Berita Surabaya
SMP Negeri di Surabaya Diduga Masih Terima Siswa saat Hari Pertama Sekolah
Sejumlah SMP di Surabaya ditengarai masih menerima siswa di hari pertama sekolah, Senin (17/7/2023).
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejumlah SMP Negeri di Surabaya ditengarai masih menerima siswa di hari pertama sekolah, Senin (17/7/2023).
Padahal, jadwal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk SMP negeri telah selesai bulan lalu, Minggu (25/6/2023).
Hal ini terungkap dari masih adanya siswa yang cabut berkas dari SMP Swasta. Melalui sebuah pernyataan, siswa yang bersangkutan mengundurkan diri dari SMP swasta dengan alasan diterima di SMP Negeri.
"Dinas Pendidikan Surabaya sudah berkomitmen terkait jadwal PPDB. Ketika (PPDB) sudah ditutup kemudian masih menerima siswa baru, bagaimana komitmen dan integritasnya? Komitmen ini dipertanyakan," kata Koordinator Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta Surabaya Erwin Darmogo di Surabaya, Senin (17/7/2023).
Erwin mengingatkan, Dinas Pendidikan harus memperhatikan psikologis anak. Seharusnya, siswa tak diombang-ambingkan ketika mereka memulai mempersiapkan tahun ajaran baru yang kini telah dimulai.
Baca juga: Nasib Miris SD Negeri di Ponorogo, Sudah Iming-imingi Seragam Gratis Tetap Tak Dapat Siswa Baru
Pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Surabaya agar masalah tersebut bisa dihentikan.
"Saya mohon sama-sama dihentikan. Kita harus sama-sama berkomitmen. Kasihan anaknya. Dia harus dilempar sana-sini," katanya.
Apalagi, dari 262 sekolah swasta di Surabaya, belum semuanya terisi. Hingga hari pertama sekolah dimulai, tingkat keterisian sekolah swasta di Surabaya baru di angka 40-60 persen.
Padahal, jumlah lulusan siswa SD di Surabaya mencapai 46 ribu. Dari angka tersebut, daya tampung SMP negeri di Surabaya hanya sekitar 18 ribu.
Sehingga, seharusnya ada sekitar 28 ribu yang diterima sekolah swasta. "Kami memohon political will dari Bapak Wali Kota (Eri Cahyadi). Sekali lagi, ini demi sistem pendidikan yang berkeadilan," katanya.
Baca juga: SD Negeri di Ponorogo Hanya Dapat 1 Siswa Baru, Kepala Sekolah SDN Setono: Kami Dikepung
Cabut berkas dari sekolah swasta ke sekolah negeri ditengarai berjalan lebih dari satu sekolah. MKKS SMP Swasta mengungkap, sudah ada sekitar 10 sekolah yang menemukan kasus serupa.
Dengan rataan mencapai 12-25 siswa tiap sekolah, masing-masing siswa memiliki alasan yang cenderung sama.
"PPDB tahun ini tidak lebih baik dari tahun lalu," kata Ketua MKKS SMP Swasta Surabaya Timur Wiwik Wahyuningsih dikonfirmasi terpisah.
5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
![]() |
---|
Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
![]() |
---|
Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
![]() |
---|
Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.