Berita Malang
Berjuang agar Anaknya Masuk SMPN, Wali Murid Geruduk Kantor Dikbud Kota Malang: Gak Ada yang Lolos
Sejumlah walimurid kembali mendatangi kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Malang di JL Veteran, Jumat (23/6/2023).
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sylvianita Widyawati
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sejumlah wali murid kembali mendatangi kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Malang di JL Veteran, Jumat (23/6/2023).
Tujuannya adalah agar anak mereka bisa dimasukkan di SMPN terdekat dengan rumah mereka yang berada di Kecamatan Blimbing. Dari keterangan yang diperoleh Tribun Jatim Network anak mereka adalah lulusan SDN Mojolangu 3.
Dimana di jalur terakhir yaitu zonasi dalam PPDB, anak mereka tidak lolos masuk ke SMPN tujuan.
Dalam aksinya, mereka membawa sejumlah tulisan. Karena tak segera ditemui oleh pejabat Dikbud, sempat dibunyikan alarm di pengeras suara sebagai warning.
Akhirnya perwakilan orangtua bertemu dengan Dodik Teguh Pribadi, Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar Dikbud di ruang sekdin.
"Intinya di pertemuan tadi, masih melihat kondisi sampai Senin (26/6/2023) apakah ada sisa pagu kosong di wilayah SMPN di Kecamatan Blimbing. Tapi dari dinas tidak memberikan jaminan. Kalau tidak ada ya akan dilempar agak jauh SMPN-nya," jelas M Sholeh pada wartawan usai pertemuan.
Baca juga: BREAKING NEWS - Tagih Uang Rp2,3 Miliar, Guru SD di Surabaya Geruduk Rumah Kepala Sekolah
Baca juga: Hari Pertama PPDB SMP Surabaya Jalur Zonasi, Kantor Dispendik Didatangi Wali Murid yang Bingung
Menurutnya berkas dari walimurid sudah dikumpulkan lama. Tapi waktu itu kurang ada respons dari dinas. "Kalau kita direspons dulu, kita gak akan aksi. Demo ini kan biar kita diperhatikan," jawabnya.
Perwakilan orangtua dari SDN Mojolangu 3 itu bersama komite sekolah. Yusuf, salah satu perwakilan komite sekolah menyatakan ada 11 dan lulusan SDN itu gagal di zonasi di SMPN terdekat.
Menurutnya, di wilayahnya sulit lulusan masuk SMPN. Sebab jaraknya dikisaran 1 km dari rumah-sekolah negeri tujuan.
Ia juga sudah melakukan pantauan di info PPDB bahwa ada pagu yang belum terisi penuh terutama di jalur kepindahan orangtua.
"Saya memantau ke beberapa SMPN terutama di Kecamatan Blimbing. Mungkin ada lebih dari 50 an kursi kosong," jelasnya.
Maka ia mempertanyakan mengapa 10 an anak tidak bisa diakomodir di SMPN. Sedang Ali, tukang tambal ban juga mengeluh jika anaknya tidak lolos di seluruh jalur PPDB.
"Anak saya ikut afirmasi, prestasi nilai dan zonasi. Tapi gak ada yang lolos," jawabnya.
Ia berat jika dirahkan ke SMP swasta karena memiliki empat anak. "Semoga dapat SMPN yang dekat rumah. Kalau jauh, saya juga bisa mengongkosi," jawabnya.
berita Malang
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Dikbud Kota Malang
Kantor Dikbud Kota Malang digeruduk walimurid
JPU Tolak Eksepsi Selebgram Isa Zega Terkait Kasus Pencemaran Nama Baik |
![]() |
---|
Ditinggal Bikin Pentol, Pedagang Bakso di Malang Syok Burung Murai Harga Jutaan Raib Digondol Maling |
![]() |
---|
Amankan Perayaan Imlek di Kelenteng Eng An Kiong, Polresta Malang Kota Terjunkan Puluhan Personel |
![]() |
---|
Nostalgia Nikmati Jajanan Sekolah di Festival Najaj Halokes Kampung Sekabrom Kayutangan Malang |
![]() |
---|
Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek 2025, Ribuan Tiket Kereta di Stasiun Malang Ludes Terjual |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.