Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Pembunuh Pasutri di Tulungagung Tenangkan Diri di Kandang usai Beraksi, Keji Gegara Jimat Rp250 Juta

Akhirnya terkuak motif pembunuh pasutri di Tulungagung yang beraksi keji di ruang karakoke sebuah keluarga, amarah terpancing imbas ucapan.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunJatim.com
Jagoan Kampung pembunuh pasutri di Tulungagung ternyata tenangkan diri di kandang kambing setelah beraksi 

Tubuh korban memang tergolong mungil, sementara Glowoh dikenal tinggi besar dan jago pukul.

Sekali pukul sudah cukup membuat korban terkapar hilang kesadaran.

Baca juga: BREAKING NEWS: Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembunuhan Pasutri di Ngantru Tulungagung

Baca juga: Fakta Baru Kasus Pembunuhan Pasutri Tulungagung, Luka Paha Jadi Petunjuk, Kolam Gurami Diobok-obok

Melihat korbannya jatuh, tersangka sempat menghabiskan dua batang rokok.

Suharno sempat bergerak, dan hal itu kembali memantik amarah tersangka.

Dia memukuli bagian kepala Suharno tertubi-tubi, sekitar 20 kali dengan kekuatan penuh.

Kepala bagian belakang juga terbentur lantai dengan sangat keras.

"Korban saat itu meningal dunia. Lalu tersangka membalikkan tubuh korban, dan mengikat kedua tangannya ke arah belakang dengan tali karet," papar Kapolres.

Setelah mengikat kedua tangan korban, tersangka kembali menelentangkan tubuh korban.

Baca juga: Terduga Pembunuh Pasutri Juragan Kolam Renang Ditangkap, Sosok Jagoan Kampung? Polisi: Darah

Polisi mencari alat pemukul untuk menghabisi korban di kolam ikan gurami dekat ruang karaoke rumah korban yang merupaka pasutri di Tulungagung
Polisi mencari alat pemukul untuk menghabisi korban di kolam ikan gurami dekat ruang karaoke rumah korban yang merupaka pasutri di Tulungagung (tribunjatim.com/David Yohanes)

 Baca juga: Polisi: Kasus Pembunuhan Pasutri di Tulungagung Temukan Titik Terang

Kali ini dia mengikat kakinya dengan tali karet dan memindahkan tubuh korban ke pojok ruangan.

Tingkah keji tersangka berlanjut, ia mengambil potongan busa sandal japit yang ada di sepeda motornya.

Potongan sandal japit itu biasanya dipakai untuk menutup taji ayam jago.

Potongan sandal japit itu dimasukkan ke mulut Suharno, lalu dikasih lakban, ditutup lagi dengan kain motif bunga warna merah, terakhir diikat dengan tali ban.

Tersangka sempat terdiam di dalam ruang karaoke itu dengan kondisi lampu dimatikan.

"Saat itu istri korban sempat menelepon dua kali. Karena tidak dijawab, istri koran datang ke ruang karaoke," sambung Kapolres.

Baca juga: Pasutri Korban Pembunuhan di Tulungagung Sempat Pesan Kambing Kurban, Tak Ada Jawaban Saat Dipanggil

Ning Rahayu datang ke ruang karaoke pada Kamis (29/6/2023) pukul 00.05 WIB, dan sempat bertanya karena ruang karaoke dalam keadaan gelap gulita.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved