Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

JATIM TERPOPULER Pasutri di Tulungagung Diduga Tewas Dibunuh - Modus Baru Pengedar Narkoba di Kediri

4 berita Jatim terpopuler, Jumat (30/6/2023). Pasutri di Tulungagung diduga tewas dibunuh hingga modus baru pengedar narkoba di Kediri.

|
Editor: Elma Gloria Stevani
tribunjatim.com/David Yohanes dan Istimewa
4 berita Jatim terpopuler, Jumat (30/6/2023) di TribunJatim.com. 

TRIBUNJATIM.COM - Sejumlah peristiwa penting dan menarik terkait kehidupan masyarakat di Jawa Timur menjadi berita terpopuler Jatim pada Jumat, 30 Juni 2023.

Mulai dari pasutri di Tulungagung diduga tewas dibunuh hingga modus baru pengedar narkoba di Kediri.

Kabar pertama diawali dengan kabar peredaran narkoba dengan modus baru di Kediri.

Kapolres Kediri Kota AKBP Teddy Chandra, dikonfirmasi melalui Kasat Narkoba AKP Ipung Harianto menjelaskan, penyelundup narkoba sepertinya tidak pernah kehabisan akal. 

Setelah upaya menyembunyikan barang terlarang terendus alat pemindai X-Ray, para pelaku menggunakan modus baru memasukkan narkoba pada masakan olahan.

Ungkap kasus ini bermula sewaktu 
petugas Lapas Kelas ll A Kediri menemukan makanan berupa kue kering yang diduga mengandung zat narkoba.

Selanjutnya, Satreskrim Polresta Banyuwangi yang mendalami kasus tewasnya pasangan suami istri (pasutri) di Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, Jawa Timur.

Pasangan PDP (24) dan IDD (27) itu ditemukan tewas dengan kondisi menggenaskan.

Sang suami, PDP, tewas dalam keadaan tergantung di kandang ternak dekat rumah.

Sementara istrinya, IDD, meninggal dengan kondisi telentang di dalam kamar.

Adapula kabar soal pasangan suami-istri di Desa Ngantru, Kecaman Ngantru, Kabupaten Tulungagung yang diduga menjadi korban pembunuhan.

Korban dikenal dengan panggilan Pak Tri Suharno (55) dan Bu Ning, ditemukan pertama kali pada Kamis (29/6/2023) sekitar pukul 18.45 WIB .

Keduanya ditemukan tewas di rumahnya, tepat di depan SMPN1 Ngantru Tulungagung.

Bagi Anda yang penasaran, TribunJatim.com merangkum empat berita terpopuler Jatim hari ini.

Apa saja? 

Simak ulasannya di sini.

1. Modus Baru Wanita Muda Selundupkan Narkoba ke Lapas Kediri, Campur Pil Dobel L dengan Kue Kering

Tersangka dan barang bukti kue kering dan peralatan pembuat kue diamankan Satresnarkoba Polres Kediri Kota.
Tersangka dan barang bukti kue kering dan peralatan pembuat kue diamankan Satresnarkoba Polres Kediri Kota. (Istimewa)

Satresnarkoba Polres Kediri Kota bersama Lapas Kelas II A Kediri mengungkap peredaran narkoba dengan modus baru, Rabu (28/6/2023).

Kapolres Kediri Kota AKBP Teddy Chandra, dikonfirmasi melalui Kasat Narkoba AKP Ipung Harianto menjelaskan, penyelundup narkoba sepertinya tidak pernah kehabisan akal. 

Setelah upaya menyembunyikan barang terlarang terendus alat pemindai X-Ray, para pelaku menggunakan modus baru memasukkan narkoba pada masakan olahan.

Ungkap kasus ini bermula sewaktu 
petugas Lapas Kelas ll A Kediri menemukan makanan berupa kue kering yang diduga mengandung zat narkoba.

Selanjutnya petugas melakukan upaya  penyelidikan dan berhasil  menangkap terlapor wanita muda berinisial SAN (26).

Baca juga: Penampilan Sha Wang saat Idul Adha Banjir Pujian, Siti TKW Sengaja Belikan Baju di Pasar

Barang bukti yang diamankan petugas berupa satu buah mesin oven pembuat  kue dan sisa kue kering sebanyak 4 biji serta 2 butir pil dobel L

"Modusnya tersangka dengan mencampur pil dobel L secara langsung ke makanan kue kering," terang AKP Ipung.

Dijelaskan, pada  14 Juni lalu, Satresnarkoba Polres Kediri Kota juga menggagalkan upaya memasukan narkotika jenis sabu -sabu ke dalam Lapas Kelas ll A Kediri.

Awalnya petugas mendapatkan informasi jika tersangka diduga akan menyelundupkan narkotika ke dalam lapas.

Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan, tersangka berhasil diamankan di halaman Lapas kelas ll-A Kota Kediri.

Baca juga: Ratusan Warga Kediri Menggelar Pawai Obor dan Lampion Sambut Hari Raya Idul Adha

"Dari hasil pengeledahan terhadap tersangka BAW (27) diamankan barang bukti diduga narkotika jenis sabu yang dimasukan ke dalam kepala ikan lele," jelas AKP Ipung.

Dari hasil penggeledahan tersangka diamankan narkotika jenis sabu -sabu dengan berat kotor keseluruhan 9,60 gram yang di bungkus  plastik klip bening ukuran 4x6 cm masing -masing dilapisi dengan lakban hitam.

Rinciannya, barang bukti sabu yang diamankan yakni bungkus pertama dengan berat kotor 3,22 gram, sabu bungkus kedua dengan berat kotor 3,26 gram dan sabu bungkus ketiga dengan berat kotor 3,13 gram serta alat komunikasi berupa satu HP.

Tersangka dan barang bukti yang ditemukan diamankan ke Mapolres Kediri Kota untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. 

Simak berita selengkapnya

2. Polisi Periksa Keponakan dan Ponsel Pasutri yang Tewas Bersama di Banyuwangi

Lokasi kejadian pasangan suami istri ditemukan tewas di rumahnya di Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, Selasa (27/6/2023).
Lokasi kejadian pasangan suami istri ditemukan tewas di rumahnya di Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, Selasa (27/6/2023). (Istimewa/TribunJatim.com)

Satreskrim Polresta Banyuwangi mendalami kasus tewasnya pasangan suami istri (pasutri) di Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, Jawa Timur.

Pasangan PDP (24) dan IDD (27) itu ditemukan tewas dengan kondisi menggenaskan.

Sang suami, PDP, tewas dalam keadaan tergantung di kandang ternak dekat rumah.

Sementara istrinya, IDD, meninggal dengan kondisi telentang di dalam kamar.

Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Agus Soebarnapraja menjelaskan, pihaknya telah memeriksa IEP (12), keponakan pasutri itu.

IEP tinggal bersama dengan pasangan tersebut.

Pada malam sebelum kedua korban ditemukan tewas, IEP berada di sana.

"Saat malam terjadi cekcok itu, keponakannya ini berada di sana," kata Kompol Agus Soebarnapraja, Kamis (29/6/2023).

Hanya saja, polisi belum membeberkan detail hasil pemeriksaan itu.

Baca juga: Nasib Pasutri di Banyuwangi Tak Sanggup Diteror Pinjol, Berakhir Pilu Tewas Bersama, Sering Cekcok

Yang jelas, saat cekcok berlangsung, saksi berada di dalam kamar dan tak berani keluar.

Aparat juga masih mengumpulkan bukti-bukti lain untuk mendalami penyebab kematian tragis itu.

Selain keterangan satu saksi itu, polisi juga memeriksa telepon genggam milik kedua korban.

Harapannya, ada informasi-informasi yang spesifik.

Kompol Agus Soebarnapraja menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan jasad kedua korban, sang suami diduga meninggal karena gantung diri.

Sementara sang istri tewas dalam kondisi lebam di beberapa bagian tubuh dan hidung berbusa. Penyebab pasti kematian sang istri masih didalami.

Baca juga: Kecelakaan Tunggal di Bangkalan, Toyota Innova Remuk Terguling, Pasutri Tak Luka Karena 1 Benda ini

Proses pemeriksaan jasad korban hanya dengan pemeriksaan luar. Keluarga korban enggan jasad diautopsi.

Diberitakan sebelumnya, pasangan suami istri ditemukan tewas di rumahnya di Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, Selasa (27/6/2023).

Sang istri tewas dalam kondisi telentang di dalam rumah. Sementara sang suami tewas tergantung.

Pasangan suami istri itu adalah PDP (24) dan IDD (27). 

Kapolresta Banyuwangi, Kombes Deddy Foury Millewa menjelaskan, sebelum ditemukan meninggal, pasutri itu terlibat cekcok.

Hal itu diketahui dari informasi yang dihimpun polisi dari para saksi, yang merupakan tetangga korban.

Cekcok itu terjadi pada malam sebelum keduanya ditemukan tewas atau Senin (26/6/2023).

"Yang terindikasi tadi malam seperti ada KDRT antara suami istri itu. diduga ada masalah dalam rumah tangga," kata Kombes Deddy Foury Millewa.

Baca juga: Sehidup Semati, Pasutri Asal Kalianak Jadi Korban Kecelakaan Maut di Surabaya, Tubuh Terpental

Soal penyulut cekcok, polisi belum dapat memastikan. Yang jelas, keduanya telah ditemukan tewas pada pagi harinya.

"Tim dari Satreskrim berada di lokasi untuk mengecek tempat kejadian perkara dan mendalami kasus ini," tambahnya.

Dugaan sementara, cekcok yang terjadi menyebabkan sang suami kalap dan kemudian melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ke istrinya hingga meninggal.

Merasa takut dan menyesal, sang suami memilih untuk mengakhiri hidup dengan gantung diri.

"Tapi ini dugaan sementara. Belum mengarah ke tersangka," tambahnya.

Apabila hasil penyelidikan mengarahkan status tersangka ke suami yang telah tewas, polisi akan menghentikan penyelidikan.

Baca juga: Asyik Olahraga Sore, Pemuda di Situbondo Temukan Jasad di Kawasan Wisata Tampora, Ada Bercak Darah

Simak berita selengkapnya

3. BREAKING NEWS: Pasutri di Tulungagung Diduga Tewas Dibunuh, Istri Dijerat Kabel, Suami Ditutup Sprei

Polisi melakukan oleh TKP dalam kasus tewasnya pasangan suami istri (pasutri) di Tulungagung yang diduga dibunuh. Leher istri dijerat kabel, suami ditutupi sprei
Polisi melakukan oleh TKP dalam kasus tewasnya pasangan suami istri (pasutri) di Tulungagung yang diduga dibunuh. Leher istri dijerat kabel, suami ditutupi sprei (tribunjatim.com/David Yohanes)

Pasangan suami-istri di Desa Ngantru, Kecaman Ngantru, Kabupaten Tulungagung diduga menjadi korban pembunuhan.

Korban dikenal dengan panggilan Pak Tri Suharno (55) dan Bu Ning, ditemukan pertama kali pada Kamis (29/6/2023) sekitar pukul 18.45 WIB .

Keduanya ditemukan tewas di rumahnya, tepat di depan SMPN1 Ngantru Tulungagung.

Harno dikenal sebagai pengusaha kolam renang bernama Tirta Mutiara. Sementara istrinya berprofesi MakeUp Artist.

Informasi yang didapat, ditemukan jeratan kabel di leher Ning. Sementara tubuh Suharno tertutup sprei.

Menurut salah satu temannya, Subandri (55), kedua korban ditemukan di ruang karaoke.

Baca juga: Baru Sehari Pensiun, Pria Kota Madiun Tewas Penuh Sayatan, Diduga Dibunuh saat Berangkat Salat Subuh

 

Baca juga: Kasus Dugaan Pembunuhan di Ponorogo, 2 Penghuni Kontrakan Menghilang, Bercak Darah Jadi Petunjuk

Tempatnya terpisah dari rumah utama, di bagian belakang ruko.

"Ada ruko di depan rumahnya. Ruang karaoke itu di bagian belakang ruko," terang Subandri.

Kedua korban kesehariannya tinggal bersama anak, menantu dan seorang cucu.

Namun mereka menginap di rumah besan yang ada di Karangwaru, Kecamatan Tulungagung.

Anak perempuannya sempat pulang dan mencari keberadaan orang tuanya, namun tidak ketemu.

Baca juga: Dua Remaja Belasan Tahun Jadi Dalang Pembunuhan Siswi SMP Kemlagi, Polisi Kini Dalami Motif Pelaku

"Dia mencarinya di rumah utama. Padahal korban ada di ruko," sambung Subandri.

Teman korban lainnya, Tatang, mengatakan Suharno masih update status WhatsApp pada Rabu (28/6/2023) pukul 20.40 WIB.

Saat itu korban mengendarai mobil bersama istrinya melintas di Jembatan Baru Ngujang 1  . 

Siswi SMP Mojokerto Dibunuh Teman Sekelas

Sementara itu, dari Mojokerto dilaporkan, seorang siswi SMP, AE alias Rara (13) ditemukan dalam kondisi sudah meninggal.

Jasad siswi kelas IX asal Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto itu ditemukan dalam bungkusan karung putih di parit samping rel kereta api Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko.

Sebelumnya, Rara dikabarkan menghilang dari rumah pada 15 Mei 2023 lalu.

Kasatreskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Bambang Tri Sutrisno menjelaskan jenazah korban ditemukan usai Polisi menangkap dua pelaku yang diduga melakukan pembunuhan tersebut.

Keberadaan kedua pelaku terungkap dari hasil keterangan saksi dan bukti petunjuk yang diperkuat dengan jejak penelusuran riwayat korban sebulan terakhir sebelum dikabarkan menghilang.

Mirisnya, dua pelaku yakni AB (15) dan AD (19), keduanya ditangkap di rumahnya, pada Senin sekitar pukul 16.00 WIB.

"Kami mendapat informasi mendapati pelakunya sekitar pukul 16.00 WIB sore dan dari keterangan pelaku mereka membenarkan telah melakukan pembunuhan itu," jelasnya, Selasa (13/6) .

Ia mengungkapkan dari pengakuan pelaku itulah akhirnya jenazah korban ditemukan di parit dekat rel kereta api Desa Mojoranu.

"Jenazah korban dievakuasi ke RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto untuk dilakukan autopsi," ucap Bambang.

Polisi juga melibatkan Tim forensik Labfor Polda Jatim untuk mengungkapkan penyebab kematian korban.

"Kita koordinasi dengan Tim forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim untuk autopsi sehingga diperoleh keterangan penyebab korban meninggal dibunuh," pungkasnya.

Sebelum dikabarkan menghilang pada, Senin 15 Mei, korban sempat pamit pergi ke pasar malam mengendarai sepeda motor Honda Beat nopol S 2855 TL.

Korban tidak kunjung pulang sekitar pukul 19.12 WIB meski beberapa kali dihubungi orang tuanya melalui Whatsapp yang mengabarkan jika ada pekerjaan rumah tugas dari guru sekolahnya.

Namun korban tidak merespon dan Handphone sudah tidak aktif.

Pihak keluarga sudah berupaya mencari dan akhirnya melaporkan kejadian ini ke pihak Kepolisian hingga akhirnya korban ditemukan dalam kondisi meninggal.

Simak berita selengkapnya

4. Digelar Tiga Hari, Festival Arsitektur Nusantara Sajikan Desain Bangunan Publik Khas Banyuwangi

Sekda Banyuwangi, Mujiono saat membuka pameran arsitektur di Gedung Juang, Kamis (22/6/2023). Festival Arsitektur Nusantara berlangsung selama tiga hari, 22-24 Juni 2023.
Sekda Banyuwangi, Mujiono saat membuka pameran arsitektur di Gedung Juang, Kamis (22/6/2023). Festival Arsitektur Nusantara berlangsung selama tiga hari, 22-24 Juni 2023. (tribunjatim.com/Aflahul Abidin)

Kabupaten Banyuwangi kembali menggelar Festival Arsitektur Nusantara (FAN).

Beragam agenda digelar di event yang memasuki tahun ke-3 pelaksanaan ini, termasuk pameran desain-desain bangunan publik yang ada dan akan dibangun di Banyuwangi.

Direktur Aga Khan Award, penyelenggara penghargaan arsitektur prestisius di dunia, juga akan hadir dalam festival tersebut.

Festival Arsitektur Nusantara berlangsung selama tiga hari, 22-24 Juni 2023 dan digelar di tiga lokasi yang menjadi ikon bangunan publik di Banyuwangi.

Yakni Pendopo Sabha Swagata, Gedung Juang ’45, dan Bandara Banyuwangi.

Menandai dibukanya festival, digelar pameran arsitektur di Gedung Juang dan Pendopo (22 Juni – 6 Juli 2023).

Gedung Juang sendiri merupakan salah satu bangunan heritage di Banyuwangi yang didirikan VOC pada 1887.

“Bangunan itu telah direvitalisasi pada 2016 dengan melibatkan salah satu arsitek kebanggaan Indonesia, Adi Purnomo, yang kini difungsikan pemkab untuk gedung pertunjukan seni atau teater. Adi Purnomo juga mendesain dan merevitalisasi Pendopo. Termasuk bangunan di sayap kiri dan kanan pendopo yang sangat ikonik,” kata Sekda Banyuwangi, Mujiono saat membuka pameran arsitektur di Gedung Juang, Kamis (22/6/2023).

Baca juga: Tradisi Tumpeng Sewu Suku Osing Desa Kemiren, Guyub Rukun Makan Bersama di Pinggir Jalan

Di Gedung Juang dipamerkan desain Bandara Banyuwangi yang diarsiteki Andra Matin. Di sana pengunjung bisa mengetahui sejarah hingga proyeksi pengembangan Bandara Banyuwangi di masa depan.

Di sini, juga dipamerkan desain sejumlah bangunan bandara perintis di Indonesia karya Andra Matin lainnya.

Sementara di Pendopo Sabha Swagata, dipamerkan ratusan desain bangunan publik yang akan dibangun Banyuwangi yang melibatkan sejumlah arsitek nasional.

Ada desain Museum Air karya arsitek Adi Purnomo, museum kereta api (KA) karya Denny Gondo, serta gedung Inggrisan yang akan direvitalisasi oleh Yori Antar, Sang Pendekar Arsitek Nusantara.

Selain itu, puluhan karya dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Timur juga bakal meramaikan pameran.

Mujiono menambahkan bahwa Banyuwangi berkomitmen melibatkan arsitek dalam membangun bangunan publik pemerintah.

Baca juga: Festival Arsitektur Nusantara Jadi Ruang Kreasi Anak Muda Banyuwangi, Diharap Lahirkan Arsitek Top

Menurutnya, keberadaan arsitek yang terlibat dalam proses perencanaan dan desain dapat memberikan dampak yang signifikan baik dari segi estetik maupun fungsional.

“Dengan melibatkan arsitek, bangunan itu akan memiliki pemahaman yang mendalam tentang estetika, memiliki fungsionalitas yang optimal. Melibatkan arsitek juga dapat mendorong penggunaan teknologi hijau dan pendekatan berkelanjutan dalam pembangunan. Misalnya, Bandara Banyuwangi yang kaya penggunaan material ramah lingkungan, dan desain bangunan yang hemat energi,” kata Mujiono.

“Dan kekhasan Banyuwangi adalah selalu mengedepankan identitas arsitektur lokal dan nusantara. Ini adalah cara kami menghormati dan melestarikan warisan budaya daerah. Untuk itu kami butuh arsitek yang dapat menggabungkan elemen tradisional dengan desain modern,” imbuhnya.

Festival Arsitektur tahun ini sangat spesial karena dirangkai dengan perayaan kemenangan Bandara Banyuwangi dalam ajang Aga Khan Award for Architecture 2022.

Direktur Aga Khan Award dari Jenewa, Swiss hadir untuk memberikan apresiasi kepada semua pihak yang turut andil dalam pembangunan Bandara Banyuwangi pada 24 Juni.

Mulai tim perancang dan pihak yang terlibat selain bangunan dan masyarakat sekitarnya.

Festival Arsitektur Nusantara juga diisi diskusi dan lokakarya, hingga seminar internasional oleh arsitek nasional.

Mereka akan menggelar Diskusi Panel (23 Juni) dengan dihadiri Direktur Aga Khan Award, Andra Matin, Yori Antar, Hossein Rezai di Pendopo, diskusi dan lokakarya tentang tantangan perancangan bandara perintis di Pendopo (23 Juni). Konferensi internasional arsitektur (24 Juni) di Gedung Juang ’45

Simak berita selengkapnya

 

----

Berita Jatim dan berita seleb lainnya.

Informasi seputar berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved