Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Pembunuh Pasutri di Tulungagung Tenangkan Diri di Kandang usai Beraksi, Keji Gegara Jimat Rp250 Juta

Akhirnya terkuak motif pembunuh pasutri di Tulungagung yang beraksi keji di ruang karakoke sebuah keluarga, amarah terpancing imbas ucapan.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunJatim.com
Jagoan Kampung pembunuh pasutri di Tulungagung ternyata tenangkan diri di kandang kambing setelah beraksi 

Kali ini tujuannya adalah ruang karaoke keluarga yang ada di bagian belakang ruko.

Ruko ini masih ada di satu area rumah, terpisah di bagian kanan depan dari rumah utama.

“Begitu dibuka, ternyata suami istri itu ada di dalamnya. Kondisinya sangat memprihatinkan,” ucapnya.

Kepolisian akhirnya berhasil menemukan tersangka pembunuh pasutri di Tulungagung itu.

Baca juga: Pasutri Dihempas Kereta Melintas di Banyuwangi, Mobil Terpental 3 Meter, Detik-detik Laka Viral

Tersangka pembunuh pasutri di Tuluangagung itu adalah Glowoh.

Glowoh, panggilan akrab tersangka, sebenarnya bermaksud menagih uang penjualan cincin jimat jenis widuri kepada Suharno.

Namun Glowoh, warga Dusun Besinan, Desa/Kecamatan Ngantru, tersinggung dengan kata-kata korban yang menolak membayar cincin itu seharga Rp 250 juta.

"Batu akik mustika widuri ini dianggap bertuah dan bisa digunakan untuk ritual. Tersangka menjual batu ini kepada korban di tahun 2021," terang Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto.

Sebelumnya antar Glowoh dan suharno sudah berkomunikasi lewat telepon.

Glowoh datang ke rumah korban pada Rabu (28/6/2028) pukul 21.00 WIB.

Saat mulai bicara serius, Suharno mengajak Glowoh meneruskan perbincangan di ruang karaoke.

Baca juga: Pasutri Tulungagung Tewas di Ruang Karaoke, Leher Dijerat Kabel Mic, Tak Ditemukan Unsur Perampokan

Menanggapi permintaan uang penjualan mustika widuri itu, Suharno mengatakan, "awakmu sik mampu wae, sik suwe, kok sik kurang ae," (kamu masih mampu, masih kaya, kok masih merasa kurang).

Kata-kata itu membuat Glowoh tersinggung dan terbakar amarah.

Saat itu Glowoh pura-pura pamit dan berdiri, lalu Suharno juga ikut berdiri.

"Saat korban berdiri, tersangka langsung memukulnya dengan keras di rahang kanan. Korban saat itu langsung pingsan," ungkap Kapolres.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved