Tangis Pilu Ibu Kehilangan 2 Anak Balitanya yang Tenggelam di Sungai Brantas: Dibawa Buaya Putih

Sekitar pukul 16.20 WIB, LF ditemukan tewas mengambang di jarak 100 meter dari lokasi dua korban bermain.

Lokasi penemuannya mendekati pintu air sungai di Gunungsari.

Baca juga: Ibu Dua Balita yang Tenggelam di Sungai Surabaya Sebut Soal Buaya Putih, Ini Tanggapan Psikolog

Saat membopong jasad anaknya, L, menuju pemakaman terakhirnya di Makam Bogangin, Surabaya, Sutrisno tampak pilu. 

Penjual jamu tersebut tak menyangka, balitanya yang berusia satu setengah tahun, pergi lebih dahulu daripada dirinya. 

Nestapa yang dirasakan Sutrisno seolah tak berujung. 

Bapak usia 50 tahun ini masih menunggu kepastian keberadaan S, balitanya usia tiga tahun yang juga ikut terseret derasnya air Sungai Brantas. 

"Selama 20 tahun hidup berdekatan di Sungai Brantas, baru kali ini saya merasakan duka yang begitu menyayat," ucap Sutrisno dengan suara lirih. 

Rumah keluarga Sutrisno hanya berjarak 50 meter dari Sungai Brantas. 

Kalau mencari rumah mereka sangat mudah.

Ada rumah yang dindingnya tanpa diplester di Gang Kedurus Pasar Lama, itulah tempat tinggal mereka. 

Di awal-awal ada wabah Corona, istri Sutrisno mengalami hamil kesundulan.

Setelah melahirkan S, jarak sembilan bulan hamil lagi lalu melahirkan L.

Hal itu membuat pasangan suami istri ini mempunyai anak lima.

Anak pertamanya yang berusia 20, sekarang bekerja serabutan di catering dekat rumah.

Sedangkan anak kedua baru lulus SMA dan anak ketiga baru menginjak SMP kelas II, dua anak lain yaitu S dan L.