Pemilu 2024
Andre Taulany Siap Jadi Cawapres 2024, Politisi Partai NasDem Langsung Bereaksi: Siap Beri Harapan
Meriahkan pesta pemilihan presiden 2024, Andre Taulany berkelakar ingin maju jadi cawapres.
"(Pertimbangan menentukan Cawapres) bagaimana mereka kemungkinan menangnya besar, begitu," ujar Cecep.
Kemudian Koalisi Perubahan untuk Persatuan sudah sepakat mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres.
Namun, ketiga parpol tersebut masih harus menghitung elektabilitas kandidat yang akan diajukan sebagai bakal Cawapres.
"Semua bisa terjadi sampai batas terakhir pendaftaran capres-Cawapres di KPU November 2023. Sekarang masih ada tiga bulan lagi," tambah Cecep.
Selain itu, menurut Cecep, parpol juga masih menghitung elektabilitas tiap bakal capres dan Cawapres.
Mereka akan melakukan simulasi peluang menang dari sosok-sosok yang akan diajukan.
Baca juga: Jawaban Erick Thohir saat Namanya Disodorkan PAN Jadi Cawapres di Pilpres 2024: Saya Loyal
Parpol akan melakukan survei internal dan membandingkan peluang kemenangan capres-cawapresnya dengan capres-Cawapres lain.
Perlu juga pertimbangan peluang suara di pemilu jika diadakan satu dan dua putaran.
"Mereka tentu akan senang kalau ada parpol yang mengumumkan Cawapres duluan. Riset politik lebih mudah," ujar Cecep.
Di sisi lain, Cecep menyebut pengumuman bakal capres lebih cepat karena tren survei politik di Indonesia telah mengerucut ke tiga nama terkuat untuk dipilih rakyat, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
"Kalau nomor empat dan seterusnya itu lebih kecil. Butuh kerja keras (untuk meningkatkan elektabilitas). Jadi ya udah yang top three aja," ujarnya.
Nama-nama tersebut menurutnya, juga merupakan bagian dari parpol yang mendapat suara terbesar di DPR RI.
Ini membuat parpol tersebut bisa mengajukan nama capres.
Contohnya, Ganjar Pranowo dari PDIP sebagai partai pemilik kursi terbanyak (128), Prabowo Subianto dari Partai Gerindra (78), dan Anies Baswedan dari Partai Nasdem (59).
Cecep menduga, pasangan bakal capres-Cawapres akan diumumkan sekitar akhir Agustus atau menjelang penutupan pendaftaran capres-Cawapres oleh KPU.
"Parpol yang memilih pengumuman di awal waktu untuk mengonsolidasikan partai pengusungnya. Kalau lebih awal, mereka bisa lebih lama mensosialisasikan capres-Cawapres," jelasnya.
Sebagai informasi, KPU sudah menetapkan pencalonan capres-Cawapres pada 19 Oktober-25 November 2023.
Sementara masa kampanye berlangsung 28 November 2023-10 Februari 2024. Artinya, hanya ada sekitar 70 hari masa kampanye.
Sebaliknya, parpol mengumumkan pasangan capres dan Cawapres yang diusung pada akhir masa pendaftaran untuk melihat peluang dari lawannya.
Cecep menambahkan, parpol kemungkinan juga menunggu waktu-waktu tertentu yang dianggap keramat untuk mengumumkan capres dan Cawapres yang diusung.
Contohnya, 17 Agustus sesuai HUT Kemerdekaan RI.
"Menunggu momen yang tepat. Tapi, bisa berubah juga. Dinamikanya tinggi," ujarnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Pilpres 2024
Andre Taulany
cawapres
Ahmad Sahroni
Partai NasDem
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita viral terkini
Alasan Nisya Ahmad Dilantik Jadi Anggota DPRD Jabar Padahal Kalah Suara Pemilu 2024, Ini Kata KPU |
![]() |
---|
Hadiri Pembekalan Caleg Terpilih dari PDIP se-Jawa Timur, Hasto Kristiyanto Bawa Pesan Megawati |
![]() |
---|
Hasil Lengkap Pileg 2024 Pasca Putusan MK, PDIP Raih Suara Terbanyak, Disusul Golkar dan Gerindra |
![]() |
---|
Penyebab Lima Caleg DPRD Bojonegoro Terpilih Hasil Pemilu 2024 Terancam Gagal Dilantik |
![]() |
---|
Dipecat Partai Usai Terbukti Geser Suara, Mimpi Dodik Jadi Anggota DPRD Kota Madiun Kandas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.