Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tuban

Geger Pekerja Hotel di Tuban Ditemukan Tewas di Lobi, Terlentang di Meja, Ada Obat Sakit Kepala

Pegawai dan pengunjung Hotel Slamet di Jalan Panglima Sudirman, digegerkan dengan adanya seorang pekerja yang ditemukan meninggal dunia.

|
Penulis: M Sudarsono | Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Petugas polisi Tuban saat mengevakuasi jenazah pekerja Hotel Slamet yang meninggal dunia, Senin (26/6/2023) malam. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Sudarsono

TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Pegawai dan pengunjung Hotel Slamet di Jalan Panglima Sudirman, digegerkan dengan adanya seorang pekerja hotel ditemukan meninggal dunia, Senin (26/6/2023) malam.

Korban bernama Budi Santoso (51), warga Kelurahan Kingking, Kecamatan Tuban, yang diduga pekerja hotel tewas overdosis setelah minum obat sakit kepala dua bungkus bersamaan.

Kapolsek Tuban, AKP Budi Gunawan, mengatakan korban tidak bernyawa pertama kali diketahui saksi Alim yang tak lain adalah sesama pegawai hotel.

Saksi yang akan masuk jaga malam mengetahui korban dalam posisi terlentang di bangku, yang ada di bagian belakang lobi dari hotel tua tersebut.

"Saat siang korban mengeluh tidak enak badan dan meminta dikerok, selanjutnya korban beristirahat di ruang Musala Hotel. Kemudian pukul 18.00 WIB, saksi melihat korban dalam keadaan terlentang di atas meja dan setelah ditanya ternyata korban sudah tidak menjawab," ujarnya kepada wartawan, Selasa (27/6/2023).

Baca juga: Kisah Kampung Penghasil Tusuk Sate Tuban, Garap dari Irisan Bambu, Produksi Ribuan Tusuk Per Hari

 

Perwira pertama itu menjelaskan, begitu mendapat laporan dari pihak hotel, polisi langsung mendatangi lokasi kejadian.

Dari identifikasi oleh tim Inafis, tidak ditemukan tanda kekerasan fisik dan diduga korban meninggal dunia karena sakit.

Jenazah selanjutnya dibawa ke RSUD Dr. Koesma Tuban untuk dilakukan Visum luar.

"Jenazah sudah diserahkan ke pihak keluarga dan tidak berkenan divisum," pungkasnya.

Baca juga: Antusias Meriahkan Puncak Haul Bung Karno, Ratusan Kader Banteng Tuban Siap Merahkan GBK

Di sekitar lokasi korban meninggal dunia, petugas menemukan dua bungkus puyer obat sakit kepala.

Obat puyer tersebut merupakan obat sakit kepala yang biasa dikonsumsi oleh korban saat mengalami sakit  .

Nyawa Pria Surabaya Melayang Usai Tenggak Obat Kuat

Sementara itu, M (53) pria warga Kecamatan Sukomanunggal Surabaya tampak sehat bugar ketika datang di salah satu hotel di kawasan Rungkut Madya Surabaya pada Sabtu (15/4/2023) sekitar pukul 20.00 WIB.

Dia menuju resepsionis lalu menyewa kamar bersama AA, teman perempuannya asal Kediri berusia 29 tahun.

Dua orang itu lalu menuju kamarnya.

Empat jam kemudian, karyawan hotel dibuat panik.

AA turun ke lobi hotel dan mengatakan pada petugas resepsionis jika M dalam keadaan tak bergerak.

Setelah dicek, ternyata denyut nadi M sudah hilang.

M dinyatakan meninggal.

Karyawan hotel langsung melapor ke petugas Polsek Rungkut.

Hasil pemeriksaan diduga kuat korban meninggal setelah minum obat kuat.

"Korban setelah minum obat kuat tak lama minum kopi. Lalu makan nasi bebek, tidak lama tiba-tiba M pingsan hingga gagal napas," kata Kapolsek Rungkut, Kompol M Fakih, Minggu (16/4/2023).

Jasad M kemudian dievakuasi ke Kamar Mayat RSUD dr Soetomo Surabaya.

Hasil autopsi luar tidak ditemukan tanda atau bekas penganiayaan pada tubuh korban. Ini memperkuat dugaan korban tewas akibat efek samping obat kuat.

Menjelang subuh, keluarga korban datang di tempat kamar mayat.

Keluarga menerima kematian korban. Kemudian jasad korban langsung dibawa pihak keluarga ke rumah duka di Sukomanunggal dengan mobil ambulans.

Sebelumnya, seorang pria yang berprofesi sebagai aparatur sipil negara (ASN) asal Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, tewas di Hotel Hayam Wuruk, Jalan Sukarno Hatta, Kelurahan Ngantru, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Selasa (24/1/2023).

Diketahui di kamar hotel tersebut, S (50) hanya berdua dengan rekan perempuannya, yaitu MSR (39) yang juga seorang ASN dari Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung.

Saat proses evakuasi jasad dari lantai dua, keadaan hotel tersebut sedang ramai.

Karena di saat bersamaan, ada pelantikan Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kabupaten Trenggalek untuk Pemilu 2024.

Selain ratusan anggota PPS, seluruh kepala desa di Trenggalek juga sedang berkumpul di hotel tersebut.

Baca juga: Bu Guru Diam-diam Temui 3 Ayah Siswa di Hotel, Esoknya Dikejutkan Ibu-ibu di Sekolah, ‘Tak Bermoral’

Kapolres Trenggalek, AKBP Alith Alarino mengatakan, pihak kepolisian telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian perkara (TKP).

Termasuk pakaian dari korban dan rekan perempuannya.

"Untuk obat kuat tidak ditemukan di TKP," kata AKBP Alith Alarino, Selasa (24/1/2023).

Polisi sendiri begitu menerima laporan adanya kejadian tersebut, langsung meluncur ke hotel.

Sesampainya di lokasi, korban sudah tidak sadarkan diri.

Petugas medis dan ambulans pun didatangkan untuk memeriksa kondisi korban.

"Sempat diberi napas buatan namun tidak tertolong," lanjutnya.

Jasad korban kemudian dievakuasi ke Kamar Jenazah RSUD dr Soedomo Trenggalek untuk dilakukan visum ataupun autopsi.

Kasus kematian terkait obat kuat sebelumnya juga pernah terjadi di Pasuruan, Jawa Timur.

Niatan Dj (81) untuk indehoi dengan teman wanitanya di sebuah vila di Tretes, Kelurahan Prigen, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, berujung petaka.

Kakek yang diketahui berasal dari Sidoarjo itu ditemukan meregang nyawa.

Ia tergeletak di atas kasur kamar vila.


Dugaan kuat, sang kakek terlalu banyak mengonsumsi obat kuat sehingga overdosis.

Dugaan itu muncul setelah polisi bersama tim medis turun ke vila atas laporan masyarakat.

Di lokasi kejadian, tim menemukan dua bungkus obat yang diduga obat kuat. Semuanya sudah kosong.

Kapolsek Prigen, AKP Sugiyanto mengatakan, dari data yang didapatkan di lapangan, korban datang ke vila dengan teman wanitanya dalam keadaan sehat bugar. Tidak ada tanda-tanda sakit.

Setelah itu, korban dan teman wanitanya masuk ke dalam vila.

Dua jam berselang, teman wanitanya berteriak minta tolong dan membuat masyarakat sekitar vila geger.

“Kami menduga, meninggalnya korban karena minum obat kuat. Yang bersangkutan diduga kuat minum dua pil obat kuat sekaligus, sehingga overdosis," katanya saat dihubungi, Selasa (13/9/2022).

Sebelum meninggal, korban sempat mengeluh setelah minum obat kuat itu.

Menurut Kapolsek, korban mengeluh ke teman wanitanya jika dadanya nyeri dan sesak, dan badannya panas.

"Korban sempat meminta diantar pulang, tapi tak lama kejang dan akhirnya meninggal. Korban meninggal di atas ranjang. Tidak ditemukan tanda atau bekas penganiayaan di tubuh korban," paparnya.

Kapolsek menduga, korban meninggal akibat efek obat kuat.

Disampaikannya, keluarga korban dari Magersari, Sidoarjo, menolak untuk autopsi sehingga korban langsung dibawa pulang ke Sidoarjo.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved