Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Batu

Gelaran Festival Beji Kampung Tempe di Kota Batu Selama 3 Hari, Tampilkan Batik hingga Rabuk Tempe

Tahun ini acara Festival Beji Kampung Tempe digelar selama tiga hari, mulai Kamis (14/7/2023) sampai Sabtu (15/7/2023) mendatang.

Penulis: Dya Ayu | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/DYA AYU
Rabuk tempe atau proses pemberian ragi pada kedelai di Festival Beji Kampung Tempe Kota Batu 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu

 

TRIBUNJATIM.COM, BATU - Festival Beji Kampung Tempe di Kota Batu kembali digelar.

Tahun ini acara Festival Beji Kampung Tempe digelar selama tiga hari, mulai Kamis (14/7/2023) sampai Sabtu (15/7/2023) mendatang.

Acara yang sudah menjadi tradisi setiap tahunnya di Desa Beji Kecamatan Junrejo Kota Batu itu, tahun ini digelar secara sederhana.

Di hari pertama, kegiatan yang menarik ialah ibu-ibu PKK di Desa Beji bersama dengan perangkat desa menampilkan beragam hasil kerajinan Desa Beji, diantaranya Batik Tempe Bateji, Omah Tempe dan UMKM yang ada disana.

Dari serangkaian kegiatan hari ini, acara paling ditunggu-tunggu ialah Rabuk tempe atau proses pemberian ragi pada kedelai yang akan dijadikan tempe, secara bersama-sama.

Nampak ibu-ibu dan juga perangkat desa sangat bersemangat mengikuti acara rabuk tempe. Tempe yang disediakan ialah sebanyak 1 kuintal atau 100 kilogram, untuk nantinya dijadikan bahan utama pembuatan mendol atau tempe yang dikepal pada Sabtu (15/7/2023) mendatang, karena tempe baru jadi setelah 2 hari.

Baca juga: Pemkot Batu Mulai Bangun Jalan Alternatif Kelurahan Sisir-Temas Pada Juli ini

“Setiap tahunnya di desa ini selalu ada hal baru terkait tempe karena memang Desa Beji ini tempatnya pengrajin tempe terbesar di Kota Batu sekaligus untuk edukasi wisata. Tahun 2021 lalu kami berhasil mengenalkan produk tempe yang dinamakan mie sule, jadi bahan utamanya itu dari kulit kedelai,” kata Kepala Desa Beji, Deny Cahyono, Kamis (13/7/2023).

Selanjutnya pada tahun 2022 lalu di Desa Beji di launching Omah Tempe hingga mendapatkan penghargaan inovasi teknologi pangan peringkat ke-2 dan dikunjungi Putri Indonesia untuk melihat langsung proses produksi tempe di Beji Batu.

“Tahun 2023 kami ingin desa ini semakin dikenal di dunia luas. Mulai dengan olahan pia tempe, pudding tempe, brownis dan ada juga olahan mendol yang divariasikan dengan jajanan sehari-hari untuk suguhan serta buah tangan,” jelasnya.

Sejauh ini jumlah pengrajin tempe di Desa Beji ada sebanyak 263 warga dan setiap harinya memproduksi tempe dengan bahan baku kedelai total sebanyak 7 ton.

Baca juga: Pohon Tumbang di Kota Batu Timpa Pengendara Motor, 4 Orang Luka-luka

Sementara itu soal hak paten produk Batik Tempe Bateji, Deny Cahyono menuturkan pihaknya telah mengajukan hak paten produk Batik tulis maupun batik cap asli Desa Beji yang bermotif tempe itu.

“Hak paten batik sudah kami daftarkan dan sekarang masih proses. Untuk sekarang ini pemasarannya ke lembaga sekolah yang ada di desa sini, instansi Dinkes, Puskesmas desa da  karang taruna,” ujarnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved