Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ibadah Haji 2023

Jemaah Haji Indonesia Mulai Lempar Jumrah, Menag Minta Lansia Dibadalkan untuk Minimalisir Kelelahan

Jemaah haji Indonesia mulai melempar jumrah, Menag Gus Yaqut meminta lansia dibadalkan untuk minimalisir kelelahan.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Galih Lintartika
Jemaah haji saat melempar jumrah, 2023. 

Laporan Langsung Wartawan Tribun Jatim Network, Galih Lintartika

TRIBUNJATIM.COM, MADINAH - Jemaah haji telah menyelesaikan prosesi wukuf di Arafah.

Saat ini, jemaah haji Indonesia sudah berada di Mina untuk menyelesaikan rangkaian hajinya.

Mereka mabit (menginap) di Mina.

Selama di Mina, jemaah melontar jumrah di hari tasyrik.

Dari pengamatan di lapangan, jemaah sudah berbondong-bondong menunu tempat jamarat untuk lempar jumrah aqobah. Situasinya cukup padat.

2,5 juta jemaah haji dari seluruh dunia, termasuk Indonesia sudah menyelesaikan rangkaian hajinya dengan lempar jumrah sejak Rabu dini hari.

Jemaah haji Indonesia diimbau untuk hati-hati saat lempar jumrah. Ikuti jadwal lempar jumrah yang sudah ditentukan sebelumnya.

Di sisi lain, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melihat kondisi di Mina jauh lebih berat dibanding di Arafah. Sebab, jemaah akan tinggal lebih lama di tenda Mina. 

Ia mengaku sedang menyiapkan skenario agar jemaah yang mayoritas lansia ini bisa beribadah dengan nyaman.

Baca juga: Kemacetan Terurai, Semua Jemaah Haji Indonesia Sudah Tinggalkan Muzdalifah

“Tanpa harus gugur kewajiban hajinya. Sebab, di fiqih banyak alternatif. Sehingga, mereka yang tidak mampu bisa dibadalkan lontar jumrahnya," ujarnya, Rabu (28/6/2023).

Gus Yaqut, sapaan Yaqut Cholil Qoumas meminta PPIH Arab Saudi untuk menerapkan skema perlindungan, pelayanan, dan pembinaan dengan menyesuaikan kondisi fisik jemaah, agar tidak dipaksakan.

"Jadi yang benar-benar mungkin saja yang boleh lontar jumrah sendiri dan boleh tawaf ifadah sendiri. Lainnya, jemaah yang secara fisik tidak memungkinkan, saya minta lontar jumrahnya dibadalkan," tegasnya.

Menurut Gus Yaqut, skenarionya badal, membadalkan jemaah yang tidak mampu. Jadi intinya kita tidak mau jemaah ini dipaksakan kondisi fisiknya.

Baca juga: Berbagai Kegiatan Jemaah Haji Saat di Arafah, Mulai Diberangkatkan dari Hotel Sampai Wukuf

Gus Yaqut meminta PPIH untuk segera mengidentifikasi jemaah yang harus dibadalkan. Dia juga minta petugas untuk siap membadalkan jemaah. 

"Saya kira kita memiliki petugas yang cukup untuk bisa membadalkan jemaah. Lempar jumrah itu kan satu orang bisa mewakili beberapa orang," sambungnya.

Di sisi lain, menegaskan badal lempar jumrah itu sah secara fiqih dan tidak dipungut biaya. Sehingga, jemaah tidak perlu khawatir. 

"Tidak ada pungutan apapun atas badal lontar jumrah, jemaah yang wafat dibadalhajikan oleh petugas, tanpa dipungut biaya,” paparnya.

Demikian juga jemaah yang sakit dan tidak memungkinkan disafariwukufkan, juga dibadalhajikan, dan tidak dipungut biaya.

Baca juga: Bagaimana Hukum Mabit di Mina Jadid untuk Jemaah Haji? Gini Penjelasan Kasi Bimbingan Ibadah Madinah

Praktik dilakukan tim konsultan dan bimbingan ibadah yang tergabung dalam safari wukuf. Ada lebih dari 200 jemaah yang disafariwukufkan. 

Mereka semuanya akan dibadalkan lontar jumrahnya, baik lontar jumrah aqabah maupun lontar jumrah pada hari-hari tasyrik.

"Kita sudah berembuk dan sepakat, setiap konsultan dan pembimbing ibadah, serta linjam dan petugas lainnya yang tergabung dalam tim safari wukuf akan membadalkan lontar jumrah jemaah safari wukuf," tegas konsultan ibadah Daker Makkah Imam Khoiri.

"Kita sudah berbagi, rata-rata satu orang akan membadalkan lontar jumrah dari delapan jemaah," tandasnya.

Imam menambahkan, khusus untuk jumrah aqabah, setelah dilaksanakan, tim safari wukuf akan berkoordinasi dengan tim kesehatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah agar jemaah bisa ditahallulkan.

Baca juga: Kemenag Tanggapi Cuitan Anggota Fraksi PKS Iskan Qolba Lubis Soal Katering Jemaah Haji: Fitnah

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved