Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terkini

Alasan Kaesang Jadi Ketum PSI, Jokowi: Tak Ada Kepemilikan Elite dan Keluarga, Singgung Partai Besar

Kaesang Pangarep kembali terpilih sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia. Benarkah ada kepemilikan elite dan keluarga?

|
Tribunnews.com/Taufik Ismail - Instagram.com
KAESANG JADI KETUM PSI - Alasan Kaesang jadi Ketum PSI diungkap Jokowi. Jokowi menjelaskan alasannya jika PSI akan menjadi partai yang besar dan kuat di masa mendatang. 

TRIBUNJATIM.COM - Jokowi memberikan tanggapan terkait Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum PSI.

Mantan Presiden RI tersebut menyebut tak ada kepemilikan elite dan keluarga.

Kaesang Pangarep kembali terpilih sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Putra bungsu mantan Presiden RI, Joko Widodo itu telah mengalahkan dua pesaingnya, Ronald Aristone Sinaga dan Agus Mulyono Herlambang untuk memimpin PSI periode 2025-2030.

Sementara itu dalam sambutannya, Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) memprediksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan menjadi partai kuat dan besar di masa mendatang.

Tetapi Jokowi mengatakan, hal itu belum akan terjadi pada tahun 2029. Dia memprediksi, PSI akan besar pada 2034. 

Jokowi menyampaikan hal itu saat berpidato dalam Kongres PSI di Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu (19/7/2025).

“Saya masuk (ke lokasi) tadi memberikan feeling kepada saya bahwa auranya PSI ini akan menjadi partai kuat dan partai besar. Tapi, jangan tergesa-gesa. Ada step-stepnya. Belum di 2029,” kata Jokowi, seperti dikutip dari Breaking News Kompas TV.

Berdasarkan feeling atau perasaannya, kata Jokowi, PSI akan mulai menjadi partai besar dan kuat pada tahun 2034 mendatang. Itu pun dengan catatan seluruh mesin partai bekerja keras.

“Feeling saya akan mulai di 2034, dengan catatan semuanya mesinnya bekerja keras,” ujar Jokowi.

Baca juga: Sah, Kaesang Pangerep Jadi Ketum Terpilih PSI, Singkirkan 2 Kader Lain

Tidak ada kepemilikan keluarga

Jokowi kemudian menjelaskan alasannya jika PSI akan menjadi partai yang besar dan kuat di masa mendatang.

Pertama, kata dia, PSI sudah memilih sebagai sebuah partai super terbuka (Tbk), yang artinya ‘saham’ partai ini dimiliki oleh seluruh pengurus dan kader.

“Tidak ada kepemilikan elite, tidak ada kepemilikan keluarga apalagi. Semua memiliki saham yang sama,” ucapnya.

Oleh sebab itu, kata dia, seharusnya seluruh anggota dan kader bersama-sama turut membesarkan partai, karena memiliki rasa yang sama terhadap kepemilikan partai.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved