Berita Jember
Ada 132 Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di jember, DP3AKB: Butuh Regulasi Kuat
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jember mengelar pertemuan bersama perwakilan organisasi masyarakat.
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sudarma Adi
Laporan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jember mengelar pertemuan bersama perwakilan organisasi masyarakat (Ormas) tema untuk membahas Perempuan Sadar & Berdaya, Kamis (13/7/2023).
Hal tersebut mereka lakukan , karena pada Mei 2023 sudah ada 132 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang sedang ditangani DP3AKB Jember.
Kepala DP3AKB Jember Suprihandoko menuturkan, dari ratusan data tersebut 50 diantaranya kekerasan terhadap perempuan dengan 28 korban.
Sementara itu, kata dia, ada 82 kasus kekerasan terhadap anak di Jember hingga Mei 2023. Dengan rincian 42 korban yang melapor.
"Melalui pertemuan ini, diharapkan semua kasus yang terlaporkan bisa terselesaikan dengan baik. Karena kalau kami bersinergi dengan banyak pihak, maka berangsur angsur kasus tersebut terselesaikan," katanya.
Baca juga: Istri Mau Syukuran Hamil 7 Bulan, Suami di Jember Hobi Nyolong Celana Dalam, Polisi: Koleksi Banyak
Supri mengungkapkan bahwa diperkirakan 3 persen perempuan di Kabupaten Jember sedang bermasalah. Bahkan, gugat cerai di Pengadilan Agama setiap tahun selalu meningkat.
"Ini menunjukan kalau perempuan di Kabupaten Jember sedang dalam kondisi tidak baik baik saja. Faktor apa yang menjadi penyebabnya perlu ditelusuri bersama sama. Karena sampai berani gugat cerai suaminya," urainya.
Oleh karena itu, kata dia, dalam pertemuan ini visi misi DP3AKB Jember bisa terlaksana dengan baik, untuk membuat perempuan berdaya, anak terlindungi dan terciptanya keluarga yang sakinah, mawadah warohmah.
"Keluarga yang berkualitas itu seperti apa, panjang ceritanya. Minimal menikah diusia dewasa, paham pengaturan kelahiran, serta menjalankan delapan fungsi keluarga," katanya.
Baca juga: Dipergoki Curi Celana Dalam, Pria Jember Tak Berkutik Digerebek Warga, Latar Belakangnya Bikin Kaget
Oleh karena itu, Supri mengaku butuh regulasi yang kuat untuk mensukseskan hal itu. Agar perempuan itu benar benar berdaya serta anak terlindungi.
"Perempuan berdaya, serta perlindungan bagi anak. agar anak-anak jadi generasi potensial. Melanjutkan para pendahulunya," paparnya.
Pantas Anak 3 Tahun di Jember Tak Bisa BAB, 4 Dokter Keluarkan Gumpalan Cacing, Bukan Cacing Pita |
![]() |
---|
Kronologi Bocah SD di Jember Pesta Miras Sampai Teler, Pakai Uang Saku untuk Patungan Beli Arak |
![]() |
---|
Bocah SD di Jember Teler Usai Pesta Miras, Penjual Araknya Jadi Tersangka: Teruskan Usaha Ayah |
![]() |
---|
Nasib Pilu 22 Guru Honorer di Jember Lulus Seleksi PPPK Tapi Mendadak Dibatalkan: Kami Tergeser |
![]() |
---|
Dua Makam di Jember Amblas Akibat Banjir, Tulang Belulang Terbawa Arus Sungai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.