itu.

Sementara itu, angka prevalensi anak stunting di Kabupaten Trenggalek sukses ditekan. 

Sesuai dengan bulan timbang per Februari 2023, angka anak stunting berada di angka 6,7 persen dari total 42 ribu anak di Bumi Menak Sopal.

Padahal di tahun 2022 kemarin angka anak stunting di Trenggalek mencapai 7,9 persen, bahkan pada tahun 2018 lalu mencapai 14 persen.

Angka prevalensi stunting di Trenggalek dihitung setiap 6 bulan sekali pada bulan timbang yang dilaksanakan pada bulan Februari dan Agustus.

"Kalau trennya angka riil kita setiap 6 bulan ada 400 hingga 500 anak sembuh dari stunting," kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, Sunarto, Jumat (2/6/2023).

Atau dengan kata lain, 800 hingga 1.000 anak di Trenggalek sembuh dari stunting dalam kurun waktu 12 bulan atau satu tahun.

Kendati demikian, Pemkab Trenggalek tetap berupaya menekan angka anak stunting semaksimal mungkin.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved