Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Terungkap Fakta Baru Wanita Jadi Imam Salat Jemaah Pria, Pimpinan Padepokan: Tak Lihat Penuh

Fenomena wanita menjadi imam salat jemaah pria membuat heboh masyarakat. Baru-baru ini terungkap fakta terkait hal tersebut.

Editor: Januar
Istimewa/ Tribunnews Bogor
Wanita di Langkat nekat jadi imam jemaah pria 

TRIBUNJATIM.COM- Fenomena wanita menjadi imam salat jemaah pria membuat heboh masyarakat.

Baru-baru ini terungkap fakta terkait hal tersebut.

Pimpinan padepokan buka suara.

Dilansir dari Tribunnewsmaker, fakta baru terkait kasus wanita di Langkat jadi imam untuk para jemaah pria.

Seperti yang diketahui, viral video wanita jadi imam untuk jemaah pria.

Tentu saja aksi wanita di Langkat jadi pro dan kontra.

Baru saja polisi membeberkan alasannya wanita tersebut nekat jadi imam.

Lantas, apa alasannya?

Fakta di balik video viral yang menampilkan seorang wanita bercadar memimpin salat bagi jemaah pria di sebuah pondok pesantren wilayah Kabupaten Langkat akhirnya terkuak.

Dalam video yang tersebut gerakan salat juga berbeda dengan gerakan salat pada umumnya.


Video tersebut diduga dibuat di salah satu Pondok Pesantren Al-Khafiyah.

Mereka yang melakukan hal ini langsung mendapat perhatian dan ditelusuri oleh pihak terkait.

Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Wanita Pimpin Salat Makmum Pria - Anak 11 Tahun Di-bully Hingga Tak Bisa Duduk


Namun pada Jum'at 30 Juni 2023, pihak terkait termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Langkat dan Pimpinan Padepokan Sendang Sejagat melakukan mediasi dan klarifikasi terkait hal tersebut.

Setelah diselidiki, video viral itu terjadi di Padepokan Sendang Sejagat, Desa Hinai Kiri, Kecamatan Secanggang, Langkat, Sumatera Utara.

"Sudah diklarifikasi," ujar Kasat Intel Polres Langkat, AKP M Syarif Ginting, Sabtu (1/7/2023).

Adapun yang disampaikan oleh pimpinan Padepokan Sendang Sejagat, Sunaryo alias Mas Karyo, dalam kegiatan mediasi dan klarifikasi, jika permasalahan ini timbul karena terdapat tayangan sepenggal dari video tersebut.

"Dari awal chanel YouTube dibuat hanya untuk hiburan semata-mata,

Dan tidak bermaksud menyinggung atau menistakan agama serta tidak bermaksud membuat kontroversial dalam masyarakat," ujar Karyo.


Lanjut Karyo, video viral itu sebenarnya video konten berupa film pendek dengan judul "Pesantren Sesat Dapat Menghapus Dosa".

Dengan tujuan mengedukasi kepada masyarakat agar tidak terjerumus dan terpengaruh terhadap ajaran Islam yang menyimpang.


"Video tersebut viral karena adanya oknum yang memotong atau mengedit video dengan adegan penyimpangan yang dilakukan Ponpes Al-Khafiyah, tanpa melihat isi penuh dalam video yang sebenarnya," ujar Karyo.

Sedangkan itu, dalam alur cerita film yang dibuat pihak Padepokan Sendang Sejagat, ingin membuktikan dan menyadarkan kepada pengikutnya bahwa, Ponpes Al-Khafiyah mengajarkan ajaran Islam yang menyimpang dengan cara-cara sihir atau gendam agar pengikutnya mengikuti perintah guru ponpes tersebut.

Guru Ponpes menjanjikan dapat menghapus dosa pengikutnya dengan membayar uang sebesar Rp 50 juta.

Sehingga harapan dengan adanya film tersebut, Pimpinan Padepokan Sendang Sejagat ingin mengedukasi kepada masyarakat agar tidak terpengaruh dan terjerumus kepada Ponpes yang mengatasnamakan Islam untuk meraup keuntungan pribadi.

Sementara itu, pihak kecamatan, kepolisian, dan MUI Langkat, mengunjungi Lokasi Padepokan Sendang Sejagat.

Selanjutnya dilaksanakan video klarifikasi oleh pihak Padepokan Sendang Sejagat.

Viral di Media Sosial


Sebelumnya viral di media sosial, publik dibuat geger dengan tata cara salat dari Pondok Pesantren Al-Kafiyah.

Jika biasanya salat diimami oleh seorang pria, namun di Pondok Pesantren Al-Kafiyah justru diimami oleh seorang wanita.

Dalam video yang beredar, tampak sekelompok santri melakukan tata cara salat yang tak sesuai kaidah yang diajarkan agama Islam.


Video yang diunggah pertama kali oleh akun Instagram @ndorobei.official tersebut diketahui terjadi dan di lakukan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Kafiyah yang belakangan diketahui berada di wilayah Sumatera Utara, namun tak dijabarkan secara detai lokasinya.

Dalam unggahan berdurasi 39 detik tersebut memperlihatkan seorang wanita menggunakan pakaian serba hijau tersebut menjadi imam untuk tiga pria di belakangnya.

Selain tatanan sholat yang nyeleneh, terlihat pula beberapa kali gerakan yang sama sekali bukan bagian dari cara sholat sewajarnya.

Tampak sangat berbeda dari pelaksanaan sholat pada umumnya.

Sekelompok orang tersebut nyatanya melakukan aktivitas ibadah yang dianggap sebagai tiang agama umat muslim tersebut tanpa sajadah dan hanya berdasarkan tehel halaman depan sebuah rumah.

Terdengar pula dari video tersebut, seperti suara seseorang erangan dari salah satu pria yang sedang mengikuti gerakan wanita yang dipimpin wanita tersebut.

Adapun dalam video yang beredar tampak terpampang sebuah pamflet yang bertuliskan 'Ponpes Al Kafiyah "Pimpinan Guru Besar Ustadzah Umariyah", begitu bunyi tulisan yang terpampang di dinding rumah tempat salat tersebut dilakukan.

Selain itu terdapat juga tulisan yang menerangkan bahwa tempat tersebut menerima pengobatan medis, santri baru, dan akan mengajarkan semua ilmu.

Namun ada hal yang paling menyita perhatian dari tulisan yang lagi-lagi bersumber dari pamvlet tersebut, ialah tempat terebut juga bisa menghapus dosa.

Usut punya usut, adanya dugaan video tersebut berasal dari potongan konten kanal YouTube AL ASHNAF PSS yang dipandu oleh seorang pria benama Master Irvan.

Dalam beberapa kesempatan, pemilik akun kerap menunjukkan aksinya menyambangi Ponpes Al-Khafiya.

Dia sana dia juga beritnerasksi secara langsung dengan wanita dalam video tersebut untuk membuat konten berbau mistis.

Belum ada informasi lanjut yang akurat untuk membuktikan unggahan yang sedang ramai tersebut memang berkaitan dengan kegiatan Ponpes Al-Khafiyah atau hanya sebatas akting untuk keperluan konten semata.

Sementara itu, banyaknya fenomena janggal dalam praktik beragama, membuat PW GP Ansor Jatim bersuara.

Bendahara PW GP Ansor Jatim, Muhammad Fawait atau Gus Fawait mengaku resah dengan fenomena-fenomena yang belakangan terjadi.

"Saya anggap itu penyimpangan," kata Gus Fawait, Jumat (30/16/2023).

Meski demikian, Gus Fawait meminta masyarakat tetap tenang.

Gus Fawait juga meminta masyarakat menyerahkan masalah itu kepada pemerintah.

"Kalau memang itu ada unsur-unsur penistaan agama atau pidana, maka saya yakin Polri, pemerintah, maupun Majelis Ulama Indonesia akan mengambil tindakan-tindakan yang sesuai dengan ketentuan yang ada," tegas pria yang juga menjadi Presiden Laskar Sholawat ini.

Tidak hanya itu, Gus Fawait juga meminta masyarakat berhati-hati dalam memilih guru, khususnya di bidang agama.

"Saya sebagai Presiden Laskar Sholawat Nusantara dan Bendahara PW GP Ansor Jatim mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih guru, khususnya guru agama, kiai, maupun ustaz.Jangan sampai gara-gara ada orang pakai surban, pakai gamis tanpa tahu keilmuan, terus kita tiba-tiba langsung berguru. Jangan!" tegasnya.

Gus Fawait meminta masyarakat belajar agama ke pesantren-pesantren yang ada di Jawa Timur, atau pesantren-pesantren besar.

"Jangan belajar lewat medsos saja, YouTube, tapi perlu mendatangi kajian-kajian yang sanad keilmuannya jelas dari kiai, para thabi'in, para sahabat Rasulullah SAW," ujarnya.

Menurutnya, akan ada dampak yang besar jika salah memilih guru.

"Kalau salah memilih guru itu malah sangat bahaya, karena dampaknya bisa sistemik. Misalnya ada orang tua salah memilih guru yang tidak sesuai agama Islam, nanti ajarannya diajarkan ke anaknya," urainya.

Gus Fawait berpandangan, ada sejumlah ciri pengajian yang perlu diwaspadai masyarakat.

"Ciri-ciri pengajian aneh itu biasanya dimulai dengan ingin mengubah azas atau ideologi negara ini. Padahal itu tidak benar, karena NKRI ini juga hasil dari kajian-kajian para ulama yang kealimannya tidak perlu kita ragukan. Misalnya ada Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari pendiri NU, dan KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah. Selain itu, lihat latar belakang guru atau pematerinya itu jebolan mana? Saya kira yang baik masih banyak. Ada Al Qodiri Jember, ada Lirboyo Kediri, Ploso dan sebagainya," tandasnya

 


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved