Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

KISAH Dosen Ubaya Koleksi 300 Piring Unik dari 30 Negara, Hobi Travelling Tiap Tahun: Cenderamata

Namun, berbeda dengan yang dilakukan Dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya (Ubaya), Dr Liliana Inggrit Wijaya bersama suaminya.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/SULVI SOFIANA
Liliana Inggrit Wijaya bersama suaminya menunjukkan koleksi pajangan piring milik mereka di rumahnya. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sulvi Sofiana

 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Mengunjungi berbagai negara dengan budaya yang berbeda kerap diabadikan melalui video dan foto untuk dikenang.

Namun, berbeda dengan yang dilakukan Dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya (Ubaya), Dr Liliana Inggrit Wijaya bersama suaminya.

Sejak menikah di tahun 1989, keduanya secara konsisten mengumpulkan piring dari berbagai negara yang dikunjungi sebagai cenderamata. Piring-piring itu kini terpajang di rak yang ada di sepanjang dinding ruang keluarganya.

Bahkan koleksi piring dengan campuran emas ia pajang di dalam almari jam hias. Tak hanya koleksi piring dari lima benua, cenderamata lain yang unik juga turut dipajang bahkan masih tertumpuk di lantai dua rumahnya.

Bagi Lili, sapaan akrabnya, piring-piring dengan keunikan yang berbeda di tiap negara tersebut mampu membuatnya mengingat memori perjalanan bersama suaminya. Seperti kunjungannya ke Norway yang mendapat piring berbeda di kunjungan pertama dan keduanya.

Baca juga: Jejak Identifikasi Satu Koleksi Keramik Museum Sunan Drajat Lamongan, Ada di Masa Dinasti Sung Cina.

"Setiap piring ini memberikan kenangan yang berbeda, misal koleksi piring pertama di Norway yang sempat pecah,kami cari lagi ke Norway di kunjungan lain tidak pernah ketemu yang sama. Jadinya yang pecah kami cetak lagi, meskipun biaya cetak jadi seperti plakat lebih mahal,"ujar dosen Ubaya ini.

Saat ini, ada sekitar lebih dari 300 piring yang ia kumpulkan dari 30 negara berbeda.

Ia mengaku telah memiliki hobi ini sejak dirinya SMA.

"Mulai SMA sudah ngumpulin, biasanya dari teman berupa gantungan kunci. Akhirnya janjian kalau berumah tangga dikumpulin kenang-kenangan dari tiap negara,"ungkapnya.

Awalnya ia hanya mendapat hadiah dari teman dan saudara berupa cenderamata kecil-kecil dan tidak sesuai keinginannya. Iapun mulai mencari cenderamata yang unik dan bermakna,mulai dari pajangan dari beras, hingga puzzle yang harus ia dan suaminya susun hingga satu tahun lamanya.

Alasan inilah yang membuat Lili menetapkan pajangan piring sebagai koleksi wajib tiap kali traveling. Bahkan, ia bisa tahan untuk tidak beli apapun dan hanya membeli piring

“Saya bisa badmood kalau tidak menemukan koleksi piring baru. Kalau tidak ada, terpaksa saya cari bentuk koleksi lain seperti sendok dan garpu. Namun akhirnya tetap kembali cari piring,” imbuh Dosen Prodi Manajemen itu.

Baca juga: Meriahnya Pameran 1.000 Diecast di Malang Raya, Jadi Ajang Pamer hingga Jual Beli Koleksi

Lili tidak hanya mencari piring yang terkenal di suatu negara, tetapi juga mencarinya di kota-kota atau tempat wisata yang daerahnya lebih pelosok.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved